3 Doa Malaikat Jibril yang Diamini Rasulullah SAW dan Makna di Baliknya

3 Doa Malaikat Jibril yang Diamini Rasulullah SAW dan Makna di Baliknya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 20 Apr 2024 18:00 WIB
Woman hands praying for blessing from god on sunset background
Foto: iStock
Jakarta -

Malaikat Jibril adalah makhluk Allah SWT yang tugasnya menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul. Suatu ketika, sang malaikat pernah memanjatkan doa dan diamini oleh Rasulullah SAW.

Seperti apa doanya? Simak bahasannya berikut ini.

3 Doa Malaikat Jibril yang Diamini Nabi SAW

Terkait doa ini disebutkan dalam riwayat yang dinukil dari buku Jamuan Ramadhan susunan M A Fadlan Fatazka. Salah satunya dalam sebuah hadits yang tercantum dalam Shahih Muslim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata ketika Nabi Muhammad SAW pernah naik mimbar kemudian berkata, "Amin, Amin, Amin."

Ditanyakan kepadanya, "Ya Rasulullah, engkau naik mimbar kemudian mengucapkan Amin, Amin, Amin?"

ADVERTISEMENT

Beliau bersabda, "Sesungguhnya Jibril datang kepadaku, dia berkata, "Barang siapa yang mendapati bulan Ramadan tapi tidak diampuni dosanya maka akan masuk neraka dan akan Allah jauhkan dia, katakan 'Amin' maka aku pun mengucapkan Amin..." (HR Ibnu Khuzaimah, Ahmad dan Al-Baihaqi).

Selain itu, dalam riwayat berbeda turut dijelaskan terkait doa yang diamini oleh sang rasul. Nabi SAW naik ke atas mimbar kemudian berkata, "Amin, Amin, Amin."

Para sahabat bertanya, "Kenapa engkau berkata 'Amin, Amin, Amin, Ya Rasulullah?"

Nabi SAW menjawab, "Telah datang malaikat Jibril dan ia berkata, 'Hai Muhammad celaka seseorang yang jika disebut nama engkau Namun dia tidak bersholawat kepadamu dan katakanlah amin!' maka kukatakan, 'Amin'. Kemudian Jibril berkata lagi, 'Celaka seseorang yang masuk bulan Ramadan tetapi keluar dari bulan Ramadan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah amin!' maka aku berkata: 'Amin'. Kemudian Jibril berkata lagi. 'Celaka seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah seorang dari keduanya masih hidup tetapi justru tidak memasukkan dia ke surga dan katakanlah amin!' maka kukatakan, 'Amin'." (HR Al-Bazzar, Hakim, dan Bukhari)

Makna dari Doa Malaikat Jibril yang Diamini Nabi SAW

Menukil dari buku Di Bawah Bimbingan Ilahi: Mengungkap Makna di Balik Kisah karya Sholihin dan 30 Khutbah Penggetar Hati Jilid 1 karya Bagus, setidaknya ada sejumlah makna di balik hadits yang berisi doa tersebut yaitu:

1. Manusia Dikatakan Merugi Jika Tidak Bersholawat kepada Nabi SAW

Pertama, mengenai sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Model manusia merugi menurut hadits tersebut ialah orang yang apabila disebut nama beliau di sisinya, namun tidak bersholawat atas beliau. Pasalnya, bersholawat atas Rasulullah SAW merupakan salah satu amalan yang dicintai oleh Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Ahzab ayat 56,

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۀىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَؚِّيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."

Terkait hal tersebut, Rasulullah SAW juga bersabda, "Barang siapa memohonkan sholawat atasku sekali, Allah SWT bersholawat atasnya sepuluh kali." (HR Muslim)

2. Kedatangan Bulan Ramadan

Kedua, datangnya bulan Ramadan harus kita sikap sebagai bulan berlimpahnya pahala dan kebaikan. Sekecil apapun kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT karena melimpah ruahnya pahala dan balasan.

3. Peran Orang Tua terhadap Anaknya

Ketiga, besarnya peran dan keberadaan orang tua terhadap anak diibaratkan sebagai kunci untuk memasuki surga Allah SWT. Menurut penjelasan dalam buku tersebut, jika ingin masuk surga maka buatlah orang tua tersenyum bahagia.

Adapun, jika orang tua bersedih dan duka karena ulah anaknya, itu pertanda anak tersebut telah jauh dari ridha Allah SWT. Allah SWT baru akan ridha jika orang tua ridha dan Allah SWT akan murka manakala orang tuanya juga tidak ridha terhadapnya.




(aeb/lus)

Hide Ads