Doa Pereda Hujan: Arab, Latin dan Terjemahannya

Doa Pereda Hujan: Arab, Latin dan Terjemahannya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 24 Nov 2023 19:15 WIB
Ilustrasi hujan lebat
Ilustrasi hujan (Foto: iStock/Willowpix)
Jakarta -

Doa pereda hujan dapat dipanjatkan oleh kaum muslimin. Meski termasuk rahmat dan anugerah yang Allah SWT berikan, hujan yang turun secara terus menerus dapat mengakibatkan bencana alam.

Hujan lebat dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, terutama ketika memasuki musim penghujan. Pada saat itu, kaum muslimin dianjurkan meminta pertolongan kepada Allah SWT.

Merangkum arsip detikHikmah, sewaktu zaman Rasulullah SAW pernah terjadi hujan deras yang menimbulkan kerugian, mulai dari akses jalan yang terputus hingga stok makanan yang membusuk. Dengan demikian, Rasulullah SAW mengajarkan umat Islam membaca doa pereda hujan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kumpulan Doa Pereda Hujan

Mengutip buku Fikih Sunnah oleh Sayyid Sabiq, ada doa pereda hujan yang dapat diamalkan. Apabila seorang muslim membaca doa ini, niscaya langit menjadi cerah dan hujan berhenti.

Dari Anas bin Malik, berikut doa yang dilafalkan Nabi SAW ketika hujan turun terus menerus,

ADVERTISEMENT

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَ

Arab latin: Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: "Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan yang untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, sebagian anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan." (HR Bukhari).

Ketika hujan mulai mereda, kaum muslimin dapat membaca doa lainnya yang dicontohkan sang rasul dari riwayat hadits Zaid bin Khalid,

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Arab latin: Muthirnaa bi fadh-lillaahi wa rahmatih

Artinya: "Dicurahkannya hujan ini kepada kami atas karunia dan rahmat Allah," (HR Bukhari).

Selain itu, ada juga doa pereda hujan lain yang dapat dipanjatkan sebagaimana merujuk dari hadits riwayat Abu Daud dan Tirmidzi,

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Arab latin: Bismillahilladzi la yadhurru ma'asmihi syaiun fillardhi wala fissamai wahuwassami'ul 'alim.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat), dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Keutamaan Waktu Turunnya Hujan

Turunnya hujan adalah waktu yang mustajab. Karenanya, umat Islam dianjurkan untuk berdoa pada saat hujan mengguyur.

Selain membaca doa turun hujan, kaum muslimin juga diperkenankan untuk memanjatkan doa tentang hajat dan keinginan kita.

Mengutip buku Amalan Pembuka Rezeki karya Haris Priyatna dan Lisdy Rahayu, dalam sebuah hadits Imam Syafi'i dikatakan,

"Berdoalah pada waktu doa-doa diperkenankan Tuhan, yakni pada saat berjumpa dengan pasukan musuh, ketika akan melaksanakan salat dan ketika turun hujan." (HR Syafi'i)

Demikian doa pereda hujan dan bahasan terkaitnya. Semoga bermanfaat.




(aeb/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads