detikKultum Habib Ja'far: Jati Diri Seorang Muslim

detikKultum Habib Ja'far: Jati Diri Seorang Muslim

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 04 Apr 2024 17:45 WIB
Jakarta -

Terdapat beberapa hal yang penting dan wajib dimiliki seorang muslim. Dengan demikian ia bisa disebut sebagai muslim yang memiliki jati diri.

Jati diri seorang muslim terdiri dari tiga hal. Sebagaimana dijelaskan Habib Ja'far dalam detikKultum detikcom yang ditayangkan Kamis (4/4/2024).

Islam bukan hanya sebuah gelar atau identitas tetapi merupakan nilai yang membentuk jati diri seorang muslim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Islam itu bukan hanya identitas tapi utamanya Islam adalah satu nilai yang membentuk jati diri kita. Identitas hanya ekspresi dari apa yang ada di diri kita," kata Habib Ja'far .

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa seorang muslim setidaknya memiliki tiga nilai yang membuatnya layak disebut sebagai mukmin sejati. Nilai tersebut yakni iman, Islam dan takwa.

ADVERTISEMENT

"Yang pertama iman, artinya seorang muslim memiliki keimanan yang kokoh sehingga dia melakukan apapun dengan penuh kesadaran bahwa Allah SWT melihat semua yang kita lakukan," jelas Habib Ja'far.

Dengan keimanan, seorang muslim yakin dan percaya bahwa Allah SWT menghitung setiap perbuatan dan Allah SWT berada dalam setiap gerak gerik yang kita lakukan.

"Seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang bukan hanya haram tetapi yang syubhat akan dihindari. Inilah yang menjadi prinsip para kekasih Allah SWT yang disebut kehati-hatian," jelas Habib Ja'far.

Nilai yang membentuk jati diri seorang muslim selanjutnya adalah Islam.

Dalam hadits Rasulullah SAW disebutkan,

"Seorang muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah." (HR. Bukhari).

Dan nilai jati diri seorang muslim yang ketiga adalah takwa.

"Orang yang takwa adalah orang yang tidak marah ketika dipancing amarahnya, orang yang memaafkan orang yang marah, dan berbagi senyum, jasa atau harta kepada orang yang bikin dia marah," beber Habib Ja'far.

Dalam Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 134 dijelaskan,

Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ ΩŠΩΩ†Ω’ΩΩΩ‚ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ فِى Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΨ±Ω‘ΩŽΫ€Ψ§Ψ‘Ω ΩˆΩŽΨ§Ω„ΨΆΩ‘ΩŽΨ±Ω‘ΩŽΫ€Ψ§Ψ‘Ω ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’ΩƒΩ°ΨΈΩΩ…ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΨΊΩŽΩŠΩ’ΨΈΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’ΨΉΩŽΨ§ΩΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ ΨΉΩŽΩ†Ω Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ§Ψ³ΩΫ— ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡Ω ΩŠΩΨ­ΩΨ¨Ω‘Ω Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩΨ­Ω’Ψ³ΩΩ†ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽΫš Ω‘Ω£Ω€

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan."

Demikianlah orang-orang yang memiliki jati diri seorang mukmin.

Selengkapnya detikKultum Habib Ja'far: Jati Diri Seorang Muslim bisa disaksikan DI SINI. Kajian bersama Habib Ja'far ini tayang tiap hari selama bulan Ramadan menjelang waktu berbuka puasa pukul 17.45 WIB. Jangan terlewat!

(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads