Setelah melalui masa sulit ketika berdakwah, Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW dan kaum muslimin untuk hijrah. Beliau kemudian hijrah ke Habasyah untuk pertama kalinya.
Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyah menerangkan, perintah Allah SWT tersebut tercantum dalam surah Az-Zumar ayat 10,
قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ ١٠
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu." Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan."
Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri menjelaskan, Rasulullah SAW sudah tahu bahwa Ashhaman An-Najasyi, raja yang berkuasa di Habasyah merupakan seorang raja yang adil sehingga tidak ada seorang pun yang teraniaya di sisinya. Oleh karena itu, beliau memerintahkan beberapa orang muslim hijrah ke Habasyah untuk melepaskan diri dari cobaan sambil membawa agamanya.
Tepatnya pada bulan Rajab tahun ke-5 kenabian, sekelompok sahabat hijrah yang pertama kali ke Habasyah. Mereka terdiri dari 12 orang laki-laki dan 4 orang wanita yang dipimpin oleh Utsman bin Affan RA.
Dalam rombongan ini ikut pula Sayyidah Ruqayyah, putri dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda tentang keduanya, "Mereka berdua adalah penduduk Baitul Haram pertama yang hijrah di jalan Allah SWT setelah Ibrahim dan Luth."
Mereka berjalan dengan mengendap-endap di tengah malam dan pergi menuju pinggir pantai, agar tidak diketahui orang-orang Quraisy. Secara kebetulan saat mereka tiba di pelabuhan Syaiban ada dua kapal yang datang dan hendak bertolak menuju Habasyah.
Setelah orang-orang Quraisy mengetahui kepergian orang-orang muslim mereka mulai mengejar, namun kaum muslimin berhasil untuk jabur dengan selamat.
Di sana orang-orang muslim mendapat perlakuan yang baik. Hingga pada bulan Ramadan di tahun yang sama, Nabi SAW keluar dari Masjidil Haram, yang saat itu para pemuka dan pembesar Quraisy sedang berkumpul di sana.
Beliau berdiri di hadapan mereka, lalu seketika itu pula membacakan surat An-Najm. Orang-orang kafir tidak pernah mendengarkan kalam Allah SWT tersebut sebelumnya. Hal ini turut dijelaskan dalam firman Allah SWT lainnya, yang berbunyi,
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَذَا الْقُرْءَانِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ
Artinya: "Orang-orang yang kufur berkata, "Janganlah kamu mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an ini dan buatlah kegaduhan terhadapnya agar kamu dapat mengalahkan (mereka)." (QS Fushshilat: 26)
Tetapi tatkala dilantunkan bacaan surah An Najm, gendang telinga mereka pun diketuk oleh kalam Ilahi yang indah menawan, yang keindahannya sulit untuk dilukiskan dengan suatu gambaran.
Mereka sontak terdiam dan terpesona, menyimak setiap isi dan semua orang khidmat mendengarnya, sehingga tidak ada pikiran lain yang melintas di benak mereka.
Tatkala beliau membacakan penutup surat ini, hati mereka serasa terbang. Akhirnya beliau membaca ayat terakhir yaitu surah an-Najm ayat 62,
ثُمَّ دَنَا فَتَدَلّٰىۙ
Artinya: "Dia kemudian mendekat (kepada Nabi Muhammad), lalu bertambah dekat,"
Mereka pun bersujud, tidak seorang pun dapat menguasai dirinya dan mereka semua merunduk dalam keadaan sujud.
Sebenarnya, sinar-sinar kebenaran ini sudah mulai masuk ke dalam jiwa orang-orang yang sombong dan selalu mengolok-ngolok itu. Mereka tidak mampu menahan diri untuk bersujud. Mereka merasakan keagungan dari Allah SWT.
Mengenai hijrah ke Habasyah yang pertama ini juga dijelaskan oleh Ibrahim Al-Quraibi dalam Tarikh Khulafa bahwa setelah tiga bulan berada di Habasyah, para Muhajirin ini kembali ke Makkah.
Mereka harus kembali ke Makkah karena menghadapi kenyataan bahwa mereka dalam keadaan terasing karena membawa serta istri-istrinya. Sehingga, mereka merasa tidak nyaman ketika hidup di negeri orang dengan keadaan terasing seperti itu.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi