Sebentar lagi, umat Islam akan merayakan hari raya Idul Adha. Tahun ini, Idul Adha dirayakan pada tanggal 17 Juni 2024.
Salah satu kegiatan yang dilakukan pada Idul Adha adalah menunaikan salat id. Setelah sembahyang, biasanya khatib akan menyampaikan khutbah Idul Adha.
Contoh Khutbah Idul Adha 2024
Dirangkum detikHikmah, berikut contoh khutbah Idul Adha yang bisa dibaca sebagai referensi untuk Idul Adha:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Judul: Makna Kurban dan Kemanusiaan
Khutbah 1
اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±ÙØ اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±ÙØ اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±ÙØ اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±ÙØ اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±ÙØ اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±ÙØ اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±ÙØ اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±ÙØ اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±ÙØ ÙÙØ§ Ø¥ÙÙÙÙ٠إÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±ÙØ اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠ÙÙÙÙÙÙÙÙ٠اÙÙØÙÙ ÙØ¯ÙØÙ اÙÙØÙÙ ÙØ¯Ù ÙÙÙ٠اÙÙÙØ°ÙÙÙ ÙÙÙØ®ÙÙÙÙÙ Ù ÙØ§ ÙÙØŽÙاء٠ÙÙÙÙÙØ®ÙØªÙØ§Ø±ÙØ Ø£ÙØÙÙ ÙØ¯ÙÙÙ Ø³ÙØšÙØÙاÙÙÙ٠اÙÙÙÙØ§ØÙد٠اÙÙØ¹ÙزÙÙÙØ²Ù اÙÙØºÙÙÙÙØ§Ø±ÙØ ÙÙØ£ÙØŽÙÙÙØ¯Ù Ø£ÙÙÙ ÙÙÙØ§ Ø¥ÙÙ٠إÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙ ÙÙØÙØ¯ÙÙÙ ÙÙØ§ ØŽÙØ±ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ ÙÙØ£ÙØŽÙÙÙØ¯Ù Ø£ÙÙÙ٠سÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯Ùا Ø¹ÙØšÙدÙÙÙ ÙÙØ±ÙسÙÙÙÙÙÙ٠إÙÙ ÙØ§Ù ٠اÙÙÙ ÙØªÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ©Ù اÙÙØ£ÙØšÙØ±ÙØ§Ø±ÙØ اÙÙÙ٠صÙÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙÙ٠٠عÙÙÙ٠سÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯ÙØ ÙÙØ¹ÙÙÙ٠آÙÙÙÙ ÙÙØµÙØÙØšÙÙÙØ صÙÙÙØ§Ø©Ù Ø¯ÙØ§ØŠÙÙ ÙØ©Ù Ù ÙÙØ§ ØªÙØ¹ÙاÙÙØšÙ اÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙÙÙÙØ§Ø±Ù
Ù ÙÙØ§ ØšÙØ¹ÙØ¯ÙØ ÙÙÙÙØ§ Ø¥ÙØ®ÙÙÙØ©Ù اÙÙØ¥ÙسÙÙÙØ§Ù ٠أÙÙÙØµÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙØ³ÙÙÙ ØšÙØªÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙ Ø¹ÙØ²ÙÙ ÙÙØ¬ÙÙÙ٠اÙÙÙÙØ§ØŠÙÙÙ ÙÙÙ Ù ÙØÙÙÙÙ Ù ÙÙØªÙاؚÙÙÙ: Ø¥ÙÙÙÙØ§ Ø£ÙØ¹ÙØ·ÙÙÙÙÙØ§Ù٠اÙÙÙÙÙÙØ«ÙØ±ÙØ ÙÙØµÙÙÙÙ ÙÙØ±ÙØšÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØÙØ±ÙØ Ø¥ÙÙÙÙ ØŽÙØ§ÙÙØŠÙÙÙ ÙÙÙ٠اÙÙØ£ÙØšÙØªÙÙØ±Ù
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah, Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu momen paling penting dalam agama Islam. Pada hari tersebut, umat Muslim di seluruh dunia merayakan pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan menghormati tradisi ibadah kurban
Kurban adalah ibadah yang dilakukan dengan menyembelih hewan tertentu, seperti sapi, kambing, atau domba, sebagai penghormatan kepada Allah SWT. Ibadah kurban ini dilakukan sebagai tindakan ibadah yang menggambarkan kesediaan dan pengabdian seorang Muslim kepada Allah. Kurban juga mencerminkan kesadaran dan rasa syukur umat Muslim terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah dalam kehidupan mereka. Sebagaimana firman dalam Q.S Al-Kautsar Ayat 2:
ÙÙØµÙÙÙÙ ÙÙØ±ÙØšÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØÙØ±ÙÛ
Artinya: "Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah."
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah, Ibadah kurban memiliki dasar hukum yang kuat dalam Islam. Hal ini didasarkan pada Al-Quran, di mana Allah memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk mengurbankan putranya, Ismail AS, sebagai ujian kepatuhan dan pengabdian. Namun, sebagai pengganti yang diterima Allah, Nabi Ibrahim AS diberi domba untuk dikurbankan. Kisah ini mencerminkan kesetiaan Nabi Ibrahim AS kepada Allah dan menegaskan pentingnya kurban sebagai ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam.
ÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ ØšÙÙÙØºÙ Ù ÙØ¹ÙÙÙ Ø§ÙØ³ÙÙØ¹ÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙ ÙÙ°ØšÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙÙ Ø§ÙØ±Ù°Ù ÙÙ٠اÙÙÙ ÙÙÙØ§Ù ٠اÙÙÙÙÙÙÙ Ø§ÙØ°ÙØšÙØÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØžÙØ±Ù Ù ÙØ§Ø°Ùا ØªÙØ±Ù°ÙÛ ÙÙØ§ÙÙ ÙÙ°ÙØ§ÙØšÙØªÙ اÙÙØ¹ÙÙÙ Ù ÙØ§ ØªÙØ€ÙÙ ÙØ±ÙÛ Ø³ÙØªÙØ¬ÙØ¯ÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙ ØŽÙØ§Û€Ø¡Ù اÙÙÙÙ°ÙÙ Ù ÙÙÙ Ø§ÙØµÙÙ°ØšÙØ±ÙÙÙÙÙ
Artinya: Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar."
Profesor Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Quran, Volume 11, halaman 281 mengatakan term "Ø§ÙØ±Ù°Ù" [saya melihat] , Ø§ÙØ°ÙØšÙØÙÙÙ [saya menyembelihmu] dan ØªÙØ€ÙÙ ÙØ±ÙÛ [diperintahkan], dalam gramatika bahasa Arab menggunakan bentuk fiil mudhari yang berarti menunjukkan masa kini dan akan datang. Ayat ini mengisyaratkan bahwa apa yang Nabi Ibrahim lihat seakan-akan masih terlihat hingga saat penyampaian itu.
Sedangkan penggunaan bentuk tersebut untuk kata "menyembelihmu" untuk mengisyaratkan bahwa perintah Allah yang dikandung mimpi ini belum selesai dilaksanakan, tetapi hendaknya segera dilaksanakan. Karena itu pula jawaban sang anak kata kerja masa kini juga, untuk mengisyaratkan bahwa Nabi Ismail siap untuk melaksanakan perintah Allah yang sedang maupun yang akan ia terimanya. [Profesor Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Quran, Volume 11, [Ciputat, Penerbit Lentera Hati, 2017], halaman 281].
Ibadah kurban memiliki makna dan simbolisme yang mendalam dalam Islam. Dalam melakukan kurban, umat Muslim menunjukkan ketaatan, keikhlasan, dan pengorbanan diri kepada Allah. Kurban juga mengingatkan kita tentang nilai-nilai seperti kesederhanaan, berbagi, dan kepedulian sosial. Selain itu, kurban mengajarkan kita tentang arti penting memberikan yang terbaik dari yang kita miliki untuk kepentingan umat manusia dan menghormati nilai-nilai kasih sayang dan belas kasihan. Ini sebagaimana dikatakan oleh Syekh Wahbah az-Zuhaili, dalam Kitab Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Jilid III, halaman 595;
ÙØ§ÙØÙÙ Ø© Ù Ù ØªØŽØ±ÙØ¹Ùا: ÙÙ ØŽÙØ± اÙÙ٠عÙÙ ÙØ¹Ù ٠اÙ٠تعددة, ÙØ¹ÙÙ ØšÙØ§Ø¡ Ø§ÙØ¥ÙØ³Ø§Ù Ù Ù Ø¹Ø§Ù ÙØ¹Ø§Ù , ÙÙØªÙÙÙØ± Ø§ÙØ³Ù؊ات عÙÙ: إ٠ا ØšØ§Ø±ØªÙØ§Øš اÙ٠خاÙÙØ©, Ø£Ù ÙÙØµ اÙÙ Ø£Ù ÙØ±Ø§Øª, ÙÙÙØªÙسعة عÙ٠أسرة اÙ٠ضØÙ ÙØºÙرÙÙ
Artinya: "Hikmah disyariatkan kurban ialah sebagai upaya mensyukuri nikmat Allah atas limpahan banyaknya nikmat, dan juga untuk rasa syukur manusia karena masih dianugerahkan umur yang panjang sabn tahun, dan untuk melebur dosa dari orang yang berkurban, ada kalanya dosa tersebut karena melaksanakan larangan Allah atau lalai dalam melakukan ketaatan, serta bertujuan untuk melapangkan rezeki atas keluarga orang yang berkurban dan selainnya.
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah, selanjutnya ibadah kurban merupakan bentuk solidaritas sosial yang kuat terhadap sesama umat manusia. Saat seseorang melaksanakan kurban, mereka tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi, tetapi juga berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Hewan kurban yang disembelih akan dibagikan pada yang membutuhkan, termasuk fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang terpinggirkan dalam masyarakat. Melalui tindakan ini, ibadah kurban memperkuat ikatan sosial antara sesama manusia dan membantu mengurangi kesenjangan sosial.
Selanjutnya, ibadah kurban mengajarkan nilai kebersamaan dan berbagi. Saat umat Muslim melaksanakan ibadah kurban, mereka melakukan tindakan tersebut bersama-sama sebagai komunitas. Ini menciptakan ikatan sosial yang erat dan memperkuat rasa persaudaraan antara sesama Muslim.
Tidak hanya itu, melalui pembagian daging kurban kepada masyarakat yang membutuhkan, ibadah kurban juga mengajarkan pentingnya berbagi dan membantu mereka yang kurang beruntung. Hal ini mengingatkan kita untuk tidak egois dan memperhatikan kebutuhan orang lain di sekitar kita, sehingga mampu menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan adil.
Di sisi lain, pelbagai nilai empati dan perhatian, bukan saja pada manusia, tetapi juga hewan. Dalam Islam ditanamkan doktrin untuk menghormati hewan. Pasalnya, ada adab yang harus dijaga dan diamalkan. Saat kita mengikuti ibadah kurban, kita harus memahami bahwa hewan kurban tersebut adalah makhluk ciptaan Allah yang juga memiliki hak-haknya. Islam mengajarkan bahwa hewan harus diperlakukan dengan baik dan disembelih dengan cara yang humanis.
Dalam tataran ini, melalui ibadah kurban, manusia belajar untuk memahami rasa sakit dan penderitaan makhluk lain, sehingga dapat merasakan kebutuhan dan kepedulian terhadap mereka. Ini mengembangkan sifat empati dalam diri kita dan mendorong kita untuk berperilaku dengan bijaksana terhadap lingkungan dan makhluk di sekitar kita. Simak hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang bersumber dari Abu Ya'la, Rasulullah bersabda;
Ø¥ÙÙÙ٠اÙÙÙÙ ÙÙØªÙؚ٠اÙÙØ¥ÙØÙØ³ÙØ§Ù٠عÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ØŽÙÙÙØ¡ÙØ ÙÙØ¥ÙØ°ÙØ§ ÙÙØªÙÙÙØªÙÙ Ù ÙÙØ£ÙØÙسÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙØªÙÙÙØ©ÙØ ÙÙØ¥ÙØ°ÙØ§ Ø°ÙØšÙØÙتÙÙ Ù ÙÙØ£ÙØÙسÙÙÙÙØ§ Ø§ÙØ°ÙÙØšÙØÙØ ÙÙÙÙÙÙØÙØ¯ÙÙ Ø£ÙØÙØ¯ÙÙÙÙ Ù ØŽÙÙÙØ±ÙتÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙØ±ÙØÙ Ø°ÙØšÙÙÙØÙØªÙÙÙ
Artinya: "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat ihsan atas segala sesuatu. Apabila kalian membunuh, maka bunuhlah dengan baik. Apabila kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan baik dan hendaklah salah seorang di antara kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah hewan yang akan disembelih."
Terakhir, ibadah kurban memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Selain tujuan sosial dan humanisnya, ibadah kurban juga bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan. Ia mengingatkan kita tentang kewajiban kita untuk memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki sebagai ungkapan syukur atas nikmat-nikmat Allah yang melimpah.
Dalam kurban, kita mengorbankan sesuatu yang berharga bagi kita sebagai bentuk pengabdian dan ketaatan kita pada Allah. Dengan melakukan ibadah kurban dengan niat yang tulus dan ikhlas, kita memperoleh pahala dan mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Saw dalam sabda;
Ù ÙØ§ عÙÙ ÙÙ٠آدÙÙ ÙÙÙÙ Ù ÙÙ٠عÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙ٠٠اÙÙÙÙØÙØ±Ù Ø£ÙØÙØšÙ٠إÙÙÙ٠اÙÙÙÙ Ù ÙÙ٠إÙÙÙØ±ÙاÙÙ Ø§ÙØ¯ÙÙÙ ÙØ Ø¥ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ£ÙتÙÙ ÙÙÙÙ٠٠اÙÙÙÙÙØ§Ù ÙØ©Ù ØšÙÙÙØ±ÙÙÙÙÙÙØ§ ÙÙØ£ÙØŽÙØ¹ÙارÙÙÙØ§ ÙÙØ£ÙØžÙÙØ§ÙÙÙÙÙØ§Ø ÙÙØ£ÙÙÙÙ Ø§ÙØ¯ÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙØ¹Ù Ù ÙÙ٠اÙÙÙÙ ØšÙÙ ÙÙÙØ§ÙÙ ÙÙØšÙÙ٠أÙÙÙ ÙÙÙÙØ¹Ù Ù ÙÙÙ Ø§ÙØ£ÙØ±ÙØ¶ÙØ ÙÙØ·ÙÙØšÙÙØ§ ØšÙÙÙØ§ ÙÙÙÙØ³Ùا
Artinya: "Tidak ada amalan yang dilakukan oleh manusia pada hari Nahr yang lebih dicintai oleh Allah selain daripada mengucurkan darah (hewan kurban). Sesungguhnya, ia (hewan kurban) akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kukunya."
Ø£ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ°Ø°ÙØ§ ÙÙØ£ÙØ³ÙØªÙغÙÙÙØ±Ù اÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ
ÙØ ÙÙØ§Ø³ÙØªÙØºÙÙÙØ±ÙÙÙÙÙØ Ø¥ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ٠اÙÙØºÙÙÙÙÙØ±Ù Ø§ÙØ±ÙÙØÙÙÙÙ
Ù
(Sumber: NU Online )
Khutbah 2
اÙÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±ÙØ اÙÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±ÙØ اÙÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠ÙÙÙÙÙÙÙÙ٠اÙÙØÙÙ ÙØ¯ÙØ ÙÙØ£ÙØŽÙÙÙØ¯Ù Ø£ÙÙÙ ÙÙØ§ Ø¥ÙÙÙÙ٠إÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙÙÙ ÙÙØÙØ¯ÙÙÙ ÙÙØ§ ØŽÙØ±ÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ ÙÙØ£ÙØŽÙÙÙØ¯Ù Ø£ÙÙÙ٠سÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ ÙÙÙÙØšÙÙÙÙÙÙØ§ Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯Ùا Ø¹ÙØšÙد٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ±ÙسÙÙÙÙÙÙØ ÙÙØ§ÙÙÙÙÙÙÙ Ù٠صÙÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØšÙارÙÙ٠عÙÙÙ٠سÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ ÙÙÙÙØšÙÙÙÙÙÙØ§ Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯ÙØ ÙÙØ¹ÙÙÙ٠آÙÙÙÙ ÙÙØ£ÙØµÙØÙØ§ØšÙÙ٠اÙÙ ÙÙÙØ§Ù ÙÙÙÙÙØ ÙÙØ§ÙتÙÙØ§ØšÙعÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù ØšÙØ¥ÙØÙØ³ÙØ§Ù٠إÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù Ø§ÙØ¯ÙÙÙÙÙ
Ø£ÙÙ ÙÙØ§ ØšÙØ¹ÙØ¯ÙØ ÙÙØ£ÙÙÙØµÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙØ³ÙÙ ØšÙØªÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ Ø¹ÙØ²ÙÙ ÙÙØ¬ÙÙÙÙ ÙÙØ§ØªÙÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙÙÙ ØªÙØ¹ÙاÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙØ°Ùا اÙÙÙÙÙÙ٠٠اÙÙØ¹ÙØžÙÙÙ ÙØ ÙÙØ§Ø¹ÙÙÙÙ ÙÙÙØ§ Ø£ÙÙÙ٠اÙÙÙ٠أÙÙ ÙØ±ÙÙÙÙ Ù ØšÙØ£ÙÙ ÙØ±Ù Ø¹ÙØžÙÙÙÙ ÙØ Ø£ÙÙ ÙØ±ÙÙÙÙ Ù ØšÙØ§ÙصÙÙÙÙØ§Ø©Ù ÙÙØ§ÙسÙÙÙÙØ§Ù ٠عÙÙÙÙ ÙÙØšÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙØ±ÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙØ§ÙÙ: Ø¥ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙØ§ØŠÙÙÙØªÙÙÙ ÙÙØµÙÙÙÙÙÙ٠عÙÙÙ٠اÙÙÙÙØšÙÙÙÙØ ÙÙØ§ Ø£ÙÙÙÙÙÙØ§ اÙÙÙØ°ÙÙÙ٠آ٠ÙÙÙÙÙØ§ صÙÙÙÙÙÙØ§ عÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ ØªÙØ³ÙÙÙÙÙ ÙØ§Ø اÙÙÙÙÙÙÙ Ù٠صÙÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØšÙارÙÙ٠عÙÙÙ٠سÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ ÙÙÙÙØšÙÙÙÙÙÙØ§ Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯Ù ÙÙØ¹ÙÙÙ٠آÙÙÙÙ ÙÙØµÙØÙØšÙÙÙ Ø§ÙØ·ÙÙÙÙÙØšÙÙÙÙÙØ ÙÙØ§Ø±Ùض٠اÙÙÙÙÙÙÙ Ù٠عÙÙ٠اÙÙØ®ÙÙÙÙÙØ§Ø¡Ù Ø§ÙØ±ÙÙØ§ØŽÙدÙÙÙÙØ Ø£ÙØšÙÙ ØšÙÙÙØ±Ù ÙÙØ¹ÙÙ ÙØ±Ù ÙÙØ¹ÙØ«ÙÙ ÙØ§ÙÙ ÙÙØ¹ÙÙÙÙÙÙØ ÙÙØ¹ÙÙÙ Ø³ÙØ§ØŠÙØ±Ù Ø§ÙØµÙÙØÙØ§ØšÙØ©Ù Ø§ÙØµÙÙØ§ÙØÙÙÙ
اÙÙÙÙÙÙÙ Ù٠اغÙÙÙØ±Ù ÙÙÙÙÙ ÙØ³ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙ ÙØ³ÙÙÙÙ ÙØ§ØªÙØ ÙÙØ§ÙÙÙ ÙØ€ÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙ ÙØ€ÙÙ ÙÙÙØ§ØªÙØ Ø§ÙÙØ£ÙØÙÙÙØ§Ø¡Ù Ù ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØ§ÙÙØ£ÙÙ ÙÙÙØ§ØªÙØ Ø¥ÙÙÙÙÙ٠سÙÙ ÙÙØ¹Ù ÙÙØ±ÙÙØšÙ Ù ÙØ¬ÙÙØšÙ Ø§ÙØ¯ÙÙØ¹ÙÙÙØ§ØªÙØ Ø§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ø§Ø¬ÙØ¹ÙÙ٠عÙÙØ¯ÙÙÙØ§ ÙÙØ°Ùا Ø³ÙØ¹ÙØ§Ø¯ÙØ©Ù ÙÙØªÙÙØ§ÙØÙÙ ÙØ§Ø ÙÙÙ ÙØ³ÙرÙÙØ©Ù ÙÙØªÙØ±ÙØ§ØÙÙ ÙØ§Ø ÙÙØ²ÙدÙÙÙØ§ ÙÙÙÙÙ Ø·ÙÙ ÙØ£ÙÙÙÙÙÙØ©Ù ÙÙØ£ÙÙÙÙÙØ©ÙØ ÙÙÙÙÙÙØ§Ø¡Ù ÙÙÙ ÙØÙØšÙÙØ©ÙØ ÙÙØ£ÙØ¹ÙØ¯ÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙØ§ ØšÙØ§ÙÙØ®ÙÙÙØ±Ù ÙÙØ§ÙرÙÙØÙÙ ÙØ§ØªÙØ ÙÙØ§ÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØšÙرÙÙÙØ§ØªÙØ Ø§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ø§Ø¬ÙØ¹ÙÙ٠اÙÙÙ ÙÙÙØ¯ÙÙØ©Ù ØŽÙÙÙ ÙØªÙÙÙØ§Ø ÙÙØšÙذÙÙ٠اÙÙØ®ÙÙÙØ±Ù ÙÙÙÙÙÙØ§Ø³Ù Ø¯ÙØ£ÙØšÙÙÙØ§Ø اÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ø£ÙØ¯ÙÙ Ù Ø§ÙØ³ÙÙØ¹ÙØ§Ø¯ÙØ©Ù عÙÙÙÙ ÙÙØ·ÙÙÙÙÙØ§Ø ÙÙØ§ÙÙØŽÙر٠اÙÙØšÙÙÙØ¬Ùة٠ÙÙÙ ØšÙÙÙÙØªÙÙÙØ§Ø ÙÙØ§ØÙÙÙØžÙÙÙØ§ ÙÙ٠أÙÙÙÙÙÙÙÙØ§ ÙÙØ£ÙØ±ÙØÙØ§Ù ÙÙÙØ§Ø ÙÙØ£ÙÙÙØ±ÙÙ ÙÙÙØ§ ØšÙÙÙØ±ÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙ Ø§ÙØ¯ÙÙÙÙÙÙØ§ ÙÙØ§ÙÙØ¢Ø®ÙØ±ÙØ©ÙØ Ø±ÙØšÙÙÙÙØ§ آتÙÙÙØ§ ÙÙÙ Ø§ÙØ¯ÙÙÙÙÙÙØ§ ØÙسÙÙÙØ©ÙØ ÙÙÙÙ٠اÙÙØ¢Ø®ÙØ±ÙØ©Ù ØÙسÙÙÙØ©ÙØ ÙÙÙÙÙÙØ§ Ø¹ÙØ°Ùاؚ٠اÙÙÙÙØ§Ø±ÙØ ÙÙØ£ÙØ¯ÙØ®ÙÙÙÙÙØ§ اÙÙØ¬ÙÙÙÙØ©Ù Ù ÙØ¹Ù اÙÙØ£ÙØšÙØ±ÙØ§Ø±ÙØ ÙÙØ§ Ø¹ÙØ²ÙÙØ²Ù ÙÙØ§ غÙÙÙÙØ§Ø±Ù. Ø¹ÙØšÙاد٠اÙÙÙÙØ Ø¥ÙÙ٠اÙÙÙÙ ÙÙØ£ÙÙ ÙØ±Ù ØšÙØ§ÙÙØ¹ÙدÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØ¥ØÙØ³ÙØ§ÙÙØ ÙÙØ¥ÙÙÙØªÙاء٠ذÙ٠اÙÙÙÙØ±ÙØšÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ٠عÙÙ٠اÙÙÙØÙØŽÙاء٠ÙÙØ§ÙÙÙ ÙÙÙÙÙØ±Ù ÙÙØ§ÙØšÙØºÙÙÙØ ÙÙØ¹ÙØžÙÙÙÙ Ù ÙÙØ¹ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ØªÙØ°ÙÙÙÙØ±ÙÙÙÙÙØ ÙÙØ§Ø°ÙÙØ±ÙÙØ§ اÙÙÙ٠اÙÙØ¹ÙØžÙÙÙÙ Ù ÙÙØ°ÙÙÙØ±ÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙØ°ÙÙÙØ±Ù اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙØ±ÙØ عÙÙÙØ¯Ù Ø³ÙØ¹ÙÙÙØ¯Ù ÙÙÙÙÙÙÙ Ø¹ÙØ§Ù Ù ÙÙØ£ÙÙÙØªÙÙ Ù ØšÙØ®ÙÙÙØ±Ù
2. Judul: Dua Dimensi Ibadah dalam Kurban
Khutbah 1
اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙرÙ. اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙرÙ. اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙرÙ. Ø§ÙØÙÙ ÙØ¯Ù ÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙصÙÙÙÙØ§Ø©Ù ÙÙØ§ÙسÙÙÙÙØ§Ù ٠عÙÙÙ٠سÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯Ù Ø±ÙØ³ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ¹ÙÙÙ٠آÙÙÙÙ ÙÙØµÙØÙØšÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØ§Ù. Ø£ÙØŽÙÙÙØ¯Ù Ø£ÙÙÙ ÙÙÙØ§ Ø¥ÙÙÙ٠إÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙ ÙÙØÙØ¯ÙÙÙ ÙÙØ§ ØŽÙØ±ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙØ£ÙØŽÙÙÙØ¯Ù Ø£ÙÙÙ٠سÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯Ùا Ø¹ÙØšÙدÙÙÙ ÙÙØ±ÙسÙÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙØ°ÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØšÙÙ٠ؚعدÙÙÙ. Ø£ÙÙ ÙÙØ§ ØšÙØ¹Ùد٠ÙÙØ¥ÙÙÙ٠أÙÙÙØµÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙØ³ÙÙ ØšÙØªÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙ٠اÙÙÙÙØ§ØŠÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙØªÙاؚÙÙ٠اÙÙÙÙØ±ÙØ¢ÙÙ. ÙÙØ§ Ø£ÙÙÙÙÙÙØ§ اÙÙÙØ°ÙÙÙ٠آ٠ÙÙÙÙØ§ اتÙÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙÙÙ ØÙÙÙ٠تÙÙÙØ§ØªÙÙÙ ÙÙÙÙØ§ تÙÙ ÙÙØªÙÙÙ٠إÙÙÙÙØ§ ÙÙØ£ÙÙÙØªÙÙ Ù Ù ÙØ³ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Kautsar ayat 1-3:
Ø¥ÙÙÙÙØ§ Ø£ÙØ¹ÙØ·ÙÙÙÙÙØ§Ù٠اÙÙÙÙÙÙØ«ÙرÙ. ÙÙØµÙÙÙÙ ÙÙØ±ÙØšÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØÙØ±Ù. اÙÙÙÙ ØŽÙØ§ÙÙØŠÙÙÙ ÙÙÙ٠اÙÙØ§ÙØšÙØªÙرÙ
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah)."
Ayat ini menjadi renungan bagi kita, betapa banyak nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kita sampai dipastikan tidak akan bisa kita menghitungnya satu persatu. Kenikmatan ini harus kita syukuri dalam wujud menggunakannya untuk ibadah, mendekatkan diri kepada Allah. Pendekatan diri kepada Allah bisa dilakukan dengan mengerjakan salat dan menyembelih hewan kurban sebagaimana ditegaskan dalam ayat kedua surat ini.
Selain sebagai ibadah yang memiliki dimensi vertikal yakni mendekatkan diri kepada Allah, kurban juga memiliki dimensi horizontal atau sosial yakni berbagi rezeki dengan orang lain. Jika dalam Hari Raya Idul Fitri, kita membahagiakan orang lain dengan zakat, maka saatnya di Idul Adha ini kita gembirakan hati orang lain dengan ibadah kurban.
Hadirin wal Hadirat Jamaah Salat Idul Adha Rahimakumullah. Semoga kita memiliki kepekaan sosial untuk saling berbagi dan mampu memberikan manfaat banyak bagi orang di sekitar kita, karena sebaik-baik manusia adalah mereka yang bisa memberi manfaat bagi orang lain. Amin.
(Sumber: NU Online)
ØšÙØ§Ø±ÙÙ٠اÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙ٠اÙÙÙÙØ±ÙØ¢Ù٠اÙÙØ¹ÙØžÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙØ¹ÙÙÙÙ ÙÙØ¥ÙÙÙÙØ§ÙÙÙ Ù ØšÙÙ ÙØ§ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙ٠آÙÙØ©Ù ÙÙØ°ÙÙÙØ±Ù اÙÙØÙÙÙÙÙÙ Ù ÙØ£ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ°Ùا ÙÙØ£Ø³ÙØªÙØºÙÙÙØ±Ù اÙÙÙÙ Ø§ÙØ¹ÙØžÙÙÙ٠٠إÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ø§ÙØºÙÙÙÙÙØ±Ù Ø§ÙØ±ÙÙØÙÙÙÙ
Khutbah 2
اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙرÙ. اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙرÙ. اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙØÙÙ
ÙØ¯Ù ÙÙÙÙÙÙÙ Ù٠اÙÙØÙÙ
ÙØ¯Ù ÙÙÙÙÙÙÙ Ø«ÙÙ
Ù٠اÙÙØÙÙ
ÙØ¯Ù ÙÙÙÙÙÙÙ . Ø£ÙØŽÙÙÙØ¯Ù Ø£ÙÙ ÙØ§ Ø¥ÙÙÙÙ Ø¥ÙØ§ اÙÙÙÙ ÙÙØÙØ¯ÙÙÙ ÙØ§ ØŽÙØ±ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙØ£ØŽÙد٠أÙÙ٠سÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ Ù
ÙØÙÙ
ÙÙØ¯Ùا Ø¹ÙØšÙدÙÙÙ ÙÙØ±ÙسÙÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙØ°ÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØšÙÙ٠ؚعدÙÙÙ . اÙÙÙÙÙÙÙÙ
Ù٠صÙÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙÙÙ
٠عÙÙÙÙ ÙÙØšÙÙÙÙÙÙØ§ Ù
ÙØÙÙ
ÙÙØ¯Ù ÙÙØ¹ÙÙÙ٠أÙÙÙÙÙ ÙÙØ£ÙØµÙØÙØ§ØšÙÙÙ ÙÙÙ
ÙÙÙ ØªÙØšÙعÙÙÙÙ
Ù ØšÙØ¥ÙØÙØ³ÙØ§Ù٠إÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ
٠اÙÙÙÙÙØ§Ù
ÙØ©Ù. Ø£ÙÙ
ÙÙØ§ ØšÙØ¹Ùد٠ÙÙÙÙØ§Ø£ÙÙÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙØ§Ø³Ù Ø£ÙÙÙØµÙÙÙÙÙÙ
Ù ÙÙ ÙÙÙÙØ³ÙÙÙ ØšÙØªÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ¯Ù ÙÙØ§Ø²Ù اÙÙÙ
ÙØªÙÙÙÙÙÙÙÙ. ÙÙÙÙØ§Ù٠اÙÙÙÙ ØªÙØ¹ÙاÙÙ٠اÙÙÙ٠اÙÙÙÙ ÙÙÙ
ÙÙÙØ§ØŠÙÙÙØªÙÙÙ ÙÙØµÙÙÙÙÙÙÙ٠عÙÙÙ٠اÙÙÙÙØšÙÙÙÙ ÙٰأÙÙÙÙÙÙØ§ اÙÙÙØ°ÙÙÙÙ٠أٰÙ
ÙÙÙÙÙØ§ صÙÙÙÙÙÙØ§ عÙÙÙÙÙÙÙ Ù٠سÙÙÙÙÙ
ÙÙÙØ§ ØªÙØ³ÙÙÙÙÙÙ
ÙØ§ اÙÙÙÙÙ
Ù٠اغÙÙÙØ±Ù ÙÙÙÙÙ
ÙØ€ÙÙ
ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙ
ÙØ€ÙÙ
ÙÙÙØ§ØªÙ ÙÙØ§ÙÙÙ
ÙØ³ÙÙÙÙ
ÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙ
ÙØ³ÙÙÙÙ
ÙØ§ØªÙ اÙÙØ§ÙØÙÙØ¢Ø¡Ù Ù
ÙÙÙÙÙÙ
Ù ÙÙØ§ÙÙØ§ÙÙ
ÙÙÙØ§ØªÙ . اÙÙÙÙÙ
Ù٠ادÙÙÙØ¹Ù عÙÙÙÙØ§ اÙÙØšÙÙØ§Ùء٠ÙÙØ§ÙÙÙÙØšÙØ§Ø¡Ù ÙØ§ÙÙÙØ±ÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙزÙÙÙØ§ÙزÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙ
ÙØÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙØ¡Ù اÙÙÙÙØªÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙ
ÙØÙÙÙ Ù
ÙØ§ ØžÙÙÙØ±Ù Ù
ÙÙÙÙÙØ§ ÙÙÙ
ÙØ§ ØšÙØ·ÙÙ٠عÙÙÙ ØšÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ اÙÙÙØ¯ÙÙÙÙÙÙØ³ÙÙÙÙØ§ خآصÙÙØ©Ù ÙÙØ³ÙØ§ØŠÙØ±Ù اÙÙØšÙÙÙØ¯ÙاÙ٠اÙÙÙ
ÙØ³ÙÙÙÙ
ÙÙÙÙ٠عآÙ
ÙÙØ©Ù ÙÙØ§ Ø±ÙØšÙ٠اÙÙØ¹ÙاÙÙÙ
ÙÙÙÙÙ. Ø±ÙØšÙÙÙÙØ§ آتÙÙØ§Ù ÙÙÙ Ø§ÙØ¯ÙÙÙÙÙÙØ§ ØÙسÙÙÙØ©Ù ÙÙÙÙ٠اÙÙØ¢Ø®ÙØ±ÙØ©Ù ØÙسÙÙÙØ©Ù ÙÙÙÙÙÙØ§ Ø¹ÙØ°Ùاؚ٠اÙÙÙÙØ§Ø±Ù. Ø¹ÙØšÙØ§Ø¯ÙØ§ÙÙÙÙ ! Ø¥ÙÙÙ٠اÙÙÙÙ ÙÙØ£ÙÙ
ÙØ±Ù ØšÙØ§ÙÙØ¹ÙدÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØ¥ÙØÙØ³ÙØ§ÙÙ ÙÙØ¥ÙÙÙØªØ¢Ø¡Ù ذÙ٠اÙÙÙÙØ±ÙØšÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙ٠عÙÙ٠اÙÙÙÙØÙØŽØ¢Ø¡Ù ÙÙØ§ÙÙÙ
ÙÙÙÙÙØ±Ù ÙÙØ§ÙÙØšÙغÙÙÙ ÙÙØ¹ÙØžÙÙÙÙ
Ù ÙÙØ¹ÙÙÙÙÙÙÙ
Ù ØªÙØ°ÙÙÙÙØ±ÙÙÙÙÙ ÙÙØ§Ø°ÙÙÙØ±ÙÙØ§ اÙÙÙ٠اÙÙØ¹ÙØžÙÙÙÙ
Ù ÙÙØ°ÙÙÙØ±ÙÙÙÙ
Ù ÙÙØ§ØŽÙÙÙØ±ÙÙÙÙ٠عÙÙÙÙ ÙÙØ¹ÙÙ
ÙÙÙ ÙÙØ²ÙدÙÙÙÙ
Ù ÙÙÙÙØ°ÙÙÙØ±Ù اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙرÙ
(Sumber: NU Online)
3. Judul: Hikmah Kurban Ikhlas di Dunia dan Akhirat
Di akhir khutbah ini, dengan penuh khusyu' dan tadharru', kita berdoa kepada Allah SWT semoga perjalanan hidup kita senantiasa terhindar dari segala keburukan yang menjerumuskan umat Islam. Semoga dengan doa ini pula, kiranya Allah SWT berkenan menyatukan kita dalam kebenaran agama-Nya dan memberi kekuatan untuk memtaati perintahnya dan menjauhi larangan-Nya. Amin Ya Rabbal 'Alamain.
(Sumber: Situs MUI Digital oleh KH M Cholil Nafis, Ph D, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah)
4. Judul: Keutamaan Kurban bagi Orang Beriman
ÙØÙÙ ÙØ¯Ù ÙÙÙ٠اÙÙÙØ°ÙÙ ÙÙØ¯Ù٠اÙÙÙ ÙØªÙÙÙÙÙÙÙÙ Ø§ÙØµÙÙØ±Ùاط٠اÙÙÙ ÙØ³ÙتÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙØ¶ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ØšÙØ§ÙÙÙÙÙÙØ²Ù اÙÙØ¹ÙØžÙÙÙÙ ÙØ Ø£ÙØŽÙÙÙØ¯Ù Ø£ÙÙÙ ÙÙØ§ Ø¥ÙÙÙ٠إÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙ Ø§ÙØ±ÙÙØÙÙ ÙÙ Ø§ÙØ±ÙÙØÙÙÙÙ Ù ÙÙØ£ÙØŽÙÙÙØ¯Ù Ø£ÙÙÙÙ Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯Ùا Ø£ÙÙÙØ¶ÙÙ٠اÙÙÙ ÙØ±ÙسÙÙÙÙÙÙÙØ اÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ÙÙØµÙÙÙ٠عÙÙÙÙ Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯Ù ذÙ٠اÙÙÙÙÙÙØšÙ اÙÙØÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØ¢ÙÙÙ٠اÙÙÙ ÙØÙØšÙÙÙØšÙÙÙÙÙ ÙÙØ£ÙØµÙØÙØ§ØšÙÙ٠اÙÙÙ ÙÙ ÙØ¯ÙÙÙØÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙ ØªÙØšÙع٠سÙÙÙÙØªÙÙ٠إÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù Ø§ÙØ¯ÙÙÙÙÙÙØ ÙÙØšÙØ¹ÙØ¯ÙØ ÙÙÙÙØ§ Ø£ÙÙÙÙÙÙØ§ اÙÙØÙØ§Ø¶ÙرÙÙÙÙ٠أÙÙÙØµÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ¥ÙÙÙÙØ§ÙÙÙ Ù ØšÙØªÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙ ÙÙØ·ÙØ§Ø¹ÙØªÙÙÙ ÙÙÙÙØ¯Ù ÙÙØ§Ø²Ù اÙÙÙ ÙØªÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ¬Ùا اÙÙÙ ÙØ·ÙÙÙØ¹ÙÙÙÙÙ.
ÙÙÙÙØ§Ù٠اÙÙÙ ØªÙØ¹ÙاÙÙÙ° :ÙÙ°Û€ÙØ§ÙÙÙÙÙÙØ§ اÙÙÙØ°ÙÙÙÙ٠اٰ٠ÙÙÙÙÙØ§ اتÙÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙ°ÙÙ ØÙÙÙ٠تÙÙٰتÙÙÙ ÙÙÙÙØ§ تÙÙ ÙÙÙØªÙÙÙ٠اÙÙÙÙØ§ ÙÙØ§Ù ÙÙÙØªÙÙ Ù Ù ÙÙØ³ÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ.
ÙÙÙØµÙÙÙÙÙ ÙÙÙØ±ÙÙØšÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙØÙÙØ±Ù.
اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠ÙÙÙÙÙ٠اÙÙØÙÙ ÙØ¯Ù.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah.
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan limpahan nikmat-Nya kepada kita. Di antara limpahan nikmat tersebut adalah nikmat umur panjang dan nikmat kesehatan. Ini adalah nikmat terbesar yang diberikan Allah. Kita yakin dan percaya tanpa adanya dua nikmat ini, kita pasti tak akan bisa atau mampu melangkahkan kaki, mengayunkan tangan datang ke tempat ini untuk bersujud kepada Allah SWT.
Maka, selagi Allah SWT memberikan dua nikmat ini kepada kita, maka jangan sia-siakan untuk meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT.
Shalawat dan salam mari kita haturkan kepada Rasulullah SAW.
اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠ÙÙÙÙÙ٠اÙÙØÙÙ ÙØ¯Ù.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, wujud dari rasa syukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan adalah dengan bertakwa kepada Allah SWT, yaitu dengan menjalankan segala yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Kemudian menjalankan segala yang diperintahkannya itu, juga mesti diiringi dengan rasa keimanan yang tinggi, bahwa tiada satu pun yang berhak disembah kecuali Allah SWT. Kemudian juga diiringi dengan rasa diawasi oleh Allah sehingga diri ini merasa malu ketika enggan menjalankan segala yang diperintahkan. Kemudian rasa takut, karena di balik perintah tersebut pasti ada yang akan ditimpakan ketika kita enggan menjalankan perintah tersebut.
Jika ketakwaan ini sudah tertanam dan mendarah daging dalam diri kita, yakinlah terhadap janji yang Allah berikan kepada kita berupa kelapangan dan keberkahan rezeki, kemudahan dalam segala urusan. Serta, jalan keluar atau kemudahan terhadap persoalan kehidupan yang kita jalani akan kita dapatkan.
Allah berfirman dalam surat At-Talaq:
ÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙØªÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙ°ÙÙ ÙÙØ¬ÙعÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù ÙØ®ÙØ±ÙØ¬Ùا.
"Barang siapa betakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya."
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ÙÙÙÙÙØ±ÙزÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ ØÙÙÙØ«Ù ÙÙØ§ ÙÙØÙØªÙØ³ÙØšÙ
ÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙØªÙÙÙÙÙÙÙ٠عÙÙÙ٠اÙÙÙÙ°ÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ØÙØ³ÙØšÙÙÙ...
"Dan Dia memberikan rezekinya dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya." (QS. At-Thalaq: 2-3)
Allah SWT tidak memandang dan menilai seseorang dari suku dia berasal, atau dari kepemilikan harta, kedudukan, pangkat, dan jabatan. Begitu pula dari rupa dan paras seseorang. Tapi Allah SWT menilai dari ketakwaan kita.
Tanpa disangka-sangka Allah SWT kembali mempertemukan kita di hari Idul Adha atau dalam istilah lainnya juga dikenal dengan udhiyah yang artinya hewan yang disembelih pada hari raya Idul Adha.
Idul Adha merupakan ibadah sembelihan hewan kurban yang kita laksanakan sebagai bentuk wujud rasa syukur kita kepada Allah yang telah memberikan nikmat yang banyak kepada kita, yang diawali dengan salat dua rakaat yang telah kita kerjakan barusan ini.
Allah SWT berfirman:
ÙÙÙØµÙÙÙÙÙ ÙÙÙØ±ÙÙØšÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙØÙÙØ±Ù.
"Maka dirikanlah salat dan berkurbanlah." (QS.Al-kautsar: 2).
Selain dari ayat di atas, syariat Idul kurban juga dapat kita lihat dalam surat Al-Hajj ayat 36
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ÙÙØ§ ÙÙØšÙدÙÙÙ Ø¬ÙØ¹ÙÙÙÙÙ°ÙÙØ§ ÙÙÙÙÙÙ Ù Ù ÙÙÙÙ ØŽÙØ¹ÙØ¢ØŠÙØ±Ù اÙÙÙÙ°ÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙØ§ Ø®ÙÙÙØ±ÙÛÙÙØ§ ذÙÙÙØ±ÙÙØ§ اسÙ٠٠اÙÙÙÙ°Ù٠عÙÙÙÙÙÙÙØ§ صÙÙÙØ¢ ÙÙÙÛÙÙØ§Ù Ø°ÙØ§ ÙÙØ¬ÙØšÙØªÙ جÙÙÙÙÙØšÙÙÙØ§ ÙÙÙÙÙÙÙÙØ§ Ù ÙÙÙÙÙØ§ ÙÙØ§Ù Ø·ÙØ¹ÙÙ ÙÙØ§ اÙÙÙÙØ§ ÙÙØ¹Ù ÙÙØ§ ÙÙÙ ÙØ¹ÙتÙÙØ±ÙÙÛÙÙØ°Ù°ÙÙÙÙ Ø³ÙØ®ÙÙØ±ÙÙÙ°ÙÙØ§ ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØ¹ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ØªÙØŽÙÙÙØ±ÙÙÙÙÙ.
"Dan unta-unta itu Kami jadikan untukmu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan menyembelihnya) dalam keadaan berdiri (dan kaki-kaki telah terikat). Kemudian apabila telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu agar kamu bersyukur." (QS. Al-Hajj :36)
Selain Al-Quran seperti yang disebutkan dua ayat di atas, tata pelaksanaan ibadah kurban juga didasari oleh hadis dari Rasulullah. Bahkan salah satu dari hadisnya memberikan peringatan bagi kita yang enggan menjalankan ibadah kurban.
Dari Abi Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang memiliki kelapangan tapi tidak menyembelih kurban, janganlah mendekati tempat salat kami." (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim).
Hadis di atas, setidaknya memberikan sinyal yang menunjukan kepada kita betapa pentingnya ibadah kurban itu kita laksanakan.
Oleh karena itu khatib mengajak kita semua kalau pada saat kita tidak mampu untuk berkurban, maka setelah ini kita mulai meniatkan dan membulatkan tekat kita untuk melaksanakan kurban di tahun besok. Kita harus menargetkan dan memaksakan diri kita, "Tahun depan saya harus berkurban."
Kalau tidak bisa kita lakukan secara tunai, maka dapat kita lakukan dengan cara membayarnya secara berangsur-angsur. Sebab dia merupakan ibadah yang paling dicintai Allah. Di hari kiamat nanti Allah syafaat bagi mereka yang berkurban.
Dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang anak Adam melakukan pekerjaan yang paling dicintai Allah pada hari nahr kecuali mengalirkan darah (menyembelih hewan kurban). Hewan itu nanti pada hari kiamat akan datang dengan tanduk, rambut, dan bulunya. Dan darah itu di sisi Allah SWT segera menetes pada suatu tempat sebelum menetes ke tanah." (HR. Tirmizy 1493 dan Ibnu Majah 3126).
Selain daripada itu, ibadah kurban termasuk merupakan ibadah yang utama. Sisi keutamaannya pada kita adalah dengan bersandingnya dua perintah yaitu salat dan berkurban sekaligus dalam surat Al-Kautsar ayat 2.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ketika menafsirkan ayat ini menguraikan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan menyembelih kurban. Hal ini menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu', merasa butuh kepada Allah SWT, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah SWT, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.
Oleh sebab itulah, dalam surat lain Allah SWT menggandengkan keduanya dalam firman-Nya:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
*ÙÙÙ٠اÙÙÙ٠صÙÙÙØ§ تÙÙÙ ÙÙÙÙØ³ÙÙÙÙÙ ÙÙ Ù ÙØÙÙÙØ§ÙÙ ÙÙÙ ÙÙ ÙØ§ تÙÙÙ ÙÙÙÙÙ°ÙÙ Ø±ÙØšÙ٠اÙÙØ¹Ù°ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ.*
"Katakanlah (Muhammad), 'Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam'," (QS. Al-An'am: 162)
Walhasil, salat dan menyembelih kurban adalah ibadah paling utama yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Beliau juga menegaskan: "Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih kurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah salat."
Wahai orang-orang beriman yakinlah ibadah kurban yang kita kerjakan ini, tidak akan membuat kita rugi. Karena Allah pasti memberikan balasan, kebaikan, serta keselamatan dan keberkahan bagi kita yang selalu menjalankan segala yang diperintahkannya.
Khutbah II
*اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙر٠اÙÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙرÙ.*
*اÙÙÙØÙÙ ÙØ¯Ù ÙÙÙ٠عÙÙÙÙ Ø¥ÙØÙØ³ÙاÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙØŽÙÙÙÙØ±Ù ÙÙÙ٠عÙÙÙ٠تÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙ ÙØªÙÙÙØ§ÙÙÙÙ. ÙÙØ£ÙØŽÙÙÙØ¯Ù Ø£ÙÙÙ ÙØ§Ù اÙÙÙÙ٠إÙÙØ§Ù٠اÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙÙ ÙÙØÙØ¯ÙÙÙ ÙØ§Ù ØŽÙØ±ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙØ£ÙØŽÙÙÙØ¯Ù Ø£ÙÙ٠سÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯Ùا Ø¹ÙØšÙدÙÙÙ ÙÙØ±ÙسÙÙÙÙÙÙÙ Ø§ÙØ¯ÙÙØ§Ø¹Ù٠إÙÙÙ Ø±ÙØ¶ÙÙÙØ§ÙÙÙÙ. اÙÙÙÙÙ Ù٠صÙÙÙ٠عÙÙÙ٠سÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯Ù ÙÙØ¹ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙØµÙØÙØ§ØšÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙÙÙ Ù ØªÙØ³ÙÙÙÙÙÙ ÙØ§ ÙÙØ«ÙÙØ±Ùا*
*Ø£ÙÙ ÙÙØ§ ØšÙØ¹Ùد٠ÙÙÙØ§Ù اÙÙÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙØ§Ø³Ù Ø§ÙØªÙÙÙÙÙØ§Ø§ÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙØ§ Ø£ÙÙ ÙØ±Ù ÙÙØ§ÙÙØªÙÙÙÙÙØ§ عÙÙ ÙÙØ§ ÙÙÙÙÙ ÙÙØ§Ø¹ÙÙÙÙ ÙÙÙØ§ Ø£ÙÙÙ٠اÙÙÙ٠أÙÙ ÙØ±ÙÙÙÙ Ù ØšÙØ£ÙÙ ÙØ±Ù ØšÙØ¯ÙØ£Ù ÙÙÙÙÙÙ ØšÙÙÙÙÙØ³ÙÙÙ ÙÙØ«ÙÙÙÙÙ ØšÙÙ ÙÙØ¢ ØŠÙÙÙØªÙÙÙ ØšÙÙÙØ¯ÙسÙÙÙ ÙÙÙÙØ§ÙÙ ØªÙØ¹Ø§ÙÙÙ٠إÙÙÙ٠اÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙØ¢ØŠÙÙÙØªÙÙÙ ÙÙØµÙÙÙÙÙÙÙ٠عÙÙÙ٠اÙÙÙÙØšÙÙ ÙØ¢ اÙÙÙÙÙÙØ§ اÙÙÙØ°ÙÙÙÙ٠آ٠ÙÙÙÙÙØ§ صÙÙÙÙÙÙØ§ عÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙÙÙ ÙÙÙØ§ ØªÙØ³ÙÙÙÙÙÙ ÙØ§. اÙÙÙÙÙ Ù٠صÙÙÙ٠عÙÙÙ٠سÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯Ù صÙÙÙÙ٠اÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØ¹ÙÙÙ٠آÙ٠سÙÙÙÙØ¯ÙÙØ§Ù Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯Ù ÙÙØ¹ÙÙÙ٠اÙÙÙØšÙÙØ¢ØŠÙÙÙ ÙÙØ±ÙسÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙØ¢ØŠÙÙÙØ©Ù اÙÙÙ ÙÙÙØ±ÙÙØšÙÙÙÙÙ ÙÙØ§Ø±Ùض٠اÙÙÙÙÙÙ Ù٠عÙÙ٠اÙÙØ®ÙÙÙÙÙØ§Ø¡Ù Ø§ÙØ±ÙÙØ§ØŽÙدÙÙÙÙÙ Ø£ÙØšÙÙ ØšÙÙÙØ±Ù ÙÙØ¹ÙÙ ÙØ± ÙÙØ¹ÙØ«ÙÙ ÙØ§Ù ÙÙØ¹ÙÙÙÙ ÙÙØ¹ÙÙÙ ØšÙÙÙÙÙÙØ©Ù Ø§ÙØµÙÙØÙØ§ØšÙة٠ÙÙØ§ÙتÙÙØ§ØšÙعÙÙÙÙÙ ÙÙØªÙØ§ØšÙØ¹ÙÙ Ø§ÙØªÙÙØ§ØšÙعÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù ØšÙØ§ÙØÙØ³ÙØ§Ù٠اÙÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù Ø§ÙØ¯ÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§Ø±Ùض٠عÙÙÙÙØ§ Ù ÙØ¹ÙÙÙÙ Ù ØšÙØ±ÙØÙÙ ÙØªÙÙÙ ÙÙØ§ Ø§ÙØ±ÙØÙÙ Ù Ø§ÙØ±ÙÙØ§ØÙÙ ÙÙÙÙÙ*
*اÙÙÙÙÙÙ
Ù٠اغÙÙÙØ±Ù ÙÙÙÙÙ
ÙØ€ÙÙ
ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙ
ÙØ€ÙÙ
ÙÙÙØ§ØªÙ ÙÙØ§ÙÙÙ
ÙØ³ÙÙÙÙ
ÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙ
ÙØ³ÙÙÙÙ
ÙØ§ØªÙ اÙÙØ§ÙØÙÙØ¢Ø¡Ù Ù
ÙÙÙÙÙÙ
Ù ÙÙØ§ÙÙØ§ÙÙ
ÙÙÙØ§ØªÙ اÙÙÙÙÙ
ÙÙ Ø£ÙØ¹ÙزÙ٠اÙÙØ¥ÙسÙÙØ§ÙÙ
Ù ÙÙØ§ÙÙÙ
ÙØ³ÙÙÙÙ
ÙÙÙÙÙ ÙÙØ£ÙذÙÙÙÙ Ø§ÙØŽÙÙØ±ÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙ
ÙØŽÙرÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØµÙØ±Ù Ø¹ÙØšÙادÙÙ٠اÙÙÙ
ÙÙÙØÙÙØ¯ÙÙÙÙØ©Ù ÙÙØ§ÙÙØµÙر٠Ù
ÙÙÙ ÙÙØµÙØ±Ù Ø§ÙØ¯ÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§Ø®ÙذÙÙÙ Ù
ÙÙÙ Ø®ÙØ°ÙÙ٠اÙÙÙ
ÙØ³ÙÙÙÙ
ÙÙÙÙÙ Ù٠دÙÙ
ÙÙØ±Ù Ø£ÙØ¹ÙØ¯ÙØ§Ø¡ÙØ§ÙØ¯ÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§Ø¹ÙÙÙ ÙÙÙÙÙ
ÙØ§ØªÙÙ٠إÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ
Ù Ø§ÙØ¯ÙÙÙÙÙÙ. اÙÙÙÙÙ
Ù٠ادÙÙÙØ¹Ù عÙÙÙÙØ§ اÙÙØšÙÙØ§Ùء٠ÙÙØ§ÙÙÙÙØšÙاء٠ÙÙØ§ÙزÙÙÙØ§ÙزÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙÙ
ÙØÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙØ¡Ù اÙÙÙÙØªÙÙÙØ©Ù ÙÙØ§ÙÙÙ
ÙØÙÙÙ Ù
ÙØ§ ØžÙÙÙØ±Ù Ù
ÙÙÙÙÙØ§ ÙÙÙ
ÙØ§ ØšÙØ·ÙÙ٠عÙÙÙ ØšÙÙÙØ¯ÙÙÙØ§ اÙÙÙØ¯ÙÙÙÙÙÙØ³ÙÙÙÙØ§ خآصÙÙØ©Ù ÙÙØ³ÙØ§ØŠÙØ±Ù اÙÙØšÙÙÙØ¯ÙاÙ٠اÙÙÙ
ÙØ³ÙÙÙÙ
ÙÙÙÙ٠عآÙ
ÙÙØ©Ù ÙÙØ§ Ø±ÙØšÙ٠اÙÙØ¹ÙاÙÙÙ
ÙÙÙÙÙ. Ø±ÙØšÙÙÙÙØ§ آتÙÙØ§Ù ÙÙÙ Ø§ÙØ¯ÙÙÙÙÙÙØ§ ØÙسÙÙÙØ©Ù ÙÙÙÙ٠اÙÙØ¢Ø®ÙØ±ÙØ©Ù ØÙسÙÙÙØ©Ù ÙÙÙÙÙÙØ§ Ø¹ÙØ°Ùاؚ٠اÙÙÙÙØ§Ø±Ù. Ø±ÙØšÙÙÙÙØ§ ØžÙÙÙÙ
ÙÙÙØ§ اÙÙÙÙÙØ³ÙÙÙØ§ÙÙØ§ÙÙÙ ÙÙÙ
Ù ØªÙØºÙÙÙØ±Ù ÙÙÙÙØ§ ÙÙØªÙØ±ÙØÙÙ
ÙÙÙØ§ ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù
ÙÙ٠اÙÙØ®ÙØ§Ø³ÙØ±ÙÙÙÙÙ. Ø¹ÙØšÙØ§Ø¯ÙØ§ÙÙÙÙ ! Ø¥ÙÙÙ٠اÙÙÙÙ ÙÙØ£ÙÙ
ÙØ±ÙÙÙØ§ ØšÙØ§ÙÙØ¹ÙدÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙØ¥ÙØÙØ³ÙØ§ÙÙ ÙÙØ¥ÙÙÙØªØ¢Ø¡Ù ذÙ٠اÙÙÙÙØ±ÙØšÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙÙ٠عÙÙ٠اÙÙÙÙØÙØŽØ¢Ø¡Ù ÙÙØ§ÙÙÙ
ÙÙÙÙÙØ±Ù ÙÙØ§ÙÙØšÙغÙÙ ÙÙØ¹ÙØžÙÙÙÙ
Ù ÙÙØ¹ÙÙÙÙÙÙÙ
Ù ØªÙØ°ÙÙÙÙØ±ÙÙÙÙÙ ÙÙØ§Ø°ÙÙÙØ±ÙÙØ§ اÙÙÙ٠اÙÙØ¹ÙØžÙÙÙÙ
Ù ÙÙØ°ÙÙÙØ±ÙÙÙÙ
Ù ÙÙØ§ØŽÙÙÙØ±ÙÙÙÙ٠عÙÙÙÙ ÙÙØ¹ÙÙ
ÙÙÙ ÙÙØ²ÙدÙÙÙÙ
Ù ÙÙÙÙØ°ÙÙÙØ±Ù اÙÙÙ٠أÙÙÙØšÙرÙ*
(Sumber: laman Muhammadiyah)
5. Judul: Kurban dan Perwujudan Kesalehan Sosial
Ø§ÙØ®Ø·ØšØ© Ø§ÙØ£ÙÙÙ
Ø§ÙØ³ÙاÙ
عÙÙÙÙ
ÙØ±ØÙ
Ø© اÙÙÙ ÙØšØ±ÙاتÙ
اÙÙÙ Ø§ÙØšØ± 9Ã
اÙÙÙ Ø§ÙØšØ± ÙØšÙرا ÙØ§ÙØÙ
د ÙÙÙ ÙØ«Ùرا ÙØ³ØšØØ§Ù اÙÙÙ ØšÙØ±Ø© ÙØ£ØµÙÙØ§Ø ÙØ§Ø¥ÙÙ Ø¥ÙØ§ اÙÙÙØ Ù٠اÙÙÙ Ø§ÙØšØ±Ø اÙÙÙ Ø§ÙØšØ± ÙÙÙÙ Ø§ÙØÙ
د.
