Citra Amerika Serikat (AS) sebagai negara yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia, dengan menegakkan supermasi hukum bagi siapa saja yang melawan hukum tanpa membedakan warna kulit, agama, dan suku, harus ditegakkan. Tentu saja para pendamba kemerdekaan terutama yang berstatus sebagai budak, tentu negeri ini sebagai sebuah syurga kecil. Dari tahun ke tahun sikap pemerintah terhadap umat Islam di AS semakin respek terhadap umat dan agama Islam. Apalagi keberanian yang selalu ditampilkan kalangan rasional. Yang paling berkeinginan untuk pindah ke AS dari Timur Tengah ialah kaum yang masih terikat dengan suasana primordian perbudakan.
Dari sisih lain ada juga komunitas non-budak tertarik memilih tinggal di AS karena menganggap negeri ini tidak menghalangi mereka untuk menjalankan agama Islam yang dianutnya. Bahkan sebagian di antara mereka mengatakan, negeri AS sesungguhnya lebih Islami dari sejumah besar negeri muslim. Jika yang dijadikan ukuran adalah indeks kesejahteraan kemanusiaan, seperti terpenuhinya rasa aman, perlakuan secara adil dari negara, mutu pendidikan dan komunitas Perguruan Tinggi semakin menjanjikan, dan kesehatan rata-rata warga masyarakat, termasuk usia keberadaan generasi millenial yang dominan di sejumlah negara muslim. Kelompok yang terakhir ini patut disebut Turki sebagai salah satu etnik terbesar menumbangkan populasi muslim di AS. Di harapkan di masa depan Indonesia juga akan banyak warga Indonesia diberi kemudahan untuk tinggal atau bekerja di AS.
Baca juga: Pola Migrasi Muslim ke Amerika Serikat |
Gerakan keagamaan Turki dan Indonesia secara ideologis tidak mendapatkan kecurigaan berlebihan dari pemerintah AS, sekalipun melibatkan massa yang lebih besar. Mungkin ini disebabkan karena kegiatan mereka selalu menampilkan wajah Islam yang damai dan toleran. Komunitas Turki diberikan kepercayaan oleh pemerintah AS untuk mengelola sejumlah Public School, bahkan mendapatkan bantuan dari pemerintah AS. Sementara komunitas Indonesia juga tidak pernah mendapatkan rintangan berarti di dalam membuka madrasah Sabtu-Minggu dengan menyewa ruangan Pubilic School, seperti di Washington DC dan sekitarnya. Di NY komunitas muslim Indonesia memiliki Mesjid Al-Hikmah yang lumayan besar untuk memfasilitasi berbagai kebutuhan komunitas Indonesia di NY dan sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumi Forum di Washington DC, merupakan wadah bagi siapa saja yang ingin memahami kedalaman makna batin Agama Islam, tidak terbatas hanya di kalangan umat Islam tetapi juga pada agama-agama lain. Festival dan acara-acara keagamaan di Rumi Forum dan Turkis Center lainnya mendapatkan kesan positif di tengah masyarakat. Hal yang sama juga dikenal di dalam berbagai acara pengajian Ka'bani yang semakin hari semakin besar jumlah pengikutnya.
Cabang-cabangnya sudah bertebaran di seluruh negara bagian AS, bahkan sudah sampai ke Eropa, Kanada, Amerika Latin, Afrika, dan termasuk Indonesia. Di Philadephia Syekh Fadlullah Ghulam dari Turki yang juga punya center dan pengikut yang sangat besar.
Dalam kesempatan salat Jum'at kemarin di sana, saya menyaksikan tiga lantainya dipenuhi dengan jamaah yang datang dari berbagai daerah. Mereka tidak dicurigai sama sekali karena yang mereka tampilkan adalah Islam Rahmatan lil Alamin. Ini mengingatkan penulis ketika dalam Tahun 2004-2005 pernah bertugas sebagai "penjaga" IMAAM Center, pusat kegiatan umat Islam Indonesia di Beltway (DC, Maryland, dan Virginia). Selama bertugas di center ini, penulis bersama keluarga samasekali tidak pernah mendapatkan gangguan dari mana pun. Ini mungkin disebabkan karena yang kita kembangkan adalah Islam yang penuh kedamaian. Gerakan yang sesungguhnya sama juga dilakukan oleh komunitas Islam Timur-Tengah dan Asia Selatan di AS. Hanya saja mereka sering dikesankan sedikit agak distinctive karena mungkin dari segi cara berpakaian dan bergaulnya memiliki kekhususan sehingga seolah ada jarak dengan kelompok lain. Sedangkan komunitas muslim Indonesia di AS lebih mudah menyesuaikan diri dengan warga setempat.
Baca juga: Fenomena Malcolm X |
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Laki-laki yang Tidak Sholat Jumat, Bagaimana Hukumnya?