Larangan Puasa 1 Syawal, Ini Dalil Hadits dan Alasannya

Larangan Puasa 1 Syawal, Ini Dalil Hadits dan Alasannya

Kristina - detikHikmah
Rabu, 10 Apr 2024 12:00 WIB
Ilustrasi Buka Puasa
Ilustrasi larangan puasa 1 Syawal. Foto: Shutterstock
Jakarta -

Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal adalah satu dari dua hari raya umat Islam. Rasulullah SAW melarang puasa pada hari tersebut.

Larangan puasa 1 Syawal disebutkan dalam sejumlah hadits sebagaimana dikeluarkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya. Salah satunya dari Abu 'Ubaid. Saat itu, ia mengikuti salat Id bersama Umar bin Khaththab RA lalu dia berkata,

هَذَانِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِهِمَا يَوْمُ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ وَالْيَوْمُ الْآخَرُ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسُكِكُمْ.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Dua hari ini hari yang dilarang Rasulullah untuk berpuasa, yaitu Hari Raya Idul Fitri setelah kalian berpuasa (Ramadan) dan hari raya lain setelah manasik kalian."

Dalam redaksi lain dikatakan, Umat salat sebelum khotbah. Kemudian dia berkhotbah di hadapan manusia dengan menyatakan, "Wahai manusia, sesungguhnya Rasulullah SAW telah melarang kalian berpuasa di dua hari raya ini. Yang pertama hari kalian berbuka (1 Syawal) setelah berpuasa (Ramadan). Sedangkan hari berikutnya adalah hari kalian memakan daging kurban kalian."

ADVERTISEMENT

Abu Said Al-Khudri turut meriwayatkan hal serupa. Ia berkata,

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا صَوْمَ فِي يَوْمَيْنِ الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى.

Artinya: "Rasulullah bersabda, '..dan tidak patut berpuasa pada dua hari tertentu, yakni Hari Idul Fitri dan Hari Adha'."

Larangan puasa 1 Syawal juga disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu Umar yang berbunyi,

عَنْ زِيَادِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَقَالَ رَجُلٌ نَذَرَ أَنْ يَصُومَ يَوْمًا قَالَ أَظُنُّهُ قَالَ الاِثْنَيْنِ فَوَافَقَ ذَلِكَ يَوْمَ عِيدٍ فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ أَمَرَ اللَّهُ بِوَفَاءِ النَّذْرِ وَنَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ هَذَا الْيَوْمِ.

Artinya: "Ziyad bin Jubair berkata, 'Seorang laki-laki datang kepada Ibnu Umar dan mengatakan bahwa dirinya pernah bernazar untuk berpuasa pada suatu hari.' Ziyad bin Jubair berkata, 'Aku mengira dia berkata hari Senin, ternyata hari Id.' Ibnu Umar berkata, 'Allah memerintahkan untuk menepati nadzar, dan Rasulullah SAW melarang puasa pada hari ini'."

Hadits-hadits tersebut dihimpun dalam kitab Al-Lu'lu' Wal Marjan, kitab kumpulan hadits shahih dari kitab Shahih Bukhari dan Muslim.

Dijelaskan dalam Fiqh Puasa Wajib dan Sunnah (Syarh Kitabus Shiyaam min Bulughil Maram) karya Abu Utsman Kharisman, para ulama sepakat puasa pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha itu adalah terlarang. Para ulama menghukumi puasa pada dua hari raya haram, baik itu puasa wajib maupun sunah.

Alasan Larangan Puasa 1 Syawal

Ulama Syafi'iyyah Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh Sunnah yang diterjemahkan Abu Aulia dan Abu Syauqina menjelaskan, alasan larangan puasa 1 Syawal sebab Hari Raya Idul Fitri adalah hari untuk berbuka setelah sebelumnya berpuasa Ramadan.

Hal itu bersandar pada perkataan Umar RA, "Rasulullah SAW melarang puasa pada dua hari ini (Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha). Sebab, Hari Raya Idul Fitri merupakan hari di mana kalian harus berbuka setelah puasa, sedangkan Hari Raya Idul Adha agar kalian memakan hasil ibadah kurban." (HR Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan an-Nasa'i)

Jadwal 1 Syawal 1445 H/2024 M

Pemerintah RI menetapkan 1 Syawal 1445 H/2024 M jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Ketetapan ini diputuskan dalam sidang isbat penetapan awal Syawal yang digelar pada Selasa (9/4/2024) kemarin petang.




(kri/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads