Sakit Disebut Jadi Penggugur Dosa, Begini Haditsnya

Sakit Disebut Jadi Penggugur Dosa, Begini Haditsnya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Selasa, 02 Jan 2024 20:00 WIB
Ilustrasi orang sakit
Ilustrasi sakit (Foto: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff)
Jakarta -

Dalam Islam, sakit bukan hanya sekadar kondisi kesehatan melainkan juga ujian yang Allah SWT berikan. Mereka yang sakit memiliki keistimewaan.

Pada sebuah hadits bahkan disebutkan bahwa sakit dapat menjadi penggugur dosa seseorang. Benarkah demikian?

Hadits Sakit Penggugur Dosa

Menukil buku Bimbingan Orang Sakit susunan Saiful Hadi El-Sutha, apabila kaum muslimin dapat menyikapi sakit yang ia derita dengan sabar sekaligus berserah diri kepada Allah SWT niscaya sakitnya akan menjadi berkah. Setidaknya ada beberapa hadits yang menjelaskan terkait sakit sebagai penggugur dosa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diriwayatkan oleh Al Hakim, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta'ala akan menguji hamba-Nya dengan penyakit hingga penyakitnya itu akan menghapus segala dosa darinya." (HR Al Hakim)

Dalam redaksi lain, terdapat juga hadits yang membahas sakit dapat menggugurkan dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, "Tidaklah menimpa seorang muslim suatu penyakit, keletihan, kepedihan, kesedihan, hingga kecemasan yang dirasakannya, melainkan dengan semua itu Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya." (HR Muslim)

ADVERTISEMENT

Bahkan, Allah SWT berfirman dalam surah Al An'am ayat 17,

وَاِنْ يَّمْسَسْكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗٓ اِلَّا هُوَ ۗوَاِنْ يَّمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya: "Dan jika Allah menimpakan keburukan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia sendiri. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagimu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Selain itu, sakit dapat menjadi kesempatan bagi seseorang untuk memperbanyak ibadah dan doa kepada Allah SWT. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa orang yang sakit akan mendapat pahala yang sama dengan orang yang sehat jika ia tetap memperbanyak ibadah dan doa kepada Allah SWT.

Dr. Zaprulkhan menyebutkan dalam bukunya Hikmah Sakit Mereguk Kasih Sayang Ilahi, Allah SWT menghadirkan bermacam-macam penyakit kepada hamba-Nya dalam rangka membersihkan dosa-dosa yang telah dikerjakan. Jadi, sakit dapat menggugurkan dosa karena dosa merupakan salah satu dari musibah atau bencana yang dapat menguji keimanan seorang hamba.

Rasulullah bersabda, "Tiada henti-hentinya suatu bencana menimpa kepada orang mukmin lelaki maupun perempuan, baik mengenai dirinya atau sanak keluarganya, atau harta kekayaannya hingga ketika wafat dia menghadap Allah sudah dalam keadaan bersih dari dosa-dosa." (HR At Tirmidzi)

Anjuran Menjenguk Orang Sakit

Kaum muslimin juga dianjurkan untuk menjenguk sesamanya jika ada yang sakit. Dalam Kitab Al-Adzkar oleh Imam Nawawi dikatakan Nabi Muhammad SAW menjenguk sahabatnya yang sakit.

Ketika menjenguk kerabat yang sakit, Rasulullah SAW mendoakan kesembuhan dengan berbagai doa yang dibacakan untuk mengharapkan kesembuhannya.

Ada doa yang dibacakan Rasulullah SAW untuk mengharap kesembuhan orang yang sakit. Diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA, Nabi SAW bersabda:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا

Arab latin: Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba'sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā'an lā yughādiru saqaman.

Artinya: "Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri."




(aeb/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads