Surga disebut memiliki 100 tingkatan dengan Firdaus sebagai tingkatan tertinggi. Menurut sebuah hadits, jarak setiap dua tingkatan seperti jarak antara langit dan bumi.
Hadits yang memuat tingkatan surga ini dikeluarkan oleh At-Tirmidzi dari Muadz bin Jabal dan turut dinukil Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dan Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Shifat Al-Jannah wa ma 'A'adda Allahu li Ahliha min An-Na'im. Muadz bin Jabal mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang mengerjakan salat lima waktu dan berpuasa bulan Ramadan, maka menjadi kewajiban bagi Allah untuk mengampuninya, baik ia ikut hijrah atau duduk saja di tempat ia dilahirkan ibunya."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muadz bin Jabal bertanya, "Ya Rasulullah, tidakkah sebaiknya aku keluar untuk memberitahukan hal ini kepada orang-orang?"
Beliau menjawab, "Jangan biarkan orang-orang itu beramal. Sesungguhnya dalam surga ada seratus tingkatan, di mana jarak antara setiap dua tingkatan sama seperti jarak antara langit dan bumi. Tingkatannya yang paling tinggi adalah surga Firdaus. Di sana terdapat Arasy, dan surga tersebut merupakan bagian yang paling tengah dari surga. Darinyalah memancar sungai-sungai surga. Apabila kalian meminta kepada Allah, maka mintalah surga Firdaus." (HR At Tirmidzi)
Dalam hadits Atha' dari Ubadah bin Ash-Shamit juga dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya dalam surga terdapat seratus tingkatan."
Senada dengan itu, Abu Hurairah RA juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dalam surga ada seratus tingkatan yang jarak antara setiap dua tingkatan sama dengan perjalanan seratus tahun." Ibnu Qayyim mengatakan bahwa hadits ini hasan-gharib.
Sementara itu, dalam riwayat dari Abu Said yang secara sanadnya terangkat dikatakan, "Sesungguhnya dalam surga ada seratus tingkatan yang seandainya seluruh alam berkumpul pada salah satu di antara tingkatan-tingkatan tersebut, maka ia dapat menampung mereka." (HR Ahmad)
Derajat Tertinggi dalam Surga
Imam Muslim dalam Kitab Shahih-nya mengeluarkan hadits dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash RA yang mendengar bahwa Rasulullah SAW bersabda,
ุฅูุฐูุง ุณูู ูุนูุชูู ู ุงููู ูุคูุฐููู ููููููููุง ู ูุซููู ู ูุง ููููููู ุซูู ูู ุตูููููุง ุนูููููู ููุฅูููููู ู ููู ุตููููู ุนูููู ุตูููุงุฉู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ุจูููุง ุนูุดูุฑูุง ุซูู ูู ุณููููุง ุงูููููู ููู ุงููููุณููููุฉู ููุฅููููููุง ู ูููุฒูููุฉู ููู ุงููุฌููููุฉู ููุง ุชูููุจูุบูู ุฅููููุง ููุนูุจูุฏู ู ููู ุนูุจูุงุฏู ุงูููููู ููุฃูุฑูุฌูู ุฃููู ุฃูููููู ุฃูููุง ูููู ููู ููู ุณูุฃููู ููู ุงููููุณููููุฉู ุญููููุชู ูููู ุงูุดููููุงุนูุฉู
Artinya: "Apabila kalian mendengar muazin, maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bacalah sholawat atasku. Karena barang siapa yang bersholawat atasku satu sholawat, maka Allah bersholawat atasnya sepuluh kali. Kemudian mintalah kepada Allah wasilah untukku, karena ia adalah suatu tempat di surga yang tidak kecuali untuk seorang hamba di antara hamba-hamba Allah, dan aku berharap sekiranya akulah menjadi hamba tersebut. Barang siapa memintakan wasilah untukku maka syafaat halal untuknya."
Menurut riwayat lain, wasilah ini adalah derajat yang paling tinggi dalam surga. Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Jika kalian bersholawat atasku, maka mohonlah wasilah kepada Allah untukku." Seseorang bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu wasilah?" Beliau menjawab, "Derajat yang paling tinggi dalam surga, tidak ada yang memperolehnya kecuali satu orang, dan aku berharap sekiranya akulah orang itu." (HR Ahmad)
Wallahu a'lam.
(kri/nwk)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri