Ada doa yang bisa diamalkan ketika merasakan angin berhembus kencang. Doa ini berisi harapan agar Allah SWT senantiasa memberi perlindungan dari azab-Nya.
Angin adalah salah satu tanda kekuasaan Allah SWT. Angin diciptakan sebagai pembawa kabar berita gembira. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat 46,
ÙÙÙ ÙÙÙ Ø¡ÙØ§ÙÙٰتÙÙÙۊ٠أÙÙ ÙÙØ±ÙسÙÙÙ Ù±ÙØ±ÙÙÙÙØ§ØÙ Ù ÙØšÙØŽÙÙØ±Ùٰت٠ÙÙÙÙÙÙØ°ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙ٠رÙÙØÙÙ ÙØªÙÙÙÛŠ ÙÙÙÙØªÙØ¬ÙØ±ÙÙÙ Ù±ÙÙÙÙÙÙÙÙ ØšÙØ£ÙÙ ÙØ±ÙÙÙÛŠ ÙÙÙÙØªÙØšÙØªÙغÙÙØ§Û Ù ÙÙ ÙÙØ¶ÙÙÙÙÙÛŠ ÙÙÙÙØ¹ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ØªÙØŽÙÙÙØ±ÙÙÙÙ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudah kamu bersyukur.
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian mencaci angin karena angin itu diperintah".
Doa Angin Kencang: Arab, Latin dan Artinya
Berikut beberapa doa angin kencang yang bisa dibaca muslim seperti dikutip dari buku Panduan Lengkap Shalat, Doa, Zikir & Shalawat susunan Ustaz Enjang Burhanudin Yusuf.
1. Doa Angin Kencang Versi Pertama
اÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù٠إÙÙÙÙÙÙ Ø£ÙØ³ÙØ£ÙÙÙÙÙ Ø®ÙÙÙØ±ÙÙÙØ§ ÙÙØ£ÙعÙÙÙØ°Ù ØšÙÙÙ Ù ÙÙÙ ØŽÙØ±ÙÙÙÙØ§
Allahumma innii as'aluka khairahaa wa a'uudzubika min syarriha
Artinya: "Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu kebaikan angin ini, serta aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya." (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)
2. Doa Angin Kencang Versi Kedua
اÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù٠إÙÙÙÙÙÙ Ø£ÙØ³ÙØ£ÙÙÙÙÙ Ø®ÙÙÙØ±ÙÙÙØ§ ÙÙØ®ÙÙÙØ±Ù Ù ÙØ§ ÙÙÙÙÙÙØ§ ÙÙØ®ÙÙÙØ±Ù Ù ÙØ§ Ø£ÙØ±ÙسÙÙÙØªÙ ØšÙÙÙØ ÙÙØ£ÙعÙÙÙØ°Ù ØšÙÙÙ Ù ÙÙÙ ØŽÙØ±ÙÙÙÙØ§ ÙÙØŽÙرÙÙ Ù ÙØ§ ÙÙÙÙÙÙØ§ ÙÙØŽÙرÙÙ Ù ÙØ§ Ø£ÙØ±ÙسÙÙÙØªÙ ØšÙÙÙ
Allahumma innii as'aluka khairahaa wa khaira maa fiiha wa khaira maa ursilat bihi wa a'uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiiha wa syarri maa ursilat bihi.
Artinya: "Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan apa yang ada padanya, dan kebaikan pada tujuan angin ini dihembuskan. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan apa yang ada padanya, dan keburukan tujuan angin ini dihembuskan." (HR Muslim dan Tirmidzi)
3. Doa Angin Kencang Versi Ketiga
Saat melihat angin, Rasulullah SAW menganjurkan untuk berdoa memohon kebaikan dan berlindung kepada Allah dari keburukannya. Dalam sebuah hadits dikatakan,
Ø¹Ù Ø£ØšÙ ÙØ±Ùرة ÙØ§Ù: س٠عت اÙÙØšÙ صÙ٠اÙÙ٠عÙÙÙ ÙØ³ÙÙ ÙÙÙÙ: Ø§ÙØ±ÙØ Ù Ù Ø±ÙØ اÙÙ٠تعاÙÙ ØªØ£ØªÙ ØšØ§ÙØ±ØÙ Ø© ÙØªØ£ØªÙ ØšØ§ÙØ¹Ø°Ø§Øš, ÙØ¥Ø°Ø§ Ø±Ø£ÙØªÙ ÙÙØ§ ÙÙØ§ تسؚÙÙØ§ ÙØ§Ø³Ø£ÙÙØ§ اÙÙÙ Ø®ÙØ±Ùا ÙØ§Ø³ØªØ¹ÙØ°ÙØ§ ؚاÙÙÙ Ù Ù ØŽØ±ÙØ§
Artinya: "Dari Sayyidina Abu Hurairah RA beliau berkata: "Aku mendengar Nabi SAW bersabda: 'Angin adalah bagian dari pemberian Allah, bisa membawa rahmat dan juga bisa membawa azab. Jika kalian melihatnya, jangan mencelanya, mohonlah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya."
Dari Sayyidah Aisyah RA sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan, meskipun beliau sedang melakukan salat, kemudian berucap: "Allahumma innî a'ûdzu bika min syarrihâ" (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan awan ini)." Dan ketika turun hujan, beliau berucap: "Allahumma shayyiban nâfi'an (ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan)."
4. Doa Angin Kencang Versi Keempat
اÙÙÙÙÙÙÙ Ù ØÙÙÙØ§ÙÙÙÙÙÙØ§ ÙÙÙÙØ§ عÙÙÙÙÙÙÙØ§,اÙÙÙÙÙÙÙ Ù٠عÙÙÙ٠اÙÙØ¢ÙÙØ§Ù Ù ÙÙØ§ÙÙØ¬ÙØšÙØ§ÙÙ ÙÙØ§ÙØžÙÙØ±Ùاؚ٠ÙÙØšÙØ·ÙÙÙ٠اÙÙØ£ÙÙÙØ¯ÙÙÙØ©Ù ÙÙÙ ÙÙÙØ§ØšÙØªÙ Ø§ÙØŽÙÙØ¬ÙرÙ
Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan." (HR Bukhari)
H. Hamdan Hamedan, MA. dalam bukunya yang berjudul Doa dan Zikir Sepanjang Tahun mengatakan doa-doa ini merupakan sebuah harapan agar angin (atau hujan yang hendak turun itu) bermanfaat dan tidak merusak. Aisyah RA menceritakan bahwa pernah suatu ketika langit gelap berawan dan Rasulullah SAW kelihatan pucat, keluar masuk rumah, ke depan dan ke belakang. Dan jika hujan turun, beliau pun merasa lega. Hal itu dapat diketahui dari raut wajahnya.
Aisyah RA berkata, "Aku menanyakan hal itu pada Rasulullah SAW, lalu beliau berkata, "Wahai Aisyah, kalau cuaca seperti ini, aku khawatir jangan-jangan akan terjadi seperti apa yang diungkapkan oleh kaum 'Aad. Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka. berkatalah mereka, "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami." (HR Muslim)
(dvs/lus)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Video Cium Anak Kecil di Panggung Viral, Gus Elham Minta Maaf