Majelis adalah tempat berkumpulnya orang-orang untuk membicarakan urusan khusus maupun umum. Saat sedang berada di dalam majelis, seorang muslim disyariatkan untuk membaca doa kafaratul majelis dan memperhatikan adab majelis.
Mengutip Buku Pintar 50 Adab Islam Sesuai Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW karya Arfiani, hal tersebut dilakukan karena dalam sebuah majelis terdapat kumpulan orang-orang. Majelis pun menjadi ajang untuk mengobrol antar satu sama lain.
Untuk menjaga agar obrolan tidak melenceng dari kebutuhan dan syariat, maka setelah selesai berkumpul, kita diharuskan membaca doa kafaratul majelis. Tujuannya agar kegiatan perkumpulan tersebut menghasilkan manfaat dunia maupun akhirat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Doa Kafaratul Majelis
Abdullah bin Amr berkata, "Ada kalimat-kalimat doa yang jika dibaca seseorang dalam majelis haq maupun batil sebanyak tiga kali ketika hendak berdiri meninggalkan majelis, begitu pula ketika dibaca di majelis-majelis kebaikan dan majelis zikir, melainkan Allah akan menyetempelnya dengan kalimat-kalimat seperti lembaran dibubuhi stempel."
Berikut adalah bacaan doa kafaratul majelis, latin, dan artinya:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Arab latin: Subhanakallahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik.
Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu." (HR At Tirmidzi no. 3433 dan Abu Daud no. 4861)
Adab-adab Muslim ketika di dalam Majelis
Mengutip buku Ringkasan Kitab Adab oleh Fuad bin Abdul 'Aziz Asy-Syalhub, berikut adalah beberapa adab di dalam majelis diamalkan oleh muslim:
1. Berzikir kepada Allah
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada sekelompok orang yang bangun dari sebuah majelis yang tidak disebut nama Allah di dalamnya, kecuali mereka bangun dari bangkai keledai, dan mereka akan menyesal." (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan At Tirmidzi)
2. Memilih Teman Majelis
Teman adalah orang yang berpengaruh pada kualitas hidup seorang muslim. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
"Seseorang itu dapat terpengaruh karena agama temannya, maka salah seorang dari kalian hendaklah melihat siapa yang menjadi temannya." (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan At Tirmidzi)
3. Mengucapkan Salam kepada Orang-Orang di dalam Majelis saat Datang atau Pulang
Mengucapkan salam tidak wajib, namun hal ini menjadi adab yang termasuk sunnah. Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Jika salah seorang dari kalian datang ke majelis, maka ucapkanlah salam, jika dia hendak duduk, maka duduklah. Kemudian bila bangun, maka ucapkanlah salam. Salam yang pertama tidaklah lebih layak dari salam yang terakhir." (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi)
4. Makruh Menyuruh Orang Bangun dari Tempatnya Duduk
Rasulullah SAW bersabda, "Apabila kalian bangun dan pada hadits Abu Uwanah: 'Siapa yang bangun dari tempat duduknya, kemudian dia kembali ke tempatnya itu, maka dia lebih berhak terhadap tempat duduknya." (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ad Darimi)
5. Tidak Boleh Memisahkan Antar Dua Orang kecuali dengan Izin Keduanya
Terkait hal ini, Rasulullah SAW bersabda, "Seorang lelaki tidak boleh memisahkan antara dua orang kecuali dengan seizin keduanya." (HR. Abu Dawud, Ahmad, At Tirmidzi)
Alasan dari larangan ini adalah ditakutkan antara keduanya ada rahasia yang sedang dibicarakan atau amanat yang sedang didiskusikan.
6. Duduk di Tempat yang Masih Tersedia
Adab ini adalah amalan yang dilakukan para sahabat Rasulullah SAW dan beliau akui. Dari Jabir bin Samurah ra bahwa ia mengatakan, "Kami apabila mendatangi Rasulullah SAW, kami duduk di tempat yang masih tersedia."
7. Larangan Berbisik kepada Dua Orang Tanpa Melibatkan Orang Ketiga
Hal ini dilakukan untuk menghindari rasa sedih ketika dua orang berbisik namun orang ketiga tidak mengetahuinya. Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah saling berbisik antara dua orang tanpa melibatkan yang ketiga, karena itu akan membuatnya bersedih." (HR. Bukhari)
Itulah doa kafaratul majelis beserta adab-adabnya yang dapat diterapkan seorang muslim saat sedang ada di tengah majelis.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Iran-Israel Memanas, PBNU Minta Kekuatan Besar Dunia Tak Ikut Campur