Mutiara Ramadan Adiwarman Karim: Lakukan Kebaikan, Sebelum Ajal Menjemput

Mutiara Ramadan Adiwarman Karim: Lakukan Kebaikan, Sebelum Ajal Menjemput

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 07 Apr 2023 19:45 WIB
Jakarta -

Bersegera dalam melakukan kebaikan merupakan perintah Allah SWT. Kebaikan yang dilakukan di dunia akan mendapat ganjaran kebaikan pula. Lakukan kebaikan sebelum kematian menjemput, hal ini disampaikan oleh Adiwarman Karim dalam Mutiara Ramadan detikHikmah.

Allah SWT senang terhadap hamba-Nya yang berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 148. Allah SWT berfirman:

وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ - ١٤٨

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."

Adiwarman A. Karim selaku Praktisi Ekonomi Syariah dalam Mutiara Ramadan detikcom, Jumat (7/4/2023) menjelaskan tentang pentingnya melakukan kebaikan selama masih hidup di dunia.

ADVERTISEMENT

"Waktu kita dalam bentuk janin, masih dalam usia 4 bulan, Allah meniupkan ruh ke dalam janin tersebut. Ada 3 hal telah selesai ditentukan takdirnya oleh Allah, pertama ajal, kemudian rezeki, dan ketiga jodoh," kata Adiwarman.

Lebih lanjut, Adiwarman menegaskan bahwa tiga hal ini merupakan rahasia Allah SWT. Oleh karenanya, usahakan untuk bersegera dalam melakukan kebaikan. Tidak ada seorang pun yang tahu kapan ajalnya menjemput.

"Kita tidak pernah tahu kapan ajalnya. Tidak bisa ambil patokan kapan matinya, orang tua mati, anak muda mati, orang sakit mati, orang sehat mati, jangan tunda berbuat kebaikan," jelas Adiwarman.

Selain ajal, Adiwarman mengatakan, takdir yang juga telah ditentukan oleh Allah SWT adalah rezeki. Setiap orang juga tidak tahu kapan pastinya ia berada dalam berkecukupan atau dalam keadaan kekurangan.

"Harta bisa hilang begitu saja. Dalam ilmu tasawuf disebutkan bahwa rezeki yang paling rendah itu itu adalah harta," katanya.

Harta yang dimiliki di dunia ini hendaknya dijadikan media untuk bersedekah. Adiwarmam menyebutkan bahwa harta yang disedekahkan akan kekal di dunia dan juga di akhirat.

Surah Al-'Asr dalam Al-Qur'an menegaskan bahwa setiap manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang melakukan amal sholeh.

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ
إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍوَٱلْعَصْرِ

Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

"Kita ini manusia, tidak bisa melawan waktu, kita semua merugi kalau lalai. Kecuali mereka yang beriman dan beramal sholeh. itu sebabnya kita harus segera melakukan amal perbuatan baik itu tanpa menunda-nunda," lanjut Adiwarman.

Bagaimana memantapkan hati untuk bersegera melakukan perbuatan baik? Simak video selengkapnya di Mutiara Ramadan: Lakukan Kebaikan Sekarang Sebelum Kematian Menjemput tonton DI SINI.




(rah/rah)

Hide Ads