Mengenal Bunyi Bacaan Tasbih serta Manfaat dan Keutamaannya

Mengenal Bunyi Bacaan Tasbih serta Manfaat dan Keutamaannya

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Senin, 21 Okt 2024 20:01 WIB
Bacaan dzikir tasbih.
Foto: Freepik
Jakarta -

Bunyi bacaan tasbih yaitu "subhanallah" sering kali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahwa kalimat ini menyimpan makna mendalam dan memiliki banyak keutamaan?

Dalam ajaran Islam, bacaan tasbih kerap dilantunkan setelah shalat dan dalam berbagai kesempatan untuk mengingatkan kita akan keagungan-Nya.

Penasaran dengan manfaat dan keutamaan dari bacaan tasbih? Simak terus penjelasannya di artikel ini agar Anda semakin paham pentingnya mengamalkan dzikir ini dalam keseharian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perintah Berdzikir kepada Allah SWT

Berdzikir kepada Allah SWT merupakan perintah yang sangat dianjurkan dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadits yang dikutip dari buku Risalah Shalat Sunnah tulisan Syamsul Rijal Hamid.

Abdullah bin Busrin RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah lidahmu basah karena mengingat Allah" (HR. Tirmidzi, disahihkan oleh Ibnu Hibban dan Hakim).

ADVERTISEMENT

Maksud dari kalimat ini adalah agar kita senantiasa melafalkan kalimat tayyibah seperti dzikir dan shalawat dalam keseharian kita.

Allah SWT juga menjanjikan bahwa Dia akan senantiasa menyertai hamba-Nya yang berdzikir kepada-Nya, sebagaimana Rasulullah SAW menyampaikan bahwa Allah SWT berfirman, "Aku bersama hamba-Ku apabila ia menyebut nama-Ku" (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Ini menunjukkan betapa pentingnya berdzikir, karena dengan berdzikir, kita senantiasa dalam bimbingan dan perlindungan Allah SWT.

Tidak hanya itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan bahwa dzikir terbaik adalah dzikir yang tersembunyi, sebagaimana sabdanya, "Dzikir yang tersembunyi lebih baik" (HR. Abdullah Ibnu).

Meskipun dzikir dapat dilakukan secara lisan, tetapi yang paling utama adalah melakukannya dengan hati yang penuh kesungguhan dan sembunyi-sembunyi.

Dari penjelasan ini, kita dapat memahami bahwa berdzikir adalah salah satu ibadah yang tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga membawa banyak keberkahan dalam hidup sehari-hari.

Bunyi Bacaan Dzikir yang Disukai Allah SWT

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id al-Khudri dalam buku Doa-doa Matsur karya Abu Bakar Muhammad al-Walid yang diterjemahkan oleh Jamil Yusuf.

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa ada empat kalimat dzikir yang sangat disukai Allah Ta'ala. Keempat kalimat tersebut adalah Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, dan Allahu Akbar.

Rasulullah SAW bersabda, "Allah Ta'ala memilih empat kata dari sekian banyak kalimat, yaitu. Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illaLlah dan Allahu Akbar."

Kalimat-kalimat ini tidak hanya sederhana, tapi mengandung makna mendalam yang disukai Allah SWT dan sering dijadikan bagian dalam amalan sehari-hari.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits, Abu Dzar al-Ghifari bertanya kepada Rasulullah SAW tentang apa yang harus diucapkan ketika sujud. Rasulullah SAW menjawab dengan kalimat "Subhanallah Wa Bihamdihi" yang bermakna Maha Suci Allah dengan segala pujian bagi-Nya.

"Aku bertanya kepada Rasulullah SAW: 'Apa yang kami ucapkan ketika bersujud?' Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kalimat yang Allah Ta'ala pilih bagi para malaikatNya: Subhanallah Wa Bihamdihi (Maha suci Allah dan Pujian bagiNya)." (HR Abu Daud)

Bahkan, dalam riwayat lainnya dari Abu Dzar RA, dijelaskan bahwa kalimat dzikir ini bukan hanya sekadar ucapan, tetapi juga menjadi kalimat yang disukai Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, "Kata-kata dzikir seorang hamba yang lebih disukai Al- lah Ta'ala yaitu: Wabihamdihi."

Perintah Bertasbih dan Bunyi Bacaan Tasbih

Sebagai salah satu bentuk dzikir, tasbih bukan hanya mengingatkan kita akan kebesaran Allah SWT, tetapi juga menjadi sarana untuk membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Dikutip dari sumber sebelumnya, perintah untuk bertasbih adalah salah satu anjuran dari Allah SWT kepada umat-Nya agar senantiasa mengingat dan memuji-Nya. Bunyi bacaan tasbih yang paling sederhana adalah "Subhanallah" yang berarti Maha Suci Allah.

