Setidaknya ada tiga metode dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW menurut Ahmad Mustafa al Maragy dalam Tafsir Al Maraghi. Salah satunya adalah Al Mauizatul Hasanah sebagaimana disinggung dalam surah An Nahl ayat 125.
Ψ§ΩΨ―ΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΩ°Ω Ψ³ΩΨ¨ΩΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ¨ΩΩΩΩ Ψ¨ΩΨ§ΩΩΨΩΩΩΩ ΩΨ©Ω ΩΩΨ§ΩΩΩ ΩΩΩΨΉΩΨΈΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΨΩΨ³ΩΩΩΨ©Ω ΩΩΨ¬ΩΨ§Ψ―ΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ¨ΩΨ§ΩΩΩΨͺΩΩΩ ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨΩΨ³ΩΩΩΫ Ψ§ΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ¨ΩΩΩΩ ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨΉΩΩΩΩ Ω Ψ¨ΩΩ ΩΩΩ ΨΆΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩ Ψ³ΩΨ¨ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΨΉΩΩΩΩ Ω Ψ¨ΩΨ§ΩΩΩ ΩΩΩΨͺΩΨ―ΩΩΩΩΩ
Artinya: Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik (Al Mauizatul Hasanah) serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara bahasa, metode dakwah Al Mauizatul Hasanah tersusun dari dua kata yakni, mauizah dan hasanah. Kata mauizah yang berasal dari kata wa'adzaya 'idzu-wa'dzan-'idzatan bermakna nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan. Sementara hasanah bermakna kebaikan.
Sebab itu, Abd Hamid al Bilali al Mauizah al Hasanah dalam Repository UIN Sumatera Utara oleh Arib Mu'aimun Sirait, mendefinisikan metode ini sebagai metode dakwah untuk mengajak ke jalan Allah dengan memberikan nasihat atau membimbing dengan lemah lembut agar sasaran dakwah mau berbuat baik.
Konsep Metode Dakwah Al Mauizatul Hasanah
Al Mauizatul Hasanah merupakan suatu metode dakwah yang bertujuan untuk memberi kesan pada sasaran dakwah bahwa juru dakwah adalah teman dekat yang menyayangi. Di samping itu, metode ini memberi kesan juru dakwah berperan mencari segala hal yang bermanfaat dan membahagiakan sasaran dakwah.
Secara sederhana, metode dakwah ini tujuannya membuat seseorang merasa dihargai sehingga membuatnya tersentuh. Lantaran, juru dakwah mengedepankan konsep kasih sayang dalam dakwahnya tanpa membongkar atau membeberkan kesalahan orang lain.
"Metode ini merupakan cara yang ditempuh guru untuk selalu membimbing dengan kalimat-kalimat yang baik tanpa membuat rasa emosi dan tersinggung," demikian keterangan buku Pengantar Ilmu Dakwah karangan Dr. Muhammad Qadaruddin Abdullah.
Dakwah dengan metode ini dapat dilakukan dalam bentuk nasihat, bimbingan, pengajaran, kisah-kisah nabi, kabar gembira dan peringatan, hingga wasiat (pesan-pesan positif). Hal ini kemudian masuk dalam ruang lingkup metode dakwah Al Mauizatul Hasanah.
Ruang Lingkup Dakwah Al Mauizatul Hasanah
1. Nasihat
Nasihat sebagai salah satu bentuk dakwah Al Mauizatul Hasanah bertujuan mengingatkan sasaran dakwah bahwa segala perbuatan pasti ada sanksi dan akibat. Perintah saling menasihati juga termaktub dalam surah Al Ashr ayat 1-3.
2. Tabsyir wa Tandzir
Melalui konsep dakwah, tabsyir wa tandzir adalah penyampaian dakwah yang informasi dan berita yang baik yang menggembirakan dan menguatkan keimanan bagi para sasaran dakwah. Tujuannya agar menjadi motivasi dalam beribadah dan beramal sholeh.
3. Wasiat
Wasiat dalam konteks dakwah bermakna ucapan berupa arahan (taujih) kepada orang lain (mad'u) terhadap sesuatu yang belum dan akan terjadi (amran sayaqa mua'yan)
4. Kisah
Kisah-kisah yang dimaksud dalam metode dakwah Al Mauizatul Hasanah dapat merujuk pada petunjuk Al-Qur'an yang memuat ihwal umat-umat terdahulu, nabi-nabi, dan peristiwa lampau sebagai pembelajaran.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina