Bacaan Doa Malam Hari yang Menjamin Orang Masuk Surga

Bacaan Doa Malam Hari yang Menjamin Orang Masuk Surga

Kristina - detikHikmah
Kamis, 04 Jul 2024 20:00 WIB
A realistic Arabian interior miniature with window and columns. Silhouette of muslim praying on carpet near window. Festive greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem. Selective focus
Ilustrasi membaca doa malam hari. Foto: Getty Images/iStockphoto/Zeferli
Jakarta -

Ada satu doa yang apabila dibaca pada malam hari dan keesokan harinya orang itu meninggal maka dia masuk surga. Doa ini terdapat dalam riwayat shahih.

Riwayat ini dipaparkan Imam Bukhari dalam kitab Shahih Adabul Mufrad yang diterjemahkan Abu Ahsan. Diriwayatkan dari Syaddad ibnu Aus, dari Nabi SAW bersabda,

سَيِّدُ الاسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُوْلَ : اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ، وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ،

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

قَالَ : مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Artinya: "Sayyidul Istighfar adalah seseorang yang mengucapkan 'Allahumma anta rabbii laa ilaaha ilia anta, khalaqtanii wa ana abduka, wa ana ala ahdika wa wa'dika mastatha'tu, wa a'udzu min syarri maa shana tu, abuu'u laka bi ni'matika, wa abuu'u laka bi dzanbii, faghfirli, fa innahu laa yaghfirudz-dzunuba illa anta.'

ADVERTISEMENT

Nabi berkata, 'Barang siapa membaca doa itu pada siang hari dengan yakin, lalu dia meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Barang siapa mengucapkan kalimat tersebut pada malam hari dengan yakin, lalu dia meninggal sebelum waktu Subuh (pagi), maka dia termasuk penghuni surga'."

Doa tersebut dikenal dengan Sayyidul Istighfar. Bacaan Sayyidul Istighfar berisi tobat seorang hamba. Berikut artinya,

"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Engkau, Engkau menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku senantiasa menepati janji-Mu selama aku mampu. Aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan saya yang jelek, aku mengakui kepada-Mu nikmat-Mu, dan aku mengakui dosaku kepada-Mu maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau."

Doa yang memiliki keutamaan menjamin pembacanya masuk surga ini shahih. Hal ini terdapat dalam Ash-Shahihah Bukhari, kitab Ad Da'awah, bab Ma Yaqulu Idza Ashbah.

Rasulullah Tobat 100 Kali Sehari

Dalam kitab tersebut, Imam Bukhari juga mengeluarkan sejumlah hadits shahih tentang tobat yang dilakukan Rasulullah SAW. Diriwayatkan dari Ibnu Umar,

إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ فِي الْمَجْلِسِ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : رَبِّ اغْفِرْ لي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ مِائَةَ مَرَّةٍ

Artinya: "Sesungguhnya kami pernah menghitung majelis untuk Nabi SAW, 'Rabbighfirlii, watub 'alayya, innaka antat tawwabur rahiim.' (Ya Allah, ampunilah aku, terimalah tobatku, karena sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang) seratus kali."

Hadits tersebut juga terdapat dalam kitab Sunan. Abu Daud mengeluarkannya dalam Al Witri bab Istighfar dan At-Tirmidzi dalam Ad Da'awah.

Sa'id bin Abi Burdah turut meriwayatkan hadits serupa dari bapaknya dari kakeknya yang mengatakan, "Kami kedatangan Rasulullah ketika kami sedang duduk-duduk. Beliau langsung bersabda, 'Aku tidak pernah bangun pagi kecuali aku beristighfar seratus kali'." (HR Muslim, As-Suyuthi)

Dalam riwayat Aisyah RA, Rasulullah SAW membaca, "Allahummaghfirlii watub 'alayya, innaka antat tawwaabur rahiim," setelah salat Duha. Beliau mengucapkannya hingga 100 kali.

Wallahu a'lam.




(kri/rah)

Hide Ads