Salah satu amalan yang bisa dikerjakan usai sholat adalah melanjutkannya dengan wirid. Bacaan wirid setelah sholat fardhu umumnya terdiri dari istighfar, tasbih, tahmid, takbir, dan dilanjutkan doa.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mengatakan dalam program Mutiara Ramadhan detikcom, Senin (4/4/2022) lalu, wirid adalah bacaan zikir yang dilakukan secara rutin dengan ketentuan waktu, tempat, dan tata cara yang tetap. Ia menyebut, semua wirid adalah zikir, tetapi tidak semua zikir adalah wirid.
Para ulama sepakat bahwa hukum melakukan zikir setelah sholat fardhu adalah sunnah. Pendapat ini dikatakan Imam an-Nawawi dalam Kitab al-Adzkar dengan bersandar pada sejumlah hadits.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya hadits yang berasal dari Umamah RA bahwa dia berkata, "Ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah SAW: 'Doa apa yang paling dikabulkan Allah?' Beliau menjawab, 'Di akhir malam dan setelah sholat maktubah (fardhu).'" (HR At-Tirmidzi dalam kitab Sunan-nya dan ia mengatakan hadits ini hasan)
Bacaan Wirid setelah Sholat Fardhu
Mengutip Kitab Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi dan arsip detikHikmah, berikut bacaan wirid setelah sholat fardhu sesuai sunnah Rasulullah SAW.
1. Membaca Istighfar 3x dan Allaahumma antas salaam
Bacaan istighfar:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
Astaghfirullah
Artinya: "Saya memohon ampunan kepada Allah."
Kemudian dilanjutkan doa berikut,
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
Alaahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam
Artinya: "Ya Allah, Engkau Maha memberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Engkau Maha Memberi berkah wahai Zat Yang Mahamulia." (HR Muslim dan dinilai shahih)
2. Membaca Tasbih 33x, Tahmid 33x, dan Takbir 33x
Selain itu, wirid setelah sholat fardhu juga bisa dengan membaca tasbih (subhanallah), tahmid (alhamdulillah), dan takbir (Allahu Akbar), masing-masing dibaca 33 kali.
Hal ini bersandar pada sebuah hadits riwayat Imam Malik yang berasal dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setelah sholat sebanyak 33 kali dan menutupnya dengan membaca lâ ilâha illallâh lâ syarîka lahu lahul mulku wa lahulhamdu wa huwa 'alâ kulli syai'in qadîr, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.'"
Hadits ini turut termaktub dalam Kitab Shahih Muslim.
Adapun, Abu Shalih ar-Rwy meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah RA ketika ditanya cara berzikir, dia mengatakan membaca subhaanallaah, walhamdu lillaah, wallaahu akbar, setiap kalimatnya sebanyak 33 kali.
3. Membaca doa berikut
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga pernah membaca wirid berikut setelah sholat fardhu. Hadits ini diriwayatkan dari Al Mughirah bin Syu'bah RA. Berikut bacaannya:
laa ilaha illallooh wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir. Alloohumma laa maani'a lima a'thoyta wa laa mu'thiya limaa mana'ta wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu
Artinya: "Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Segala pujian dan kerajaan adalah milik Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan (bagi pemiliknya). Dari Engkau-lah semua kekayaan dan kemuliaan." (HR Muslim)
4. Membaca Ayat Kursi
Bacaan wirid setelah sholat fardhu lainnya adalah membaca ayat kursi. Sebagaimana diriwayatkan Abu Umamah Al Bahili RA bahwa Nabi SAW bersabda,
مَن قرأَ آيةَ الكرسيِّ دبُرَ كلِّ صلاةٍ مَكْتوبةٍ ، لم يمنَعهُ مِن دخولِ الجنَّةِ ، إلَّا الموتُ
Artinya: "Barang siapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat wajib, maka tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian" (HR an-Nasa'i dan Ath Thabrani dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami')
Bacaan ayat kursi sebagai berikut,
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
Profil Reza Pahlavi, Keturunan Dinasti Terakhir Iran yang Siap Ganti Khamenei
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat