Nadiem Sebut Tak Ada Tes Mata Pelajaran di SBMPTN, Apa Gantinya?

ADVERTISEMENT

Nadiem Sebut Tak Ada Tes Mata Pelajaran di SBMPTN, Apa Gantinya?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 07 Sep 2022 16:27 WIB
Dalam SBMPTN, tidak ada lagi tes mata pelajaran
Foto: Youtube Kemdikbud RI/Transformasi SBMPTN
Jakarta -

Jalur SBMPTN menjadi salah satu seleksi penerimaan mahasiswa yang dirombak Kemendikbudristek dalam rangka Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengatakan dalam SBMPTN, nantinya seleksi akan berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.

Hal ini tentu berbeda dengan materi tes SBMPTN sebelumnya, di mana ujian dilakukan dengan menggunakan banyak materi dari banyak mata pelajaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kali ini berbeda. Dalam seleksi ini, tidak ada lagi tes mata pelajaran. Kami harap ini akan jadi kabar sangat gembira bagi para calon-calon pengambil SBMPTN di mana tidak ada tes di setiap mata pelajaran," ucap Nadiem.

Materi Ujian yang Bakal Ada di SBMPTN

Nadiem menjelaskan bahwa untuk materi ujian atau tes yang ada di SBMPTN adalah tes skolastik.

ADVERTISEMENT

"Ini akan diganti hanya ada satu tes skolastik. Soal pada seleksi ini akan menitikberatkan kemampuan penalaran peserta didik, bukan hafalan," ucapnya.

Tes skolastik tanpa tes mata pelajaran yang dimaksud adalah untuk mengukur:

- Potensi kognitif

- Penalaran matematika

- Literasi dalam bahasa Indonesia dan

- Literasi dalam bahasa Inggris

Keuntungan dalam Perubahan Skema SBMPTN

Nadiem menuturkan bahwa dengan perubahan ini, skema SBMPTN menjadi lebih adil dan memberi kesempatan sukses kepada semua yang mengambil jalur ini.

Menurutnya, perubahan ini juga memberi poin penting antara lain:

1. Peserta didik tidak lagi tergantung pada lembaga bimbel-bimbel untuk persiapan SBMPTN.

"Karena banyak sekali termotivasi ambisi tapi keluarga kurang mampu untuk bimbel. Dan ini akan menjadi kabar gembira," terangnya.


2. Peserta didikan juga tidak perlu khawatir untuk menghafalkan banyak konten

3. Orang tua tidak terbebani secara finansial untuk tambahan bimbel

4. Guru lebih berfokus pada pembelajaran yang bermakna, holistik, dan berorientasi pada penalaran bukan hafalan

5. Guru lebih percaya diri bahwa pembelajaran sesuai kurikulum sudah cukup dalam menyiapkan peserta didik menghadapi seleksi perguruan tinggi

"Kerja sama antara peserta didik dan guru melalui pengasahan daya nalar akan meningkatkan kesuksesan peserta didik pada jalur seleksi berdasarkan tes," tutup Nadiem.




(faz/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads