Al-Kahfi merupakan surat yang disunnahkan untuk dibaca pada malam Jumat dan hari Jumat. Pada ayat 100-110 yang merupakan 11 ayat terakhir dalam surat tersebut, Allah menjelaskan siapa saja yang kekal di surga dan neraka.
Simak penjelasan lengkap mengenai surat Al-Kahfi 100-110, mulai dari bacaan hingga tafsir ayatnya yang dikutip dari situs Al-Qur'an Kemenag.
Bacaan Surat Al-Kahfi 100-110
Berikut ini bacaan Al-Kahfi 100-110 lengkap dengan tulisan Arab, huruf latin, dan artinya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَّعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَىِٕذٍ لِّلْكٰفِرِيْنَ عَرْضًاۙ ١٠٠
ࣙالَّذِيْنَ كَانَتْ اَعْيُنُهُمْ فِيْ غِطَاۤءٍ عَنْ ذِكْرِيْ وَكَانُوْا لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَمْعًاࣖ ١٠١
اَفَحَسِبَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنْ يَّتَّخِذُوْا عِبَادِيْ مِنْ دُوْنِيْٓ اَوْلِيَاۤءَۗ اِنَّآ اَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكٰفِرِيْنَ نُزُلًا ١٠٢
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْاَخْسَرِيْنَ اَعْمَالًاۗ ١٠٣
اَلَّذِيْنَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا ١٠٤
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ وَلِقَاۤىِٕهٖ فَحَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيْمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَزْنًا ١٠٥
ذٰلِكَ جَزَاۤؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوْا وَاتَّخَذُوْٓا اٰيٰتِيْ وَرُسُلِيْ هُزُوًا ١٠٦
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنّٰتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًاۙ ١٠٧
خٰلِدِيْنَ فِيْهَا لَا يَبْغُوْنَ عَنْهَا حِوَلًا ١٠٨
قُلْ لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمٰتِ رَبِّيْ لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ اَنْ تَنْفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّيْ وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهٖ مَدَدًا ١٠٩
قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰٓى اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ رَبِّهٖ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَّلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖٓ اَحَدًاࣖ ١١٠
Arab latin:
100. wa 'aradlnâ jahannama yauma'idzil lil-kâfirîna 'ardlâ
101. alladzîna kânat a'yunuhum fî ghithâ'in 'an dzikrî wa kânû lâ yastathî'ûna sam'â
102. a fa ḫasiballadzîna kafarû ay yattakhidzû 'ibâdî min dûnî auliyâ', innâ a'tadnâ jahannama lil-kâfirîna nuzulâ
103. qul hal nunabbi'ukum bil-akhsarîna a'mâlâ
104. alladzîna dlalla sa'yuhum fil-ḫayâtid-dun-yâ wa hum yaḫsabûna annahum yuḫsinûna shun'â
105. ulâ'ikalladzîna kafarû bi'âyâti rabbihim wa liqâ'ihî fa ḫabithat a'mâluhum fa lâ nuqîmu lahum yaumal-qiyâmati waznâ
106. dzâlika jazâ'uhum jahannamu bimâ kafarû wattakhadzû âyâtî wa rusulî huzuwâ
107. innalladzîna âmanû wa 'amilush-shâliḫâti kânat lahum jannâtul-firdausi nuzulâ
108. khâlidîna fîhâ lâ yabghûna 'an-hâ ḫiwalâ
109. qul lau kânal-baḫru midâdal likalimâti rabbî lanafidal-baḫru qabla an tanfada kalimâtu rabbî walau ji'nâ bimitslihî madadâ
110. qul innamâ ana basyarum mitslukum yûḫâ ilayya annamâ ilâhukum ilâhuw wâḫid, fa mang kâna yarjû liqâ'a rabbihî falya'mal 'amalan shâliḫaw wa lâ yusyrik bi'ibâdati rabbihî aḫadâ
Artinya:
100. Kami perlihatkan (neraka) Jahanam dengan jelas pada hari itu kepada orang-orang kafir,
101. (yaitu) orang-orang yang mata (hati)-nya dalam keadaan tertutup dari ingat kepada-Ku dan mereka tidak sanggup mendengar.
102. Maka, apakah orang-orang yang kufur mengira bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan (neraka) Jahanam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang kafir.
103. Katakanlah (Nabi Muhammad), "Apakah perlu kami beri tahukan orang-orang yang paling rugi perbuatannya kepadamu?"
104. (Yaitu) orang-orang yang sia-sia usahanya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
105. Mereka itu adalah orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhannya dan (kufur pula terhadap) pertemuan dengan-Nya. Maka, amal mereka sia-sia dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat.
106. Itulah balasan mereka (berupa neraka) Jahanam karena mereka telah kufur serta menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olokan.
107. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh memperoleh surga Firdaus sebagai tempat tinggal.
108. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari sana.
109. Katakanlah (Nabi Muhammad), "Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, niscaya habislah lautan itu sebelum kalimat-kalimat Tuhanku selesai (ditulis) meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."
110. Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa." Siapa yang mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya hendaklah melakukan amal saleh dan tidak menjadikan apa dan siapa pun sebagai sekutu dalam beribadah kepada Tuhannya.
Tafsir Surat Al-Kahfi 100-110
Berikut ini tafsir dari surat Al-Kahfi 100-110 yang merupakan 11 ayat terakhir dari surat tersebut.
Ayat 100
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah akan menampakkan neraka Jahanam pada hari ditiupnya sangkakala kepada orang-orang kafir sehingga mereka melihat kedahsyatannya dan keganasannya yang luar biasa.
Mereka juga akan mendengar suaranya dan semburan apinya yang sangat menakutkan. Ketika itu mereka yakin bahwa mereka akan dijerumuskan ke dalamnya dan tidak dapat menghindar lagi.
Ayat 101
Melanjutkan ayat sebelumnya, azab tersebut akan diberikan kepada orang-orang yang mata hatinya selalu tertutup dari tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di dunia ini.
Mereka juga tidak pernah memikirkan bukti-bukti kekuasaan-Nya, tidak pernah bertobat, dan tidak pernah mengikuti perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya, seolah-olah mereka menutup telinga tidak mau mendengar peringatan dari Allah itu.
Ayat 102
Allah mempertanyakan apakah orang-orang kafir bisa meminta pertolongan kepada hamba-hamba Allah, seperti para malaikat, Isa putra Maryam dan berhala-berhala yang mereka sembah.
Sangkaan mereka itu sesat dan salah. Allah dengan tegas menyatakan lagi, "Kami telah menyediakan neraka Jahannam bagi orang-orang kafir sebagai tempat tinggal dan sebagai ganti dari apa-apa yang telah mereka sajikan untuk sembahan-sembahannya.
Ayat 103
Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk mengatakan kepada orang-orang yang membantahnya di antara Ahli Kitab yaitu Yahudi dan Nasrani, "Maukah kamu diberi tahu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya."
Maksudnya adalah orang-orang yang telah bersusah payah mengerjakan suatu perbuatan yang diharapkan akan mendapat pahala dan karunia, tetapi yang mereka peroleh hanyalah malapetaka dan kebinasaan.
Ayat 104
Dilanjutkan dengan ayat ini, Allah menjelaskan orang yang paling rugi adalah orang-orang yang sia-sia perbuatannya dalam mengumpulkan kebaikan di dunia, tetapi mereka melakukan perbuatan yang bertentangan dengan perbuatan yang diridhai Allah.
Mereka menyangka sudah berbuat yang sebaik-baiknya, namun ternyata mereka berbuat keliru dan menempuh jalan yang sesat sehingga amal perbuatan yang telah mereka kerjakan itu tidak memberi manfaat sedikit pun bagaikan debu yang terbang habis diterbangkan angin.
Ayat 105
Semakin diperjelas dalam ayat ini, bahwa orang yang sia-sia usahanya itu ialah orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan dan kufur pula terhadap hari kebangkitan, padahal di hari itu mereka akan dihadapkan kepada hari perjumpaan dengan Allah.
Maka segala amal mereka akan dihapus sehingga mereka tidak memiliki amal kebajikan yang akan ditimbang di atas neraca timbangan mereka. Karena yang akan memberatkan timbangan pada hari Kiamat hanyalah amal saleh yang bersih dari kemusyrikan.
Ayat 106
Itulah akibat dari kekafiran mereka yang selalu mengolok-olok utusan-utusan Allah dan mukjizat-mukjizat yang dibawanya. Mereka bukan sekadar tidak percaya, tetapi juga mengolok-olok dan menghina utusan-utusan Allah yang berarti menghinakan Allah yang mengutusnya.
Ayat 107
Sebaliknya, orang-orang yang beriman dengan bukti iman mereka, dengan mengerjakan kebajikan yang disertai niat untuk mendapat ridha Allah, maka Allah ,menyediakan mereka surga Firdaus yang penuh kenikmatan sebagai ganjaran dan tempat tinggal bagi mereka.
Ayat 108
Di dalam surga Firdaus itulah mereka akan kekal di dalamnya. Karena nikmat yang demikian banyak dan kepuasan di dalam surga itu, orang-orang beriman tidak ingin pindah dari sana untuk mendapatkan kenikmatan yang lain.
Ayat 109
Ayat ini merupakan perintah untuk Nabi Muhammad agar menjelaskan kepada orang-orang kafir bahwa ilmu Allah sangatlah luas. Hal ini sudah disampaikan pada bagian-bagian sebelumnya, seperti melalui kisah Ashabul Kahfi, Khidir, dan Zulkarnain.
"Seandainya semua lautan di dunia ini menjadi tinta untuk menulis kalimat- kalimat Tuhanku yang mencakup semua pengetahuan, maka pasti akan habislah seluruh air lautan itu sebelum selesai penulisan kalimat-kalimat Tuhanku. Demikian juga keadaannya meskipun Kami datangkan tambahan lautan sebanyak itu pula untuk menuliskannya, kalimat-kalimat itu tidak akan habis."
Ayat 110
Pada ayat terakhir, Nabi Muhammad diperintahkan untuk berkata, "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, mengakui bahwa semua ilmuku tidak sebanding dengan ilmu Allah, aku mengetahui sekedar apa yang diwahyukan Allah kepadaku, dan tidak tahu yang lainnya kecuali apa yang Allah ajarkan kepadaku."
Allah telah mewahyukan kepada Nabi Muhammad bahwa, "Yang disembah olehku dan oleh kamu hanyalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya."
Maka barangsiapa yang mengharapkan pahala dari Allah pada hari perjumpaan dengan-Nya, maka hendaklah beribadah dengan tulus ikhlas, mengesakan Allah dalam rububiyah dan uluhiyah-Nya, serta tidak berbuat syirik baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi seperti riya.
Demikian penjelasan surat Al-Kahfi 100-110 yang menjelaskan bahwa amalan orang kafir di dunia hanyalah sia-sia dan akan ditempatkan di neraka, sementara orang beriman akan masuk surga. Wallahu a'lam.
(bai/fds)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi