Khutbah Jumat: Keutamaan Puasa Asyura yang Bisa Diraih Muslim

Khutbah Jumat: Keutamaan Puasa Asyura yang Bisa Diraih Muslim

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Kamis, 03 Jul 2025 17:15 WIB
Ilustrasi Ceramah Agama.
Ilustrasi khutbah Jumat (Foto: Raka Dwi Wicaksana/Unsplash)
Jakarta -

Puasa Asyura 10 Muharram 1447 Hijriah bertepatan dengan Minggu, 6 Juli 2025. Mendekati hari istimewa itu, kebanyakan muslim mengusung topik terkait puasa Asyura sebagai khutbah pada hari Jumat.

Khutbah Jumat mengenai keutamaan puasa Asyura bisa menjadi salah satu referensi tema bagi khatib yang akan menyampaikan ceramah pada Jumat (4/7/2025) pekan ini. Sebagaimana diketahui, puasa Asyura sangat dianjurkan bagi umat Islam seperti diterangkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW dari Ibnu Abbas RA,

"Berpuasalah pada hari Asyura dan berbedalah dengan kaum Yahudi, dengan berpuasa satu hari sebelumnya dan satu hari sesudahnya." (HR Ahmad).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut contoh khutbah Jumat mengenai keutamaan puasa Asyura yang dikutip dari buku Khutbah Jumat Sepanjang Tahun tulisan Muhammad Khatib.

Khutbah Jumat tentang Keutamaan Puasa Asyura

الحمدُ لِلَّهِ الذِي جَعَلَ الْأَعْيَادَ بِالْإِفْرَاحِ وَالسُّرُورِ وَاضَاعَفَ لِلْمُتَّقِينَ جَزِيلَ الْأُجُورِ وَكَمِلُ الصِّيَافَة والصّلة للأرْحَامِ بِسَفِيهم المَسْكُورِ، فَسَبْحَانَ مَنْ أَحَلَّ الفطور احْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى مِنْ الهُ اعادَ الأَعْيَادَ وَأَدْخِرُهَا بِكُلِّ عَمَلٍ مَبْرُورٍ و واطال الأَجَالَ إِلَيْهَا لِيَنَالُوا بِفَضْلِهَا الْجَزَاء الْمُوفُورِ اشهد ان لا اله الا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ العفو الْغَفُورُ وَاشهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ المشهور صَلَّى اللهُ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمدٍ وَعَلَى اللِه وَاصْحَابِ الذِينَ كَانُوا يَرْجُونَ تِجَارَةً لَن تَبُورًا امَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا الْإِخْوَانُ الْكِرَامِ أَوصِيكُمْ وَايَّايَ تَقْوَى اللَّهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ مسلمون .

ADVERTISEMENT

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Tak terasa kini kita sedang menjalani bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah. Muharram adalah bulan yang dimuliakan Allah SWT dan disebut sebagai bulan haram. Disebut bulan mulia karena bulan ini disebut "syahrullah" (bulan Allah).

Rasulullah SAW bersabda,

"Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam". (HR. Muslim)

Di antara ibadah yang paling dianjurkan pada bulan Muharram adalah berpuasa, salah satunya puasa sunnah Asyura. Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW diterangkan mengenai puasa Asyura,

"Aku berharap pada Allah dengan berpuasa Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya." (HR Bukhari dan Muslim)

Ketika Nabi SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura'. Beliau bertanya, "Hari apa ini?" Mereka menjawab, "Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah." Akhirnya Nabi SAW menjawab, "Kami (kaum Muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian." Kemudian, Nabi SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa." (HR Bukhari)

Dikisahkan bahwa Aisyah RA mengatakan, "Ketika Rasulullah tiba di Madinah, beliau berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa. Tapi ketika puasa bulan Ramadan menjadi puasa wajib, dan kewajiban puasa pada hari Asyura dihilangkan. Umat Islam boleh berpuasa pada hari itu jika dia mau, atau boleh juga tidak berpuasa jika ia mau.

Rasulullah memerintahkan untuk puasa pada hari Asyura. Untuk membedakannya dengan umat Yahudi dan Nasrani, beliau menganjurkan muslim juga berpuasa sehari sebelumnya pada 9 Muharram yang disebut puasa Tasua.

Para sahabat berkata,

"Itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, beliau bersabda: 'Jika datang tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan, akan tetapi beliau meninggal pada tahun tersebut." (HR Muslim)

Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah

Terdapat keutamaan yang luar biasa dari puasa Asyura. Salah satunya adalah dihapuskan dosanya setahun yang lalu sebagaimana diterangkan dalam hadits Rasulullah SAW.

"Puasa Arafah menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, sementara puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

Selain itu, berpuasa di bulan Muharram menjadi yang terbaik setelah Ramadan. Hal ini turut dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW dari Abu Hurairah RA,

"Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu?", kemudian Rasulullah menjawab, "Yaitu salat di tengah malam." Lalu ada lagi yang bertanya kepadanya, "Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?", dan Rasulullah bersabda, "Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram." (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)

Mengingat besarnya pahala yang diberikan oleh Allah melebihi bulan lainnya, hendaknya kita tidak hanya berpuasa sunnah, tapi juga memperbanyak amalan-amalan ketaatan kepada Allah pada bulan Muharram ini, dengan membaca Al-Qur'an, berdzikir, shadaqah, puasa, dan lainnya.

Selain memperbanyak amalan ketaatan, jangan lupa berusaha menjauhi maksiat kepada Allah, sebab dosa pada bulan Muharram lebih besar dibanding dosa-dosa di bulan lain.

Itulah khutbah yang bisa sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga Allah senantiasa memberikan kita taufik, sehingga kita dapat tetap teguh memegang kebenaran, bersegera memperbaiki diri, dan menjauhi perbuatan maksiat yang bisa menodai hati kita. Aamiin.

بارك الله لي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُم بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيمِ وتقبل مني وَمِنكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ العليم . أقولُ قَوْلِي هَذَا وَ اسْتَغْفِرُ اللهَ العظيم لي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَ المُسلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ




(aeb/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads