.webp)
Pelaksanaan UTBK SNBT hari pertama di Universitas Gadjah Mada (UGM) telah berlangsung pada Selasa (30/4/2024). UGM menjadi tempat ujian bagi para peserta UTBK dengan 14 titik lokasi yang tersebar di berbagai fakultas.
Dalam pemantauan detikEdu, pada Selasa pagi (30/4), peserta UTBK di UGM ternyata tidak hanya berasal dari wilayah Yogyakarta saja, tetapi juga dari luar daerah seperti Kebumen, Klaten, bahkan dari Bandung.
Seorang Ibu Ikut Mengantar Anaknya dari Bandung
Selepas datang ke kampus, peserta dimulai mengantre untuk masuk ke ruangan ujian sejak pukul 6:30. Peserta diminta untuk mempersiapkan dokumen dan hanya boleh membawa peralatan yang diperlukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah melewati pengecekan dengan metal detector, peserta bisa masuk ke ruangan dan menempati tempat duduk sesuai nomor yang tertera dalam kartu ujian. Peserta akan mengerjakan ujian sekitar sekitar 3 jam lamanya.
Sementara di luar ruangan ujian, beberapa orang menunggu, termasuk orang tua yang ikut mengantarkan anaknya melaksanakan UTBK di UGM.
Salah satunya adalah Regina, seorang ibu yang turut mengantar anaknya dari Bandung. Saat ditemui oleh detikEdu, Regina mengaku, ia dan anaknya memulai perjalanan dari Bandung pukul 4 subuh dan sampai Jogja pukul 2 sore, pada dua hari yang lalu.
Sebagai orang tua, Regina mengaku telah melihat anaknya yang mempunyai mimpi untuk berkuliah di UGM.
Maka dari itu, Regina terus mendukung anaknya dengan membiayai bimbel di sekolah saat persiapan dan rela mengantarnya sampai ke UGM langsung untuk UTBK tahun 2024 ini.
Berbagai Persiapan Belajar Peserta UTBK
Tak hanya tentang ibu yang mengantar anaknya, kisah lain datang dari beberapa peserta UTBK di UGM, yang mengaku telah mempersiapkan berbagai macam untuk UTBK SNBT 2024.
Peserta tersebut adalah Devin, Hawa, dan Kirana. Mereka berbagi cerita singkat tentang persiapan mereka dalam menghadapi UTBK.
Devin mengaku telah mempersiapkan dirinya di UTBK kali ini dengan belajar hampir setahun, berdoa, dan melatih mentalnya menghadapi ujian.
Hawa, mengatakan bahwa ia telah belajar mandiri sejak kelas 12 semester 2. Kemudian saat ditanya apa fokus kesulitan yang ia pelajari, ia menjawab itu adalah matematika.
"Matematika adalah ilmu yang termasuk susah untuk dipelajari," ucapnya.
Sementara Kirana, telah mempersiapkan UTBK dengan mengikuti bimbel ketika kelas 11 SMA yang membahas beberapa soal UTBK. Tak hanya itu, di kelas 12, ia mengaku memperbanyak belajar mandiri.
UTBK Menjadi Kesempatan Peserta Gap Year
Beda dengan yang lain, peserta bernama Salwa telah mempersiapkan UTBK lebih lama. Sebab, ia adalah seorang peserta gap year atau lulusan tahun sebelumnya.
Ia mengaku bahwa selama setahun terakhir, ia tidak memiliki kegiatan selain belajar. Ia fokus belajar UTBK dengan memilih untuk belajar secara mandiri
"Persiapan UTBK-nya hanya belajar mandiri dengan ikut Try Out," ungkap Salwa.
Saat ditanya apa yang berat dari belajar UTBK ini, ia menjawab matematika dan bahasa Inggris.
"Paling terberat ketika belajar UTBK adalah ketika belajar matematika dan bahasa Inggris. Itu lumayan susah," tambahnya.
Adapun dalam UTBK tahun 2024 ini, Salwa telah mengincar dua jurusan yakni kebidanan di Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
(faz/faz)
