Doa Nabi Sulaiman Mengusir Semut, Jangan Dibunuh!

Doa Nabi Sulaiman Mengusir Semut, Jangan Dibunuh!

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 28 Agu 2024 14:01 WIB
A closeup of ants on the floor
Ilustrasi semut (Foto: Getty Images/iStockphoto/Wirestock)
Jakarta -

Doa Nabi Sulaiman untuk mengusir semut dapat menjadi salah satu cara alternatif dalam mengatasi kehadiran semut di rumah. Semut adalah serangga kecil yang sering kita temui di berbagai tempat, termasuk di dalam rumah.

Semut termasuk hewan yang dilarang dibunuh. Dalam kitab Hadis Qudsi susunan Imam an-Nawawi dan Imam Qasthalani yang diterjemahkan Abu Firly Bassam Taqiy terdapat sebuah hadits yang menyatakan hal ini, Ibnu Abbas berkata:

"Sesungguhnya Nabi melarang membunuh empat binatang, yaitu semut, lebah, burung hudhud, dan burung shurad."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya Al-Qasthalani menyatakan bahwa larangan membunuh semut itu dikhususkan kepada semut besar, sedangkan semut kecil diperbolehkan untuk membunuhnya. Imam Malik menyatakan bahwa makruh hukumnya membunuh semut kecuali jika ia membahayakan dan tidak dapat menolaknya kecuali dengan membunuhnya.

Mengutip buku Hadis Shahih Bukhari-Muslim Jilid 3 oleh Muhammad Fu'ad Abdul Baqi, larangan membunuh semut juga diceritakan dalam salah satu hadits Abu Hurairah, beliau bersabda:

ADVERTISEMENT

"Aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Seekor semut menyengat seorang nabi dan para nabi yang ada, lalu dia memerintahkan untuk mendatangi sarang semut, maka dibakarlah sarang semut itu. Maka Allah mewahyukan kepadanya, "Apakah hanya seekor semut menyengat kamu, lalu engkau membakar satu umat dari umat-umat yang bertasbih (mensucikan Allah)?" (HR Bukhari)

Dari uraian di atas, Islam melarang membunuh semut. Oleh sebab itu penting sekali bagi kita mengetahui doa Nabi Sulaiman saat mengusir semut sebagai alternatif untuk tidak membunuh semut.

Doa Nabi Sulaiman Mengusir Semut

Bersumber dari buku karya Adil Mustafa Abdul Karim yang berjudul Kisah Bapak dan Anak dalam Al-Qur'an, doa mengusir semut telah diajarkan Nabi Sulaiman kepada rombongannya saat berada di lembah di negeri Syam yang banyak dihuni semut. Kisah ini tercantum dalam surah An-Naml ayat 18:

حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوْا۟ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمْلُ ٱدْخُلُوا۟ مَسَٰكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Arab latin: Hattaa idzaa atau 'alaa waadin-namli qaalat namlatuy yaa ayyuhan-namludkhulụ masaakinakum, laa yahṭimannakum sulaimaanu wa junuduhụ wa hum laa yasy'urụn

Artinya: "Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari."

Nabi Sulaiman dan Tentara Semut

Ada sebuah kisah antara Nabi Sulaiman dan tentara semut sebagaimana diceritakan dalam Tafsir Qashashi Jilid III karya Syofyan Hadi. Suatu hari, Nabi Sulaiman mengumpulkan pasukan dari berbagai golongan, termasuk jin, manusia, dan burung, untuk mengadakan parade.

Melihat Nabi Sulaiman dan rombongannya yang sangat banyak, ratu semut memerintahkan pasukannya untuk menghindar dan memberi jalan. Semut-semut tersebut kemudian bersembunyi di dalam lubang-lubang agar tidak terinjak Nabi Sulaiman dan rombongannya.

Sebagai Nabi yang diberi mukjizat dapat berbicara dengan hewan, Nabi Sulaiman mendengar perkataan yang diucapkan semut-semut itu. Beliau kemudian membaca doa agar hewan kecil itu diberi petunjuk oleh Allah SWT.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads