Tawasul: Perantara untul Mendekat kepada Allah

Tawasul: Perantara untul Mendekat kepada Allah

Indah Fitrah - detikHikmah
Sabtu, 22 Mar 2025 20:30 WIB
Jakarta -

Pernahkah mendengar istilah tawasul? Secara bahasa, tawasul berarti menjadikan sesuatu sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Sering kali, ketika ingin memohon ampun kepada Allah, muncul perasaan bahwa doa kita tidak akan dikabulkan. Perasaan ini biasanya timbul karena merasa diri penuh dosa dan tidak layak mendapat pengampunan. Namun, melalui Rasulullah SAW, kita dapat bertawasul agar doa kita lebih mudah dikabulkan oleh Allah.

Sebagaimana doa seorang sahabat untuk sahabatnya, Rasulullah SAW juga senantiasa mendoakan umatnya agar diberikan petunjuk dan pengampunan. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., Imam Besar Masjid Istiqlal dalam ceramahnya menyampaikan:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Doa Rasulullah SAW tidak pernah ditolak oleh Allah. Apa pun yang beliau minta, pasti dikabulkan oleh-Nya," jelasnya dalam di detikKultum, Sabtu (22/3/2025).

Konsep tawasul ini sebenarnya bukan hal yang asing dalam kehidupan sehari-hari. Jika ingin bertemu dengan seorang pemimpin, biasanya kita membutuhkan perantara untuk memperkenalkan atau menghubungkan kita dengannya.

ADVERTISEMENT

Begitu pula dalam berdoa kepada Allah, kita dapat bertawasul melalui orang-orang yang memiliki kedekatan dengan-Nya, seperti para nabi dan orang-orang saleh.

Dalam surah Al-Baqarah ayat 153, Allah berfirman bahwa pertolongan dapat diperoleh dengan kesabaran dan shalat:

ΩŠΩ°Ω“Ψ§ΩŽΩŠΩ‘ΩΩ‡ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ψ§Ω°Ω…ΩŽΩ†ΩΩˆΨ§ Ψ§Ψ³Ω’ΨͺΩŽΨΉΩΩŠΩ’Ω†ΩΩˆΩ’Ψ§ Ψ¨ΩΨ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΨ¨Ω’Ψ±Ω ΩˆΩŽΨ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩ„Ω°ΩˆΨ©Ω Ϋ— Ψ§ΩΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ Ω…ΩŽΨΉΩŽ Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘Ω°Ψ¨ΩΨ±ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ

Arab latin: Yā ayyuhal-lażīna āmanusta'īnū biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh(ti), innallāha ma'aṣ-ṣābirīn(a).

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

"Jadi, jika kita bersabar dan mendirikan shalat, itulah bentuk tawasul untuk mendapatkan pertolongan Allah," jelas Prof. Nasaruddin.

Sebaliknya, jika hanya meminta tanpa kesabaran dan shalat, doa akan lebih sulit dikabulkan. Oleh karena itu, setiap persoalan hendaknya diselesaikan di atas sajadah, dengan berserah diri sepenuhnya kepada Allah.

"Barang siapa yang memecahkan persoalannya di atas sajadah, maka beban yang menggunung di pundaknya akan beterbangan bagaikan kapas," tambah Menteri Agama RI ini.

Selain bertawasul melalui shalat dan kesabaran, kita juga dapat memohon pertolongan Allah dengan membaca doa berikut:

بِسْمِ Ψ§Ω„Ω„ΩŽΩ‘Ω‡Ω ΨͺΩŽΩˆΩŽΩƒΩŽΩ‘Ω„Ω’Ψͺُ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω„ΩŽΩ‘Ω‡Ω ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ Ψ­ΩŽΩˆΩ’Ω„ΩŽ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ Ω‚ΩΩˆΩŽΩ‘Ψ©ΩŽ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‘Ψ§ Ψ¨ΩΨ§Ω„Ω„ΩŽΩ‘Ω‡Ω

Artinya: "Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."

Dalam hadis qudsi, Allah berfirman tentang betapa besarnya kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya yang berusaha mendekat kepada-Nya:

"Jika hamba-Ku mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari." (HR. Bukhari No. 6970, Muslim No. 2675)

Di bulan suci Ramadan ini, mari kita perbanyak tawasul dan senantiasa memohon ampunan serta pertolongan Allah dengan penuh keyakinan.

Jangan lewatkan detikKultum bersama Prof. Nasaruddin Umar setiap hari jam 20.30 selama bulan Ramadan hanya di detikcom!

(lus/lus)

Hide Ads