Bukit Shafa menjadi saksi perjalanan dakwah Rasulullah SAW. Di tempat inilah beliau menyeru kaum Quraisy secara terang-terangan perihal ajaran Islam.
Rasulullah SAW disebut menyeru dengan lengkingan yang tinggi saat di Bukit Shafa. Seruan tersebut merupakan seruan peringatan yang lazim digunakan untuk mengabarkan adanya serangan musuh atau terjadinya peristiwa besar.
Diceritakan dalam Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, seruan tersebut dilakukan usai Rasulullah SAW yakin terhadap janji Abu Thalib untuk melindungi dalam menyampaikan wahyu Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga akhirnya, pada suatu hari Rasulullah SAW berdiri di atas Bukit Shafa dan berseru, "Wahai semua orang!" Maka semua suku Quraisy pun berkumpul memenuhi seruan beliau. Rasulullah SAW kemudian mengajak mereka bertauhid dan iman kepada risalah beliau serta iman kepada hari akhir.
Imam Bukhari dalam Shahih-nya meriwayatkan sebagian kisah ini dari Ibnu Abbas yang berkata, "Tatkala turun ayat 'Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang dekat' (QS Asy Syu'ara: 214), maka Nabi SAW naik ke Shafa lalu berseru, 'Wahai bani Fihr, wahai bani Adi!' yang ditujukan kepada semua suku Quraisy.
Mereka semuanya berkumpul. Jika ada yang berhalangan hadir, mereka mengirim utusan untuk melihat apa yang sedang terjadi. Abu Lahab beserta para pemuka Quraisy juga ikut datang.
Rasulullah SAW melanjutkan seruannya, "Apa pendapat kalian jika kukabarkan bahwa di lembah ini ada pasukan kuda yang mengepung kalian, apakah kalian percaya kepadaku?"
"Benar. Kami tidak pernah mempunyai pengalaman bersama engkau kecuali kejujuran," jawab mereka.
Beliau bersabda, "Sesungguhnya aku memberi peringatan kepada kalian sebelum datangnya azab yang pedih."
Abu Lahab berkata, "Celakalah engkau untuk selama-lamanya. Untuk inikah engkau mengumpulkan kami?"
Kemudian turun ayat, "Celakalah kedua tangan Abu Lahab. (QS Al Lahab: 1)"
Imam Muslim dalam Shahih-nya meriwayatkan bagian lain dari kisah ini dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Tatkala turun ayat 'Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang dekat' (QS Asy Syu'ara: 214) beliau menyeru secara umum maupun khusus, lalu bersabda,
'Wahai semua orang Quraisy, selamatkanlah diri kalian dari api neraka. Wahai bani Ka'ab, selamatkanlah diri kalian dari api neraka. Wahai Fatimah binti Muhammad, selamatkanlah dirimu dari api neraka. Demi Allah, sesungguhnya aku tidak bisa berbuat apa pun terhadap diri kalian di hadapan Allah kecuali jika kalian mempunyai kerabat dekat, sehingga aku bisa membasahinya menurut kebasahannya."
Berikut seruan Rasulullah SAW selengkapnya sebagaimana termuat dalam sejumlah Kitab Sirah Nabawiyah.
Wahai saudara-saudara Quraisy, tukarkanlah jiwa kalian demi Allah. Selamatkanlah diri kalian dari api neraka, sebab aku tidak membawa bahaya ataupun manfaat yang bisa menghindarkan kalian dari siksa Allah. Aku sama sekali tidak bisa membantu kalian untuk menghindar dari siksa Allah.
Wahai bani Ka'ab bin Lu'ay, selamatkanlah diri kalian dari siksa Allah!
Wahai bani Qushay, selamatkanlah diri kalian dari siksa Allah, sebab aku tidak membawa bahaya ataupun manfaat yang bisa menghindarkan kalian dari siksa Allah.
Wahai bani Abdi Manaf, selamatkanlah diri kalian dari siksa Allah, sebab aku tidak membawa bahaya ataupun manfaat yang bisa menghindarkan kalian dari siksa Allah. Aku sama sekali tidak bisa membantu kalian menghindar dari siksa Allah.
Wahai bani Abdi Syams, selamatkanlah diri kalian dari siksa Allah.
Wahai bani Hasyim, selamatkanlah diri kalian dari siksa Allah.
Wahai bani Abdul Muththalib, selamatkanlah diri kalian dari siksa Allah, sebab aku tidak membawa bahaya ataupun manfaat yang bisa menghindarkan kalian dari siksa Allah. Aku sama sekali tidak bisa membantu kalian menghindar dari siksa Allah.
Wahai Abbas bin Abdul Muththalib, aku sama sekali tidak bisa membantumu menghindar dari siksa Allah.
Wahai Shafiyah binti Abdul Muththalib, bibi Muhammad, aku sama sekali tidak bisa membantumu menghindar dari siksa Allah.
Wahai Fathimah putri Muhammad utusan Allah, aku sama sekali tidak bisa membantumu menghindar dari siksa Allah.
Wahai Fathimah putri Muhammad utusan Allah. Engkau boleh meminta hartaku sesuka hatimu, selamatkanlah dirimu dari api neraka, sebab aku tidak membawa bahaya ataupun manfaat yang bisa menghindarkanmu dari siksa Allah. Aku sama sekali tidak bisa membantumu menghindar dari siksa Allah.
Namun, kalian memiliki tali kekerabatan denganku. Aku akan berusaha menyambung sebatas haknya.
Setelah Nabi Muhammad SAW selesai menyampaikan peringatan, orang-orang membubarkan diri dengan berbagai respons. Hanya Abu Lahab yang merespons seruan di Bukit Shafa tersebut dengan cara yang buruk.
Saat ini Bukit Shafa digunakan sebagai salah satu lokasi utama dalam ibadah haji. Di tempat ini, jemaah akan berlari-lari kecil menuju Bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Rangkaian ibadah haji ini biasa disebut sa'i.
(kri/nwk)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah