Doa Dilancarkan Berbicara, Bisa Dibaca untuk Hilangkan Grogi

Doa Dilancarkan Berbicara, Bisa Dibaca untuk Hilangkan Grogi

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 06 Jan 2023 08:00 WIB
muslim bicara
Doa agar dimudahkan berbicara Foto: Getty Images/SDI Productions
Jakarta -

Doa agar dilancarkan dalam berbicara bisa dibaca ketika hendak presentasi ataupun tampil di depan banyak orang. Tujuan dari doa ini untuk meminta kemudahan dari Allah SWT dalam bertutur kata sehingga mudah dimengerti lawan bicara.

Dalam berbagai aktivitas, seseorang kadang dihadapkan pada momen yang mengharuskan ia berbicara di depan umum. Bagi orang yang tidak terbiasa, tentu saja hal ini akan menjadi kegiatan yang menakutkan.

Belum lagi jika rasa grogi mendera, segala persiapan kadang hilang begitu saja ketika berdiri di depan orang banyak. Namun tak perlu khawatir, sebagai seorang muslim, kita patut yakin dan percaya bahwa pertolongan Allah SWT sangatlah dekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan mengingat Allah SWT maka pikiran akan lebih tenang sehingga bisa berbicara dan menyampaikan berbagai hal dengan mudah.

Doa Dilancarkan Berbicara

Doa dimudahkan dan dilancarkan bicara merujuk pada doa Nabi Musa ketika berhadapan dengan Firaun. Doa ini termaktub dalam Al-Qur'an surat Thaha ayat 25-28:

ADVERTISEMENT

Ψ±ΩŽΨ¨Ω‘Ω Ψ§Ψ΄Ω’Ψ±ΩŽΨ­Ω’ Ω„ΩΩŠ Ψ΅ΩŽΨ―Ω’Ψ±ΩΩŠ ΩˆΩŽΩŠΩŽΨ³Ω‘ΩΨ±Ω’ Ω„ΩΩŠ Ψ£ΩŽΩ…Ω’Ψ±ΩΩŠ ΩˆΩŽΨ§Ψ­Ω’Ω„ΩΩ„Ω’ ΨΉΩΩ‚Ω’Ψ―ΩŽΨ©Ω‹ مِّن Ω„Ω‘ΩΨ³ΩŽΨ§Ω†ΩΩŠ ΩŠΩŽΩΩ’Ω‚ΩŽΩ‡ΩΩˆΨ§ Ω‚ΩŽΩˆΩ’Ω„ΩΩŠ

Arab-latin: Rabbisyrahlii shadrii, Wayassirlii Amrii, Wahlul'uqdatammillisaanii, Yafqohuu Qoulii

Artinya: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku. Dan mudahkanlah untukku urusanku. Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku. Supaya mereka mengerti perkataanku." (QS. Thaha:25-28)

Adab Berbicara dalam Islam

Meskipun merasa penuh percaya diri, tetap harus mengikuti adab dalam berbicara. Mengutip buku Penuntun Doa, Yuk! Beserta Tata Caranya oleh Abu Ihsan ada beberapa hal yang harus diterapkan ketika berbicara.

1. Merendahkan suara ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, ustaz atau guru. Berbicara dengan lemah lembut dan nada bicara yang santun.

2. Bicaralah dengan jelas dan terdengar oleh orang yang kita ajak bicara

3. Tidak boleh memotong pembicaraan orang lain.

4. Berbicara dengan benar dan tidak bohong.

5. Jangan berbicara sambil berteriak-teriak, namun berbicaralah dengan sopan santun, terutama jika berbicara dengan orang yang lebih tua.

6. Bersikaplah rendah hati dalam berbicara.

7. Tidak boleh mengatakan sesuatu yang tidak kita ketahui permasalahan atau ilmunya.

Hadits tentang Menjaga Lisan

Rasulullah SAW selalu mengajarkan untuk bersikap sopan ketika berbicara. Setiap perkataan seorang muslim haruslah bisa dipertanggung jawabkan, oleh karenanya sangat penting untuk menjaga lisan.

1. Hindari gibah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat, "Tahukah kalian apa itu gibah?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau berkata, "Gibah ialah engkau menceritakan hal-hal tentang saudaramu yang tidak dia suka."

Ada yang menyahut, "Bagaimana apabila yang saya bicarakan itu benar-benar ada padanya?" Beliau menjawab, "Bila demikian, itu berarti kamu telah melakukan gibah terhadapnya, sedangkan bila apa yang kamu katakan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah berdusta atas dirinya."

2. Menjaga lisan berbalas surga

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya hadits no. 6474 dari Sahl bin Sa'id bahwa Rasulullah bersabda:

"Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga".

3. Berkata untuk hal baik

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya."(HR. Bukhari dan Muslim)

4. Diam dapat menyingkirkan setan

Diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:

"Hendaklah engkau lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap urusan agamamu." (HR. Ahmad).

5. Berpikir sebelum berucap

Dalam riwayat Muslim disebutkan:

"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat." (HR. Muslim no. 2988).

Seseorang yang menyampaikan perkataan jujur sesuai fakta tentu akan dimudahkan untuk berbicara. Apalagi jika isi pembicaraannya mengandung makna dan manfaat.




(dvs/lus)

Hide Ads