The Power of Thanksgiving (Futuwwah)

The Power of Thanksgiving (Futuwwah)

Indah Fitrah - detikHikmah
Selasa, 25 Mar 2025 20:30 WIB
Jakarta -

Dalam suatu survei, Indonesia berada pada posisi tertinggi dalam hal social charity. Orang Indonesia suka menyumbang dan berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan.

Hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri, tetapi apakah benar demikian? Allahu a'lam. Namun, jika benar, hal tersebut wajar karena kita adalah umat beragama.

Semua agama, terutama Islam, mengajarkan kita untuk berbagi dan peduli terhadap sesama. Dalam Islam sendiri, banyak pundi-pundi yang harus kita isi untuk menyalurkan harta kepada yang berhak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada pundi zakat, waqaf, infaq, sedekah, jariyah, luqatah, hibah, wasiat, musyarakah, mudarabah, dam, fa'i, dan masih banyak lagi, dengan total keseluruhan 27," jelas Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal dalam detikKultum, Selasa (25/3/2025).

Jika seluruh umat Islam taat dalam mengisi pundi-pundi ini, maka seharusnya tidak ada yang miskin di antara kita. Namun, jika kita hanya mengandalkan zakat atau hanya mengeluarkan harta untuk zakat, berarti kita masih jauh dari semangat berbagi yang diajarkan Islam.

ADVERTISEMENT

Bayangkan, zakat itu hanya 2,5%, sedangkan deposito kita bisa mencapai 6%. Itu pun zakat hanya diberikan kepada delapan asnaf, lebih dari itu tidak bisa. Oleh karena itu, berbagi tidak cukup hanya dengan zakat, tetapi juga melalui sedekah yang memiliki cakupan lebih luas.

Tidak heran jika pada masa Rasulullah, zakat tidak sepopuler sedekah. Sedekah lebih dianjurkan karena manfaatnya yang lebih besar. Dengan demikian, zakat adalah batas minimum dalam berbagi, tetapi yang lebih baik adalah memperbanyak sedekah.

Melalui momen Iduladha, umat Islam diperintahkan untuk berbagi daging kurban. Sedangkan melalui momen Idulfitri menunaikan zakat fitrah. Keduanya memiliki manfaat besar dalam menyucikan harta dan jiwa.

Semangat berbagi ini pun ada di berbagai belahan dunia dalam bentuk yang berbeda, seperti Thanksgiving yang diperingati di negara-negara tertentu.

Di Amerika dan Eropa, dalam bulan tertentu, masyarakat diajak untuk melakukan Thanksgiving. Semua barang yang tidak lagi dipergunakan boleh dibawa ke tempat umum, seperti gereja, dan dijual dengan harga yang sangat murah. Ini menjadi kesempatan untuk berbagi dengan yang membutuhkan.

Manfaat dari Thanksgiving atau berbagi secara umum adalah terjalinnya kedekatan dan keakraban antar sesama. Tidak hanya itu, berbagi juga dapat menumbuhkan rasa kepedulian dan kebersamaan dalam masyarakat.

"Mudah-mudahan Ramadan kali ini dapat memicu kita menjadi muzakki atau waqif," tutup Prof. Nasaruddin.

Jadikan Ramadan sebagai pemicu untuk banyak berbagi kebaikan, baik melalui sedekah maupun zakat, kepada sesama.

Jangan lewatkan detikKultum bersama Prof. Nasaruddin Umar setiap hari jam 20.30 selama bulan Ramadan hanya di detikcom!

(inf/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads