.webp)
Pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) menanggapi isu penerapan Sumbangan Sukarela Pengembangan Institusi (SSPI) yang banyak diperdebatkan di masyarakat. Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof dr Gandes Retno Rahayu menyatakan memang mulai tahun 2023, UGM memberlakukan dua jenis uang kuliah tunggal (UKT), yaitu UKT Unggul dan UKT Unggul Bersubsidi.
UKT Bersubsidi UGM dibagi menjadi empat tingkat yakni 100%, 75%, 50% dan 25%. Dia juga menjelaskan ada satu hal yang harus digarisbawahi.
Prof Gandes menyebut UKT ditentukan bukan sebelum diterima di UGM, melainkan setelah diterima. Dengan demikian, UKT tak mempengaruhi proses seleksi termasuk mahasiswa yang diterima melalui jalur SNBP 2023.
"Setelah lolos seleksi, akan ada dokumen yang harus di-upload untuk kemudian kami hitung penerimaan subsidinya," ungkap Prof Gandes dalam UGM Faculty Fair 2023, Minggu (19/3/2023) dikutip dari laman resmi kampus.
Pada kesempatan ini, turut hadir Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB atau Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru, Prof Dr Budi P Widyobroto.
Prof Budi sempat memberikan sedikit penjelasan mengenai berbagai pertanyaan yang timbul terkait Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Salah satu pertanyaan yang muncul adalah terkait apakah domisili menjadi salah satu aspek yang berpengaruh pada hasil SNBP. Menjawab hal tersebut Prof Budi menegaskan tak ada kaitannya.
Dia menerangkan, pada dasarnya perguruan tinggi memiliki data indeks sekolah yang berkaitan dengan perbandingan jumlah pendaftar dengan yang diterima.
Prof Gandes pun menyatakan hal serupa. Menurutnya, setiap sekolah memiliki rapor yang berbeda-beda, dengan demikian perguruan tinggi dituntut untuk memperhitungkan semua rapor tersebut agar adil.
"Untuk itu, ada indeks-indeks yang harus ditambahkan. Seperti akreditasi sekolah, performa dari alumni-alumni sekolah tersebut, dan indeks lainnya," kata Prof Gandes menambahkan. Pengumuman SNBP sendiri akan dilaksanakan pekan depan, yakni pada 28 Maret 2023 pukul 15.00 WIB.
(nah/nah)