Ø§ÙØÙ
د ÙÙÙ Ø§ÙØ°Ù Ø¬Ø¹Ù ÙØ°Ø§ اÙÙÙÙ
Ø¹ÙØ¯Ø§ ÙÙÙ
سÙÙ
ÙÙ ÙØ¬Ø¹Ù عؚادة Ø§ÙØØ¬ ÙØ¹Ùد Ø§ÙØ£Ø¶ØÙ Ù
٠؎عا؊ر اÙÙÙ ÙØ¥ØÙا؊ÙÙØ§ Ù
٠تÙÙ٠اÙÙÙÙØš.
Ø£ØŽÙØ¯ Ø£Ù ÙØ§ Ø¥ÙÙ Ø¥ÙØ§Ø§ÙÙÙ ÙØØ¯Ù ÙØ§ ؎رÙÙ ÙÙØ ÙØ£ØŽÙد Ø£Ù Ù
ØÙ
دا Ø¹ØšØ¯Ù ÙØ±Ø³ÙÙ٠اÙÙ
ØšØ¹ÙØ« رØÙ
Ø© ÙÙØ¹Ø§ÙÙ
ÙÙ ØšØŽÙØ±Ø§ ÙÙØ°Ùرا ÙØ¯Ø§Ø¹Ùا Ø¥Ù٠اÙÙÙ ÙØ³Ø±Ø§Ø¬Ø§ Ù
ÙÙØ±Ø§.
اÙÙÙÙ
ص٠عÙÙ Ø³ÙØ¯Ùا Ù
ØÙ
د ÙØ¹Ù٠أÙÙ ÙØ£ØµØØ§ØšÙ أجÙ
عÙÙ.
Ø£Ù
ا ؚعد... ÙÙØ§ عؚاد اÙÙÙ Ø£ÙØµÙÙÙ
ÙØ¥Ùا٠ؚتÙÙ٠اÙÙÙØ ÙÙØ¯ ÙØ§Ø² اÙÙ
تÙÙÙ.
ÙØ§Ù اÙÙ٠تعاÙ٠ؚعد Ø£Ø¹ÙØ° ؚاÙÙÙ Ù
Ù Ø§ÙØŽÙØ·Ø§Ù Ø§ÙØ±Ø¬ÙÙ
Ø ØšØ³Ù
اÙÙÙ Ø§ÙØ±ØÙ
Ù Ø§ÙØ±ØÙÙ
: ذÙÙÙÙÙ ÙÙÙ
ÙÙÙ ÙÙØ¹ÙØžÙÙÙ
Ù ØŽÙØ¹ÙØ§ØŠÙØ±Ù اÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ¥ÙÙÙÙÙÙØ§ Ù
ÙÙ٠تÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙÙØšÙ (Ø§ÙØØ¬/22: 32) صد٠اÙÙÙ Ø§ÙØ¹ØžÙÙ
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah SWT,
Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang segala rahmat dan nikmat-Nya senantiasa dilimpahkan kepada kita. Sehingga pada hari ini, tanggal 10 Żulhijjah kita dapat merayakan Idul Adha dengan tenang dan khidmat dan melaksanakan salat id dengan khusu', semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT, amin.
Salah satu dari bulan-bulan yang dimuliakan Allah adalah bulan Å»ulhijjah yang berarti "bulan yang di dalamnya terdapat pelaksanaan ibadah haji" atau dalam bahasa kita sering disebut dengan "bulan besar", karena di dalam bulan ini terdapat peristiwa besar. Kebesaran peristiwa itu ditandai dengan berkumpulnya jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia di padang Arafah untuk melakukan wukuf, sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji. Para hujjÄj (orang yang berhaji) berkumpul dalam "Muktamar/Kongres Akbar" untuk mendekatkan diri kepada Allah dalam menyempurnakan Rukun Islam.
Bagi kita yang tidak melaksanakan Haji disunahkan berpuasa. Karena puasa sunnah yang kita laksanakan itu dapat menghapus dosa-dosa kita satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Tidak hanya ibadah puasa yang sangat dianjurkan, bahkan ibadah apapun sangat dianjurkan dilaksanakan pada 10 hari pertama di bulan Żulhijjah ini, misalnya sedekah, salat, dan lain-lain sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
٠ا Ù Ù Ø£ÙØ§Ù Ø§ÙØ¹Ù Ù Ø§ÙØµØ§ÙØ ÙÙÙØ§ Ø£ØØš Ø¥Ù٠اÙÙÙ Ù Ù ÙØ°Ù Ø§ÙØ£ÙØ§Ù ÙØ¹ÙÙ Ø£ÙØ§Ù Ø§ÙØ¹ØŽØ± ÙØ§ÙÙØ§: ÙØ§ رسÙ٠اÙÙÙ! ÙÙØ§ Ø§ÙØ¬Ùاد Ù٠سؚÙ٠اÙÙÙØ ÙØ§Ù: ÙÙØ§ Ø§ÙØ¬Ùاد Ù٠سؚÙ٠اÙÙÙ Ø¥ÙØ§ رج٠خرج ØšÙÙØ³Ù Ù٠اÙÙ ÙÙÙ ÙØ±Ø¬Ø¹ ٠٠ذÙÙ ØŽÙØ¡
"Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Zulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa." (HR Bukhari)
Kemudian pada tanggal 10 Żulhijjah, hari ini dan 3 hari berikutnya 11, 12 dan 13 Żulhijjah, yang dikenal dengan hari Tasyriq, kita merayakan dan berada dalam suasana Idul Adha yang ditandai dengan penyembelihan hewan kurban seperti sapi dan kambing. Gema takbir, tahlil, tahmid, dan taqdis membahana di jagad raya menyuarakan rasa syukur kita kepada Allah empat hari ke depan.
Telah banyak hikmah yang disampaikan oleh para khatib dan dai terkait dengan Idul Adha ini, mulai dari tentang ibadah haji, ibadah kurban, kesabaran dan ketaatan seorang ayah dan anaknya, dan lain-lain. Pada kesempatan khutbah ini khatib akan menyampaikan tema khutbah Idul Adha yaitu "Kurban dan Perwujudan Kesalehan Sosial".
Pemahaman umum di masyarakat kita selama ini yang hanya mengaitkan ibadah kurban sebagai kesalehan ritual yang sifanya personal-transendental tentu tidak salah. Bagi kita umat Islam, berkurban dengan menyembelih hewan ternak merupakan salah satu bentuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilallah) di samping ibadah lainnya.
Namun, kalau hanya memahami kurban sampai di dimensi ini maka pesan Islam sebagai agama yang peduli kepada sesama, sebagaimana disebutkan dalam hadis nabi "sebaik-baik kamu adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain", tidak akan terwujud.
Padahal sebenarnya ibadah kurban juga memiliki dimensi lain yaitu dimensi kesalehan sosial yang sifatnya komunal-konkret. Pemaknaan akan dimensi sosial ini tergambar dari komponen pembagian daging hewan kurban kepada fakir miskin. Di sini ditujukan untuk menimbulkan nuansa kepedulian kepada sesama. Sayangnya pesan kedua ini tidak banyak dipikirkan oleh kebanyakan kaum Muslim.
Barangkali, kebanyakan kaum Muslim hanya terpaku pada pemberdayaan keimanan diri sendiri. Seolah-olah menjadi orang yang religius atau paling agamis, sudah dirasa cukup baginya. Namun sebagaimana hadis di atas "bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang dapat bermanfaat bagi orang lain," maka pemberdayaan masyarakat menjadi sebuah kata kunci disini.
Maka Idul Adha ini sejatinya tak hanya sekedar untuk menyembelih hewan kurban, namun ia juga merupakan momentum untuk memberi dan berbagi sebagai simbol ketakwaan dan penerapan kesalehan sosial. Terlebih di masa pandemi yang belum betul-betul berakhir, ditambah keadaan perkenomian global yang tidak stabil sebagai dampak dari konflik di berbagai belahan dunia yang ikut berdampak terhadap perkenomian Indonesia yang mengakibakan harga komoditas menjadi lebih mahal.
Idul Adha (Hari Raya Kurban) sejatinya merupakan kesinambungan jalan kesalehan spiritual dan sosial dari Idul Fitri. Jika Idul Fitri merupakan manifestasi kemenangan atas nafsu yang kemudian dipungkasi dengan membayar zakat fitrah, maka Idul Adha merupakan manifestasi dari bukti cinta, patuh, takwa, ketulusan berkorban, dan kerendahan hati yang kemudian dipungkasi dengan menyembelih hewan kurban dan membagi-bagikannya kepada yang berhak menerimanya.
Dalam konteks yang lebih luas, kesalehan sosial menunjuk pada perilaku yang peduli kepada sesama. Sejatinya mereka yang saleh secara individual berarti beriman dan bertakwa kepada Allah. Wujud dari keberimanan dan ketakwaan kepada Allah otomatis akan merefleksikan kesalehan sosial, yaitu peduli kepada mereka yang miskin, bodoh dan terbelakang. Wujud dari itu, maka mereka akan selalu berpikir, berikhtiar, dan berjuang untuk mengubah nasib mereka yang belum beruntung dalam hidupnya.
Kesalehan sosial bisa diwujudkan dengan mengubah nasib orang-orang yang belum beruntung tadi dan dapat dikatakan belum menikmati kemerdekaan. Menurut hemat kami, yang paling penting dan utama ialah dalam bidang pendidikan dengan menghimpun dana untuk menyediakan beasiswa yang cukup kepada anak-anak miskin untuk melanjutkan pendidikan di dalam dan luar negeri.
Selain itu, memberi skill (keahlian) kepada para pemuda yang karena satu dan lain hal tidak bisa melanjutkan pendidikan. Maka walaupun mereka tidak memiliki pendidikan yang tinggi, tetapi untuk survive dalam hidup, mereka mesti diberi keahlian kerja dan bisnis.
Wujud lain dari kesalehan sosial, bisa dilakukan oleh mereka yang memegang kedudukan di pemerintahan dan parlemen, untuk terus berpikir dan membuat kebijakan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan demikian, iman dan taqwa kepada Allah melahirkan kesalehan individual dalam bentuk ibadah haji, salat Idul Adha dan penyembelihan kurban. Itu belum cukup, harus ditindaklanjuti dengan mewujudkan kesalehan sosial sesuai dengan peran kita masing-masing.
Oleh karena itu kepada umat Islam yang mampu sangat dianjurkan berkurban. Bahkan Nabi memperingatkan secara keras bagi orang yang mampu tapi tidak berkurban untuk tidak mendekati tempat salat orang Islam. Nabi bersabda:
عÙÙÙ Ø£ÙØšÙÙ ÙÙØ±ÙÙÙØ±ÙØ©ÙØ ÙÙØ§ÙÙ: ÙÙØ§ÙÙ Ø±ÙØ³ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ٠صÙÙÙÙ٠اÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙÙÙ Ù: «٠ÙÙÙ ÙÙØ¬ÙØ¯Ù Ø³ÙØ¹Ùة٠ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØ¶ÙØÙÙØ ÙÙÙÙØ§ ÙÙÙÙØ±ÙØšÙÙÙÙ Ù ÙØµÙÙÙÙØ§ÙÙØ§Â»
"Barangsiapa yang pada saat Idul Adha mempunyi kemampuan tetapi ia tidak mau berkurban maka janganlah ia mendekati tempat salat kami." (Hadis riwayat Ahmad).
Hadis Nabi ini seolah-olah ingin menyampaikan pesan bahwa salatmu akan sia-sia saja, jika kamu tidak berkurban sementara kamu mampu untuk itu. Inilah salah satu manifestasi atau bentuk konkrit agar umat Islam memiliki kesadaran atau kesalehan sosial yang tinggi dan peduli kepada sesama. Seluruh ibadah kita memiliki aspek vertikal atau hablum minallah, berhubungan dengan Allah, dan aspek horizontal atau hablum minannas, berdampak kepada manusia.
Qurban juga bisa merupakan solusi praktis bagaimana Islam memberikan obat bagi penyembuhan masalah sosial berupa kemiskinan. Karena dari kemiskinanlah lahir beragam penyakit sosial lainnya dan kriminalitas. Daging hewan kurban tersebut kemudian dibagi-bagikan terutama kepada fakir miskin. Dalam Al-Quran surat al-Hajj ayat 28 Allah berfirman:
ÙÙÙÙØŽÙÙÙØ¯ÙÙØ§ Ù ÙÙÙØ§ÙÙØ¹Ù ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙØ°ÙÙÙØ±ÙÙØ§ اسÙ٠٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙ٠أÙÙÙÙØ§Ù Ù Ù ÙØ¹ÙÙÙÙÙ ÙØ§ØªÙ عÙÙÙÙ Ù ÙØ§ Ø±ÙØ²ÙÙÙÙÙÙ Ù Ù ÙÙÙ ØšÙÙÙÙÙ ÙØ©Ù اÙÙØ£ÙÙÙØ¹Ùا٠٠ÙÙÙÙÙÙÙØ§ Ù ÙÙÙÙÙØ§ ÙÙØ£ÙØ·ÙØ¹ÙÙ ÙÙØ§ اÙÙØšÙØ§ØŠÙØ³Ù اÙÙÙÙÙÙÙØ±Ù
"...maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang sengsara lagi fakir."
Yang diterima Allah sebenarnya bukanlah daging dan darah hewan kurban itu. Namun ketakwaan dan niat ikhlas kita lah yang sampai kepada Allah dan ia yang akan menjadi bekal dan amal saleh kita. Allah berfirman dalam surat Al-Hajj (22) ayat 37:
ÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ§Ù٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙØÙÙÙ ÙÙÙØ§ ÙÙÙÙØ§ دÙÙ ÙØ§Ø€ÙÙÙØ§ ÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ§ÙÙÙÙ Ø§ÙØªÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙ Ù...
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya..."
Betapa besar ganjaran pahala bagi orang yang berkurban sampai-sampai Nabi mengatakan bahwa pada setiap helai hewan yang kita kurbankan terdapat kebaikan, sebagaimana sabda Beliau:
عÙÙ٠زÙÙÙØ¯Ù ØšÙÙÙ Ø£ÙØ±ÙÙÙÙ ÙØ ÙÙØ§ÙÙ: ÙÙØ§ÙÙ Ø£ÙØµÙØÙØ§ØšÙ Ø±ÙØ³ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ٠صÙÙÙÙ٠اÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙÙÙ Ù: ÙÙØ§ Ø±ÙØ³ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ Ù ÙØ§ ÙÙØ°ÙÙ٠اÙÙØ£ÙØ¶ÙØ§ØÙÙÙÙØ ÙÙØ§ÙÙ: «سÙÙÙÙØ©Ù Ø£ÙØšÙÙÙÙÙ Ù Ø¥ÙØšÙØ±ÙØ§ÙÙÙÙ Ù» ÙÙØ§ÙÙÙØ§: ÙÙÙ ÙØ§ ÙÙÙÙØ§ ÙÙÙÙÙØ§ ÙÙØ§ Ø±ÙØ³ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙØ ÙÙØ§ÙÙ: «ؚÙÙÙÙÙÙ ØŽÙØ¹ÙØ±ÙØ©ÙØ ØÙسÙÙÙØ©Ù» ÙÙØ§ÙÙÙØ§: " ÙÙØ§ÙصÙÙÙÙÙØ ÙÙØ§ Ø±ÙØ³ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙ: «ؚÙÙÙÙÙÙ ØŽÙØ¹ÙØ±ÙØ©Ù Ù ÙÙÙ Ø§ÙØµÙÙÙÙÙØ ØÙسÙÙÙØ©Ù»
"Sahabat bertanya Ya Rasulallah, apakah kurban itu? Rasulullah menjawab: Itu suatu sunah ayahmu Ibrahim. Mereka bertanya lagi: Apa yang akan kita peroleh dari kurban itu? Beliau menjawab: Pada setiap helai bulunya terdapat kebaikan." (Hadis riwayat Ahmad dan Ibnu Majah).
Semoga khutbah yang singkat ini bermanfaat dalam mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas amal kesalehan ritual kita dalam melaksanakan semua ibadah, serta mendorong penguatan kepekaan kesalehan sosial kita berupa kepedulian, perhatian, solusi, kebijakan, dan aksi nyata kepada mereka-mereka yang membutuhkan, amin.
(Sumber: dokumen Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta oleh Dr. Ismail Yahya, S. Ag., MA, Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta)
Itu dia beberapa contoh naskah khutbah Idul Adha 2024. Semoga khutbah-khutbah di atas bisa membantu kita mempersiapkan diri menyambut Idul Adha 2024 yang akan datang.
(khq/khq)












































Komentar Terbanyak
MUI: Nikah Siri Sah tapi Haram
Tolak Mundur dari Ketum PBNU, Gus Yahya Kumpulkan Ulama Malam Ini Tanpa Rais Aam
Gus Yahya Kumpulkan Alim Ulama di PBNU Malam Ini, Rais Aam & Sekjen Tak Diundang