Ramadan adalah bulan penuh ampunan, saat yang tepat bagi setiap hamba untuk kembali kepada Allah dengan taubat yang tulus. Salah satu tanda taubat yang sungguh-sungguh adalah mengalirnya air mata penyesalan.
Menurut penelitian, air mata yang keluar karena rasa kecewa atau sedih mengandung toksin. Jika racun ini tidak dikeluarkan, bisa berdampak buruk pada kesehatan, terutama lambung. Inilah mengapa menangis karena menyesali dosa dapat memberikan efek lega dan meringankan beban batin.
Baca juga: Mau Dekat dengan Allah? Mulailah Taubat |
"Jika seseorang melakukan dosa, lalu ia meratapi perbuatannya hingga meneteskan air mata, maka hatinya akan terasa lebih lega. Walaupun Tuhan belum tentu langsung mengampuni dosanya, tetapi perasaan sedikit demi sedikit akan terasa lebih ringan," ungkap Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., dalam detikKultum, Kamis (6/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menangis bukan hanya sekadar luapan emosi, tetapi juga menjadi tanda kesungguhan seseorang dalam bertaubat. Orang yang benar-benar menyesali kesalahannya akan merasakan kesedihan yang mendalam atas dosa-dosa yang telah diperbuat.
Air mata taubat yang mengalir adalah bentuk ekspresi jiwa yang ingin kembali kepada Allah dengan hati yang bersih.
Terlalu banyak dosa yang kita lakukan di masa lampau, dan tidak ada waktu yang lebih baik untuk memohon ampunan selain di bulan Ramadan. Bulan yang penuh berkah ini adalah kesempatan emas untuk memperbanyak tangisan taubat dan memohon rahmat Allah.
"Mari kita melakukan pertaubatan di malam-malam Ramadan. Serahkan diri kita sepenuhnya kepada Allah SWT," jelasnya.
Ketika seseorang benar-benar menyadari kesalahannya, ia akan dengan tulus memohon ampunan kepada Allah. Doa yang diiringi dengan air mata taubat memiliki kekuatan besar dalam melembutkan hati dan mendekatkan diri kepada-Nya.
"Ya Allah, telah terjadi apa yang telah terjadi, kini hanya tersisa penyesalan. Kami menyesal, ya Allah. Kami berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Ampuni segala dosa kami, ampuni kekecewaan di masa lalu. Kami malu kepada-Mu, ya Allah. Engkau telah memberi begitu banyak rahmat, hidayah, dan kesehatan, tetapi kami justru membalasnya dengan dosa dan maksiat. Kami benar-benar malu kepada-Mu, ya Allah."
Ketika doa ini dipanjatkan dengan penuh ketulusan, kata Prof Nasaruddin Umar, air mata taubat pun mengalir deras. Inilah pertanda bahwa Allah SWT menerima taubat hamba-Nya yang benar-benar menyesali perbuatannya dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahannya.
"Semoga air mata taubat itu membantu memadamkan api neraka kita," tutup Prof Nasaruddin Umar.
Semoga kita senantiasa diberikan hidayah untuk selalu bertaubat dan meraih ampunan-Nya, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Aamiin.
Saksikan detikKultum bersama Prof Nasaruddin Umar selama bulan Ramadan setiap pukul 20.30 WIB hanya di detikcom.
(inf/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah