Bacaan la haula wala quwwata illa billah disebut juga dengan kalimat thayyibah hauqalah. Kalimat ini adalah salah satu jawaban atas panggilan azan yang paling beda dan juga menjadi bacaan zikir yang penuh keutamaan.
Disebutkan dalam buku Akidah Akhlak karya Fida' Abdilah dan Yusak Burhanudin, bacaan la haula wala quwwata illa billah dibaca ketika seseorang ditimpa cobaan yang berat. Dengan mengucapkan bacaan ini, diharapkan dapat memberikan kekuatan baik secara lahiriyah maupun batiniyah karena diri ini hanya bertawakal atau berserah diri kepada Allah SWT saja.
Dalam kitab al-Wasith fi Fiqh al-Ibadaat karya Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas yang diterjemahkan Kamran As'at Irsyady dkk, zikir la haula wala quwwata illa billah merupakan ekspresi kepasrahan kepada Allah SWT. Disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim, kalimat tesebut menjadi harta simpanan surga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasulullah SAW bersabda, "Lā haula walā quwwata illā billah adalah salah satu harta simpanan surga." (HR Bukhari dan Muslim)
Bacaan La Haula Wala Quwwata Illa Billah Arab, Latin, dan Artinya
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Latin: Lā haula walā quwwata illā billah
Artinya: "Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah SWT."
Bacaan La Haula Wala Quwwata Illa Billah sebagai Jawaban Azan
Selain diucapkan sebagai zikir mengingat kekuasaan Allah SWT dan menandakan tawakal seorang muslim terhadap kekuatan-Nya, bacaan la haula wala quwwata illa billah juga dibaca untuk menjawab panggilan azan.
Rasulullah SAW bersabda,
إِذَا سَمِعْتُمُ النَّدَاءَ فَقُوْلُوا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ الْمُؤَذِّنُ
Artinya: "Apabila kalian mendengar azan maka ucapkanlah seperti yang sedang diucapkan muazin." (HR Bukhari dan Muslim)
Saat azan dikumandangkan oleh muazin, maka seorang muslim yang mendengarnya hendaknya menjawab panggilan-panggilan itu sesuai apa yang diucapkan oleh muazin kecuali untuk lafaz hayya 'alal falah dan hayya 'alal falah maka seorang muslim bisa mengucapkan la haula wala quwwata illa billah.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam Shahih Muslim,
إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ : اللَّهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، فَقَالَ أَحَدُكُمُ اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ؛ ثُمَّ قَالَ : أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَقَالَ : أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ؛ ثُمَّ قَالَ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، فَقَالَ : أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ ؛ ثُمَّ قَالَ: حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ، قَالَ: لا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ ؛ ثُمَّ قَالَ : حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلا بِاللهِ ثُمَّ قَالَ : اللَّهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، قَالَ: اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ؛ ثُمَّ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا الله، قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Artinya: Apabila muazin mengatakan, "Allahu Akbar Allahu Akbar", maka hendaklah kalian yang mendengar menjawab, "Allahu Akbar Allahu Akbar." Kemudian muazin mengatakan, "Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah", maka dijawab, "Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah." Muazin mengatakan setelah itu, "Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah", maka maka dijawab, "Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah." Saat muazin mengatakan, "Hayya 'Alash Shalah", maka maka dijawab "La haula wala quwata illa billah" Saat muazin mengatakan, "Hayya 'Alal Falah", maka maka dijawab "La haula wala quwata illa billah." Kemudian muadzin berkata, "Allahu Akbar Allahu Akbar", maka dijawab, "Allahu Akbar Allahu Akbar." Dan muazin berkata, "Laa Ilaaha illallah", maka dijawab, "La Ilaaha illallah" Bila yang menjawab adzan ini mengatakannya dengan keyakinan hatinya niscaya ia pasti masuk surga. (HR Muslim)
Hadits tersebut mengatakan bahwa bacaan la haula wala quwata illa billah merupakan jawaban atas panggilan azan hayya 'alash-shalah dan hayya 'alal falah.
Ahmad Sarwat dalam Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat menjelaskan, bacaan la haula wala quwata illa billah juga diucapkan saat mendengar ikamah. Seluruh mazhab, kecuali Mazhab Hanafi, berpendapat bahwa orang yang mendengar ikamah juga disunahkan untuk menjawabnya sebagaimana ketika mendengar azan.
Sama ketika mendengar panggilan azan, saat dibacakan lafaz hayya 'alash-shalah dan hayya 'alal falah, muslim yang mendengarnya juga dituntunkan untuk membaca hauqalah atau bacaan la haula wala quwata illa billah.
Sementara itu, jika muazin membaca qaq qamatish-shalah, maka jawabannya adalah aqamahllahu wa adaamaha yang artinya "semoga Allah menegakkannya dan melanggengkannya."
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi