Dalam kehidupan zaman ini, kita masih ada pekerjaan rumah untuk segera diselesaikan yaitu : Kebodohan, kemiskinan, dan terpecah belah.
Ketiga persoalan ini telah membelenggu umat Islam untuk bangkit. Bagaimana bisa jika suatu kelompok yang bodoh untuk bangkit dari keterpurukan ? Bagaimana kemiskinan akan bisa memenangi persaingan atau pertempuran yang memerlukan peralatan canggih yang ongkosnya sangat mahal ? Dan kelompok yang terpecah belah tentu akan sulit mempersatukan kekuatan dalam merebut kejayaan, karena potensi yang dimiliki tidak bisa bersinergi.
1. Kebodohan. Dari Syaddad bin Aus dari Nabi SAW. bersabda: "Orang yang cerdas adalah orang yang menyiapkan dirinya dan beramal untuk hari setelah kematian. Sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang jiwanya selalu mengikuti hawa nafsunya dan hanya berangan-angan kepada Allah." ( HR. at-Tirmidzi ). Seorang Mukmin tidak hanya berfikir pragmatis yang menyebabkan mereka terjebak pada pola hidup hedonisme dan konsumerisme. Lalu dengan sikap itu pula menyebabkan terjebak pada sifat al-kibr atau sombong dan meremehkan orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika tolok ukur keberhasilan kehidupan dunia berdasarkan keberhasilan mencapai segala-galanya itu. Sehingga target kehidupannya adalah meraih sebanyak-banyaknya materi dan kepuasan duniawi. Maka kebenaran bukan lagi menjadi acuan kehidupannya, norma dan hukum agama akan diabaikannya. Dengan berfikir akan adanya kehidupan setelah kematian ini, akan menimbulkan semangat untuk memanfaatkan kehidupan ini dengan sebaik-baiknya. Kehidupan dunia hendaknya dijadikan wasilah untuk bekal di kehidupan yang kekal.
Bagi para pembaru, ajaran Islam justru mendorong umatnya untuk bisa mempelajari dan menguasai ilmu pengetahuan, karena tidak ada dalam ajarannya untuk menghambat kemajuan. Ingatlah bahwa dalam banyak ayat Al-Qur'an yang merangsang manusia untuk melakukan penelitian dan berpikir. Demikian juga terdapat dalam beberapa Hadis yang menganjurkan manusia untuk belajar, bahkan sampai ke negeri China. Namun, dalam mempelajari ilmu pengetahuan janganlah melupakan norma agama. Maka, ilmu jangan dijadikan panglima.
Bagaimana memerangi kebodohan seperti yang disebutkan dalam Hadis di atas ? Artinya, golongan orang-orang bodoh ini adalah orang yang jiwanya selalu menuruti hawa nafsu. Maka kendalikan hawa nafsu dengan berdo'a kepada Allah SWT. hal ini sebagaimana firman-Nya dalam surah ali-Imran ayat 16 yang terjemahannya, "(Yaitu) orang-orang yang berdoa, "Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami benar-benar telah beriman. Maka, ampunilah dosa-dosa kami dan selamatkanlah kami dari azab neraka."
Adapun langkah berikutnya, sesuai dengan firman-Nya ali Imran ayat 17 yang terjemahannya, "(Juga) orang-orang yang sabar, benar, taat, dan berinfak, serta memohon ampunan pada akhir malam."
2. Kemiskinan. Islam tidak merestui kemiskinan bahkan memeranginya. Nabi Muhammad SAW. bersabda, "Kufur itu berasal dari perut ( yang lapar )." Islam juga tidak menghendaki yang lemah. Ini seperti sabda Rasulullah SAW, "Lebih baik tangan di atas daripada tangan di bawah."
Dalam perspektif Islam, kemiskinan timbul karena sebab struktural, yaitu karena kejahatan manusia terhadap alam (QS. ar Ruum:41); ketidakpedulian dan kebakhilan kelompok kaya (QS. ali-Imran:180); sebagian manusia bersikap zalim, eksploitatif, dan menindas kepada sebagian manusia yang lain (QS. at-Taubah:34). Agar umat Islam seperti Sabda Rasulullah SAW. menjadi tangan di atas dengan langkah-langkah : Putuskan rantai kemiskinan dengan meningkatkan pendidikan, dan ikuti jalan hidup Rasulullah SAW. di masa remaja sebagai pengusaha.
3. Terpecah-belah. Negeri-negeri Islam saat ini terpecah-pecah menjadi negara-negara kecil sehingga tidak mempunyai kekuatan. Bersatu dalam jumlah besar tentu akan memperkuat bidang ekonomi, militer dan lainnya.
Sejak penghujung abad 12 H / 18 M sampai dengan usainya Perang Dunia Kedua. Dunia Timur, khususnya wilayah yang sebagian besar dihuni oleh umat Islam, praktis berada dibawah kekuasaan Barat baik langsung ataupun tidak langsung. Dinasti Utsmani yang dalam abad 10 H / 16 M pernah menguasai wilayah sampai ke gerbang Wina dan telah berperan sebagai jembatan penyeberang peradaban dan kebudayaan Timur kedunia Barat. Wilayah mereka ( Utsmani ) di Barat telah dibagi-bagi oleh kekuasaan besar Barat ( Inggris, Perancis dan Rusia ), sedang wilayah di Timur pun dipreteli mereka ( kekuasaan Barat ).
Oleh sebab itu, bersatulah seluruh umat Islam di seluruh dunia yang konon telah mencapai 2 milyar jiwa. Langkah awal, lakukan sesama muslim adalah saudara ( dari belahan dunia manapun ), makna saudara yang saling bantu membantu, tolong menolong. Lakukan saling tukar kebutuhan dan saling memenuhi, hal ini akan menumbuhkan keseimbangan baru dalam bidang ekonomi dan militer. Langkah yang sudah terbukti saat kita umat Islam membantu saudara-saudara kita di Gaza dengan mengirim kebutuhan mereka dan tidak membeli produk yang terkait dengan Zionis.
Dengan memotong rantai kemiskinan melalui meningkatkan pendidikan dan bersatu bersaudara dengan sesama muslim seluruh dunia, In Syaa'Allah kebangkitan umat Islam akan segera terwujud. Ketahuilah, Allah SWT. telah menebarkan hidayah-Nya sehingga para cerdik pandai di Negara-negara Barat berbondong-bondong memeluk Islam karena kebenarannya.
Semoga Allah SWT. memperteguh iman para kaum muslimin dan memberikan hidayah bagi para umat yang telah sesat akan kembali kepada-Mu.
Aunur Rofiq
Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih - Redaksi)
(erd/erd)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Waketum MUI: Seret Benyamin Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional