Hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) telah diumumkan pada Senin kemarin. Bagi yang gagal masuk jurusan favorit di SBMPTN tak perlu khawatir. Sebab, masih ada seleksi mandiri atau SM di masing-masing perguruan tinggi.
Kasubag Humas dan Kerjasama UPN Veteran Yogyakarta Markus Kusnardijanto memberikan pesan agar peserta seleksi untuk belajar dari kegagalan menembus SBMPTN. Nilai atau skor hasil seleksi SBMPTN yang menggunakan Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) akan digunakan untuk seleksi mandiri atau SM.
"Dari situ bisa dilihat skor dan persaingannya. Misalnya soal pilihan jangan sampai terbalik, yang persaingan ketat di pilihan pertama, yang agak longgar di kedua, ya sulit akhirnya," kata Markus, saat dihubungi detikcom, Selasa (15/6/2021).
Menurut Markus untuk UPNV jurusan Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral masih menjadi favorit. Walhasil persaingan masuk baik di SBMPTN maupun SM dipastikan sangat ketat.
"Peserta tahunya jurusan pertambangan yang lapangan pekerjaannya di tambang. Padahal, setelah lulus alumni dari Fakultas Teknik Mineral ini bidangnya sama. Makanya, peserta sebaiknya mengenali betul peluang itu. Jangan asal minat saja," katanya.
Ia mengatakan, jika peserta melihat persaingan ketat di SBMPTN, saat memilih seleksi mandiri masuk PTN sebaiknya memilih jurusan lainnya. Tidak hanya jurusan pertambangan saja yang berpeluang bekerja di pertambangan.
"Ambil jurusan geologi, atau jurusan lainnya, lulus kerjanya di bidang yang sama," jelasnya.
Kemudian untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip), peserta mengejar agar bisa masuk di Jurusan Komunikasi. Persaingan di sini sangat ketat. Karena menjadi favorit peserta.
"Itu sama jurusannya selain komunikasi yang bidangnya sama ada banyak. Bisa di Jurusan Humas," katanya.
Untuk seleksi mandiri, UPNV Yogyakarta membuka sejak tanggal 15 Juni sampai dengan 31 Juni. Dengan kuota seleksi mandiri UPNV Yogyakarta menerima 1.090 mahasiswa baru (maba). Itu merupakan kuota 30 persen dari total 3.600-an kursi maba.
Simak Video " Video: Melihat Patung Biawak di Wonosobo yang Viral gegara Mirip Asli"
(erd/erd)