Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa Allah SWT menurunkan penyakit beserta obatnya. Namun, beliau juga menyebutkan ada satu penyakit yang tak bisa diobati.
Keterangan mengenai setiap penyakit ada obatnya mengacu pada hadits yang terdapat dalam Shahih Muslim. Hadits ini diriwayatkan dari Jabir bin 'Abdillah bahwa Rasulullah SAW bersabda,
ΩΩΩΩΩΩΩ Ψ―ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ―ΩΩΩΨ§Ψ‘ΩΨ ΩΩΨ₯ΩΨ°ΩΨ§ Ψ£ΩΨ΅ΩΩΩΨ¨Ω Ψ―ΩΩΩΨ§Ψ‘Ω Ψ§ΩΨ―ΩΩΨ§Ψ‘ΩΨ Ψ¨ΩΨ±ΩΨ£Ω Ψ¨ΩΨ₯ΩΨ°ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat tersebut sesuai dengan penyakitnya, maka ia akan sembuh dengan izin Allah."
Hadits tersebut dinukil Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitab Ad-Daa' wa Ad-Dawaa' dan ditahqiq 'Ali Hasan bin 'Ali al-Halabi al-Atsari. Edisi Indonesia kitab ini diterbitkan Pustaka Imam Asy-Syafi'i.
Ibnu Qayyim al-Jauziyah menjelaskan, penyakit yang dimaksud dalam hal ini adalah semua penyakit yang terdapat dalam hati, roh, dan badan. Rasulullah SAW pernah memberikan contoh penyakit selain badan dan obatnya, yakni kebodohan. Kata beliau, penyakit kebodohan obatnya bertanya kepada ulama.
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW menjelaskan pengecualian terhadap satu penyakit. Penyakit yang tak bisa diobati ini adalah ketuaan. Hal ini mengacu pada hadits shahih yang terdapat dalam Musnad Imam Ahmad dari Usamah bin Syarik bahwa Rasulullah SAW bersabda,
Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΨ²ΩΩΩ Ψ―ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ψ£ΩΩΩΨ²ΩΩΩ ΩΩΩΩ Ψ΄ΩΩΩΨ§Ψ‘ΩΨ ΨΉΩΩΩΩ ΩΩΩ Ω ΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩ ΩΩΩΨ ΩΩΨ¬ΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ¬ΩΩΩΩΩΩΩ
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia juga menurunkan obatnya. Ini diketahui oleh sebagian orang dan tidak diketahui oleh yang lain."
Dalam redaksi lain dikatakan,
Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩ Ω ΩΩΨΆΩΨΉΩ Ψ―ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨΆΩΨΉΩ ΩΩΩΩ Ψ΄ΩΩΩΨ§Ψ‘ΩΨ Ψ£ΩΩΩ Ψ―ΩΩΩΨ§Ψ‘ΩΨ Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ψ―ΩΨ§Ψ‘Ω ΩΩΨ§ΨΩΨ―ΩΨ§ ΩΩΩΩΨ§ΩΩΩΨ§ : ΩΩΨ§ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ! Ω ΩΨ§ ΩΩΩΩΨ ΩΩΨ§ΩΩ: Ψ§ΩΩΩΩΨ±ΩΩ Ω
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak meletakkan suatu penyakit, melainkan Dia juga meletakkan obatnya, kecuali satu penyakit." Para sahabat bertanya, "Penyakit apa itu, wahai Rasulullah SAW?" Beliau menjawab, "Ketuaan."
Menurut At-Tirmidzi, hadits tersebut statusnya shahih.
Ada juga riwayat dari Abu Sai'd yang menyatakan bahwa penyakit yang tidak ada obatnya itu adalah kematian. Dikatakan, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah Allah menciptakan penyakit, kecuali Dia juga menciptakan obatnya--yang akan diketahui oleh yang mengetahuinya dan tidak akan diketahui oleh orang bodoh--kecuali kematian." (HR Ahmad dan At-Thabrani)
Hadits tersebut terdapat dalam kitab At-Taghdziyah an-Nabawiyah karya Abdul Basith Muhammad Sayyid yang diterjemahkan Bachtiar.
Doa Adalah Obat Penawar
Berkaitan dengan penyakit dan obatnya, Rasulullah SAW pernah menganjurkan seseorang berdoa dengan sungguh-sungguh. Beliau bersabda,
Ψ£ΩΨ―ΩΨΉΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΩΩΨ£ΩΩΩΨͺΩΩ Ω Ω ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΨ§ΩΨ§ΩΨ¬ΩΨ§Ψ¨ΩΨ©Ω ΩΩΨ§ΨΉΩΩΩΩ ΩΩΨ§ Ψ£ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΩΨ§Ω ΩΩΩΩΨ¨ΩΩΩ Ψ―ΩΨΉΩΨ§Ψ‘Ω Ω ΩΩΩ ΩΩΩΩΨ¨Ω ΨΊΩΨ§ΩΩΩΩ ΩΨ§ΩΩΩ
Artinya: "Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doa kalian akan terkabul. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak serius." (HR Hakim dalam al-Mustadrak dari Abu Hurairah RA)
Masih dalam sumber yang sama dikatakan, hadits tersebut mengandung makna bahwa doa adalah obat penawar yang mampu memberikan manfaat dan menghilangkan penyakit. Namun, kekuatan doa bisa lemah bahkan hilang karena kelalaian hati kepada Allah SWT dan mengonsumsi barang-barang haram.
Penjelasan tersebut senada dengan hadits yang terdapat dalam Shahih Muslim dari riwayat Abu Hurairah RA yang menceritakannya dari Rasulullah SAW. Kala itu, Nabi SAW menjelaskan perintah Allah SWT dalam surah Al Mukminun ayat 51.
Kemudian beliau menceritakan tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalanan panjang, kondisi tubuhnya berdebu dan rambutnya kusut. Laki-laki itu menengadahkan tangan sembari menyebut nama Tuhan. Akan tetapi, makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dibesarkan dengan hal-hal yang haram. Kata Nabi SAW, "Maka bagaimana mungkin doanya akan terkabul?"
Wallahu a'lam.
(kri/rah)












































Komentar Terbanyak
Ma'ruf Amin Dukung Renovasi Ponpes Pakai APBN: Banyak Anak Bangsa di Sana
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?
Kisah Jemaah Umrah Mandiri Tanpa Agen Travel: Lebih Fleksibel, Hemat