Selain itu, terdapat pula bacaan yang lebih lengkap dari bunyi bacaan tasbih yaitu,

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Latinnya: Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil 'azhim

Artinya : "Maha suci Allah dengan segala pujian yang pantas bagi-Nya, Maha Suci Allah, Tuhan Yang Mahaagung."

Adapun bunyi bacaan tasbih yang lebih panjang menurut Abdullah bin Mas'ud RA yaitu,

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ

Latinnya: Subhanaka Allahumma wa bihamdika tabaraka ismuka wa ta'ala jadduka wa la ilaha ghayruka.

Artinya: "Maha suci Engkau, Wahai Allah dengan segala pujian untuk-Mu, keberkahan nama-Mu, dengan segala kebesaran-Mu, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain-Mu."

Dalam beberapa ayat Al-Qur'an, Allah SWT memerintahkan manusia untuk senantiasa bertasbih. Salah satu ayat yang menegaskan hal ini terdapat dalam Surah As-Saffat ayat 166:

وَاِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُوْنَ

Artinya: "Sesungguhnya kamilah yang benar-benar terus bertasbih (kepada Allah)."

dan dalam surah Al-Waqiah ayat 74:

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِ ࣖ

Artinya: "Maka, bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Agung."

Tidak hanya manusia, bahkan makhluk seperti semut pun bertasbih. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa hanya semut yang menggigit seorang Nabi yang pantas untuk dihukum, bukan seluruh umat semut yang selalu bertasbih kepada Allah.

Rasulullah SAW bersabda,

"Seekor semut menggigit seorang Nabi di antara para Nabi. Lalu Nabi tersebut menyuruh bakar sarang semut itu, maka dibakarlah. Kemudian Allah Swt., mewahyukan kepadanya, 'Hanya seekor semut yang menggigitmu, lalu engkau musnahkan suatu umat (sekeluarga besar semut) yang selalu membaca tasbih." (HR. Muslim)

Keutamaan Membaca Tasbih

Membaca tasbih bukan hanya sekadar bentuk dzikir, namun juga memiliki keutamaan yang luar biasa bagi setiap Muslim. Dengan mengucapkan bacaan tasbih, seorang hamba tidak hanya mengagungkan Allah SWT, tetapi juga mendapatkan pahala yang besar di sisi-Nya.

Berikut ini adalah beberapa keutamaan membaca tasbih yang perlu Anda ketahui yang dirangkum dari buku Kamus Praktis Muslim dari A Sampai Z karangan Abdullah bin Ahmad Al-'Allaf Al-Ghamidi.

1. Penghapusan Dosa Seperti Buih di Lautan

Rasulullah SAW bersabda, "Barang yang mengucapkan, 'Subhanallahi wa bihamdihi' (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya), dalam sehari seratus kali, maka akan dihapuskan dosa-dosanya meskipun seperti buih di lautan." (HR. Bukhori dan Muslim)

2. Meraih Seribu Kebaikan dalam Sehari

Rasulullah SAW bersabda, "Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu memperoleh seribu kebaikan dalam sehari?" Lalu salah seorang dari yang hadir bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin seseorang dari kita dapat meraih seribu kebaikan dalam sehari?" Beliau menjawab, "la bertasbih seratus kali dan itu akan dicatat sebagai seribu kebaikan untuknya atau dihapuskan darinya seribu kesalahan."(HR. Muslim)

3. Menggugurkan Dosa Seperti Pohon Menggugurkan Daunnya

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya subhanallah (Mahasuci Allah), alhamdulillah (segala puji bagi Allah), laa ilaaha illallaah (tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah), dan Allahu Akbar (Allah Mahabesar), merontokkan dosa-dosa sebagaimana sebatang pohon yang merontokkan daunnya."

4. Pahala Setiap Kalimat adalah Dua Puluh Kebaikan

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mengucapkan, Subhaanallah, maka akan dituliskan untuknya dua puluh kebaikan dan dihapuskan darinya dua puluh kesalahan, dan barangsiapa mengucapkan Allahu Akbar, maka akan dituliskan untuknya seperti itu pula, dan barangsiapa mengucapkan Laa ilaaha illallah, maka akan dituliskan untuknya seperti itu pula, dan barangsiapa mengucapkan, Alhamdulillahi Rabbil 'Aalamiin dari dalam hatinya, maka akan dituliskan untuknya tiga puluh kebaikan dan dihapuskan darinya tiga puluh kesalahan. "

5. Satu Kalimat Bisa Menumbuhkan Pohon di Surga

Rasulullah SAW bersabda, "Ucapkanlah: Subhanallah, alhamdulillah, laa ilaaha illallah, dan Allahu Akbar," niscaya akan ditanamkan untukmu satu pohon di surga untuk setiap kalimat itu."




(inf/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads