Mengenal Apa itu Mubaligh dan Syarat-Syaratnya dalam Berdakwah

Mengenal Apa itu Mubaligh dan Syarat-Syaratnya dalam Berdakwah

Awalia Ramadhani - detikHikmah
Kamis, 17 Nov 2022 15:45 WIB
Aa Gym.
Apa itu mubaligh? Foto: Mukhlis Dinillah
Jakarta -

Sebelum membahas mengenai syarat mubaligh, ada baiknya untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan mubaligh.

Berdasarkan yang dijelaskan dalam buku Retorika Dakwah dalam Perspektif Al-Quran oleh Drs. H. Suisyanto, M.Pd., mubaligh adalah kata yang berasal dari bahasa Arab, asal katanya adalah Ψ¨Ω„ΨΊ. Menurut para ulama, kata yang terdiri dari huruf tersebut memiliki arti 'sampainya sesuatu ke sesuatu yang lain'.

Seseorang yang pandai untuk menyusun kata sehingga ia mampu menyampaikan pesan dengan baik dan cukup dinamai baligh. Oleh karenanya, mubaligh bisa diartikan sebagai seseorang yang menyampaikan suatu berita yang cukup kepada orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian mubaligh, mengutip dari sumber buku lain yakni Menjadi Muballighat yang Efektif oleh Siti Marlida, adalah orang yang menyampaikan ajaran Islam baik secara lisan atau tulisan. Mubaligh juga bisa menyampaikannya dengan bertatap muka langsung, atau juga bisa melalui media cetak dan elektronik.

Dijelaskan juga dalam buku tersebut, bahwa fungsi dari seorang mubaligh menurut Enjang A.S adalah sebagai untuk: meluruskan akidah umat dari hal-hal yang bersifat musyrik, memotivasi umat agar taat beribadah dengan baik dan benar, melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar, dan menolak kebudayaan-kebudayaan yang merusak.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan fungsi tersebut, maka seorang mubaligh harus mengetahui kandungan syariat Islam baik dari segi aqidah, syariah, muamalah, maupun akhlak. Ia juga harus mengetahui cara menyampaikan agar mudah dipahami umat. Selain itu, seorang mubaligh juga harus mampu mengamalkan terlebih dahulu ajaran Islam yang dipahaminya, agar bisa menjadi contoh yang baik.

Syarat-syarat mubaligh

Menurut buku Siti Marlida, berikut ini adalah beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang mubaligh (https://www.detik.com/tag/mubaligh) menurut pendapat Abu Zahrah:

1. Mubaligh mampu berperilaku baik dan memiliki pribadi yang positif. Ia juga harus mengerti kapan dan di mana harus diam.

2. Mubaligh dapat menjelaskan dan mengetahui seputar retorika. Walaupun tidak disyaratkan menjadi orator yang ulung, mubaligh harus mengetahui metode dakwah yang lain.

3. Mubaligh harus memiliki keluwesan dan loyalitas dalam pergaulan serta suka membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.

4. Mubaligh harus mengetahui Al-Quran dan Sunnah, serta mengetahui kultur objek dakwahnya.

5. Mubaligh haruslah seorang yang suka mempermudah dan tidak mempersulit sesuatu.

6. Mubaligh juga harus merupakan seorang yang jauh dari maksiat dan syubhat.

Kriteria pesan yang disampaikan oleh mubaligh

Selain kriteria di atas, ada beberapa kriteria juga dari pesan-pesan yang disampaikan para mubaligh, yang dikutip dari buku Drs. H. Suisyanto, M.Pd., yaitu:

1. Seluruh pesan harus ditampung dalam kalimat yang ingin disampaikan.

2. Kalimatnya tidak bertele-tele namun juga tidak singkat. Maksudnya kalimat yang disampaikan tersebut cukup, tidak lebih dan tidak kurang.

3. Kosakata yang disampaikan harus yang familiar dengan pendengaran atau pengetahuan lawan bicara.

4. Gaya bahasanya harus sesuai dengan sikap lawan bicara.

5. Bahasa yang digunakan mubaligh harus sesuai dengan bahasa dari audiensi.

Itulah pembahasan mengenai arti dan syarat mubaligh yang bisa kita ketahui.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads