Kisah-kisah masa lampau yang diungkapkan Al-Qur'an seperti asal-usul kejadian alam, asal usul kejadian manusia, evolusi alam, dan kisah-kisa Nabi dan Rasul, semuanya dapat dikonfirmasi dengan bukti-bukti sejarah yang diperoleh secara metodologi keilmuan sejarah, seperti metode antropologi, metode filologi, metode historisme, dan lain-lain.
Salah satu contoh bisa dikemukakan di sini ialah kisah Nabi Nuh yang membuat perahu di puncak bukit, kemudian bukit itu juga terhantam Tsunami besar, sehingga yang selamat hanya Nabi Nuh dan segelintir sahabatnya, di tambah beberapa jenis binatang, burung, dan tumbuh-tumbuhan yang dinaikkan di dalam perahu Nuh. Pada akhirnya perahu Nuh terdampar di Judi setelah banjir redah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur`an:
Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," Dan air pun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang lalim." (Q.S. Hud/11:44).
Sebagian ulama tafsir seperti Maulana Yusuf, menafsirkan gunung Judy terletak di kawasan Bohran, Turki; yaitu dekat perbatasan Turki sekarang dan Irak dan Syiria. Yakni pegunungan besar Plateau Ararat. Bagi masyarakat di kawasan itu yakin betul bebatuan menyerupai perahu besar adalah sisa-sisa perahu nabi Nuh yang terdampat di situ. Hal ini juga mendapatkan pengakuan dari secara antropologis bahwa Nabi Nuh hidup sekitar 6000 silam. Sementara daerah sekitar itu ketika itu di huni oleh penduduk lembah Trigis. Menurut Al-Tadmuri Nabi Nuh mempunyai tiga putra yaitu Sam, Ham dan Yafat. Menurut tradisi Injil dan Yahudi putra Nabi Nuh adalah Shem, Ham dan Japhet. Kan'an sendiri masih dalam perdebatan: Ada yang mengatakan termasuk putranya atau cucunya dari Ham, yang jelas masih keluarga Nabi Nuh.30. Para sarjan Yahudi percaya bahwa Sam adalah cikal-bakal kelompok ras yang umumnya sekarang disebut Timur Tengah. Ham dianggap sebagai nenek moyang orang yang tinggal di Afrika Utara sedangkan Kanaan sebagai asal-usul Canaanites yaitu Hittites, Amorites, Jebusites, Hivites, Girghasites dan Perrizites. Sedangkan Yafat dianggap sebagai bapak dari bangsa yang mendiami daerah utara dan barat Palestina.
Bandingkan keterangan ini dengan apa yang dikemukakan Al-Tadmuri dalam bukunya Muthir Al-Gharam Fi Fadl Zuyarat Al-Khalili dengan mengutip riwayat At-Tsa'labi bahwa Sam adalah bapak dari orang Arab, Parsi dan Yunani, Ham adalah bapaknya orang Negro dan Yafat adalah bapaknya orang Turki, Barbar dan Ya'juj dan Ma'juj.
Bukti lain yang amat jelas diuraikan di dalam Al-Qur'an ialah kisah Nabi Musa dan Fir'aun. Apa yang diungkapkan di dalam Al-Qur'an sama dengan apa yang bisa disaksikan di dalam kenyatan sekarang di Mesir. Piramid yang berdiri kokoh, Fir'ah sang Durjanah mumminya masih terbaring di museum Tahrir, dan bekas-bekas peninggalan di berbagai tempat di Aswan dan Kairo, semua membuktikan pernyataan Al-Qur'an yang menceritakan kisah Fir'aun di berbagai surah dalam Al-Qur'an.
Satu persatu fakta sejarah masa lampau semakin membuktikan kebenaran pemaparan Al-Qur'an tentang kisah masa lampau. Yang paling dekat dengan Nabi Muhammad ialah kisah Nabi Isa (Yesus Kristus). Apa yang diungkapkan di dalam Al-Qur'an mempunyai kesesuaian dengan beberapa keterangan Bibel tentang kejadian yang menda Nabi Isa. Termasuk kisah Maryam tanpa suami bisa melahirkan anaknya. Tegasnya, kisah-kisah Al-Qur'an semakin terkonfirmasi dengan temuan fakta sejarah.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim