Ketika feodalisme memainkan peran dalam kehidupan masyarakat Eropa yang berdampak buruk dan terjadi ketimpangan yang tajam antara kelompok kaya dan kelompok miskin.
Sistem ini memunculkan tuan-tuan feodal dan kaum buruh yang miskin. Di Rusia terjadi tragedi kelaparan yang mengakibatkan ribuan rakyat dan diikuti jutaan rakyat mati karena penyakit paru-paru serta penyakit lain. Sementara tuan-tuan feodal masih hidup dengan bergelimang dalam darah rakyat pekerja, serta menjalani kehidupan mewah yang melampaui batas.
Dengan kondisi tersebut, maka muncullah seorang bernama Karl Marx dan berkata, " Agama itu Candu bagi masyarakat."
Kemunculan faham yang dikomandani Karl Max karena saat ini di Rusia terjadi koalisi kaum bangsawan, Tsar dan Gereja melawan rakyat pekerja. Semangat kaum komunis adalah memperjuangkan nasib para buruh/pekerja agar mereka memperoleh haknya. Namun mereka telah menuduh bahwa ajaran Islam telah menakut-nakuti kaum buruh untuk memberontak ketidakadilan yang mereka alami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana firman-Nya dalam surah an-Nisa ayat 32 yang terjemahannya, "Janganlah kamu berangan-angan (iri hati) terhadap apa yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu."
Makna ayat di atas adalah: Karena sering terjadi dalam kehidupan bahwa angan-angan untuk memperoleh sesuatu sebagaimana dimiliki orang lain bisa mendorong seseorang melakukan pelanggaran. Ayat ini berpesan agar menghindari kebiasaan berangan-angan yang menimbulkan sifat iri dan dengki kepada sesama. Dan janganlah kamu berangan-angan yang membuat kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan oleh Allah SWT. kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain, baik karunia itu berupa kecerdasan, kemuliaan, nama baik, pangkat, dan jabatan, maupun dalam bentuk harta benda serta kekayaan yang berlimpah.
Inilah keadilan yang diajarkan sesuai dengan kodratnya, bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan yang sesuai dengan ketentuan-Nya dan sesuai pula dengan apa yang mereka usahakan, dan begitu pula bagi perempuan pun ada bagian dari apa yang mereka usahakan sesuai petunjuk Allah SWT. dan apa yang mereka usahakan. Oleh sebab itu, janganlah berangan-angan yang menyebabkan iri hati. Mohonlah kepada Allah SWT. dengan tulus agar kamu dianugerahi-Nya sebagian dari karunia-Nya yang berlimpah ruah itu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu termasuk angan-angan dan iri serta kedengkian yang tersembunyi dalam hati kamu.
Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mendatangkan pahala dan kehormatan baginya, dan bukan sekedar membangun istana di angan-angan dan menginginkan keuntungan tetapi tidak berupaya untuk melakukan suatu usaha guna mewujudkannya.
Ketahuilah bahwa Islam harus dianut dan dilaksanakan secara menyeluruh atau ditolak secara menyeluruh pula. Sebagai suatu sistem kehidupan Islam dapat memberikan hasil apabila seluruh tuntutan dan perintahnya diikuti dan dilaksanakan dengan sepenuhnya. Hal ini berarti seruan bagi si miskin untuk tetap bersabar dan mencegah hasratnya, karena apa yang dikaruniakan kepada orang kaya hanyalah satu sisi gambaran hidup belaka. Sedangkan bagi orang kaya, seruan untuk tidak mementingkan diri sendiri dan agar menggunakan kekayaannya di jalan Allah SWT.
Kondisi diatas telah difirmankan dalam surah Thaha ayat 131 yang terjemahannya, "Janganlah sekali-kali engkau tujukan pandangan matamu pada kenikmatan yang telah Kami anugerahkan kepada beberapa golongan dari mereka (sebagai) bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal."
Jelas bahwa kita diberikan tuntunan agar tidak terpesona dalam kenikmatan dunia, karena hal itu akan melemahkan keimanan. Semua nikmat yang diberikan kepada orang-orang kafir hanyalah sementara, ibarat bunga yang sedang berkembang, tetapi tak lama kemudian bunga yang harum semerbak itu akan layu dan berguguran daunnya satu persatu dan hilanglah segala keindahan dan daya tariknya. Nikmat kekayaan yang diberikan kepada orang-orang kafir itu hanyalah buat sementara saja sebagai ujian bagi mereka, apakah dengan nikmat Tuhan itu mereka akan bersyukur kepada-Nya dengan beriman dan mempergunakannya untuk mencapai keridaan-Nya ataukah mereka akan tetap kafir dan bertambah tenggelam dalam kesesatan, sehingga harta benda itu menjadi sebab kecelakaan mereka sendiri. Allah SWT. telah menganugerahkan kepada Nabi sebagai ganti nikmat lahiriyah itu nikmat yang lebih baik yaitu ketenangan hati dan kebahagiaan yang berupa keridaan Ilahi.
Ketahuilah konsep keadilan sosial dalam al-Qur'an yang terkait dengan masalah hubungan antara kaya dan miskin sangat berbeda dengan konsep sosialisme. Keadilan sosial dalam al-Qur'an berbasis pada tauhid, di mana Allah sebagai Maha Pencipta menciptakan segala macam benda untuk kesejahteraan umat manusia.
Hal ini sebagaimana firman-Nya dalam surah an-Nahl ayat 90 yang terjemahannya, "Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat."
Ayat ini kemudian mengiringinya dengan petunjuk-petunjuk dalam Al-Qur'an bagi mereka. Petunjuk itu adalah perintah untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan. Allah SWT. menyatakan, "Sesungguhnya Allah selalu menyuruh semua hamba-Nya untuk berlaku adil dalam ucapan, sikap, tindakan, dan perbuatan mereka, baik kepada diri sendiri maupun orang lain, dan Dia juga memerintahkan mereka berbuat kebajikan, yakni perbuatan yang melebihi perbuatan adil; memberi bantuan apa pun yang mampu diberikan, baik materi maupun nonmateri secara tulus dan ikhlas, kepada kerabat, yakni keluarga dekat, keluarga jauh, bahkan siapa pun.
Maka jelas bahwa Islam mengajarkan keadilan, melarang melakukan perbuatan kezaliman, dan tidak tinggal diam jika terjadi penindasan. Semoga Allah SWT. memberikan keteguhan iman kepada kita dan para pemimpin negeri untuk menerapkan keadilan dalam kepemimpinannya.
Aunur Rofiq
Penulis adalah Pendiri Himpunan Pengusaha Santri Indonesia
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih - Redaksi)
(erd/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal