Pendaftaran UTBK SBMPTN masih dibuka hingga 1 April mendatang. Namun, banyak calon pendaftar yang mengaku kehabisan kursi ujian UTBK.
Hal itu ramai menjadi perbincangan di sosial media. Para peserta pun meminta kejelasan kepada Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) terkait kendala tersebut.
"LTMPT @ltmptofficial min ini bagaimana jika semua kursi pusat UTBK daerah terdekat penuh semua? Dari kemarin sudah coba terus namun gagal," tulis @binlovemin21 di Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak tolong dong, ini kami sudah pusing untuk belajar UTBK, di tambah nyari kursi kok susah banget, tolong jangan di tambah beban kami pak:) @ltmptofficial" kata @thankqiuu.
Lantas, apa kata LTMPT terkait kendala kehabisan kursi ujian UTBK?
Menurut Ketua LTMPT Mohammad Nasih saat ini kursi bagi para pendaftar di pusat UTBK masih cukup bagi para pelamar. Hanya saja, kuota tersebut belum diatur sehingga terkesan penuh.
"Belum perlu nambah. Kursi masih cukup. Hanya belum di-set saja oleh pusat UTBK," jelas dia saat berbincang dengan detikcom, Jumat (26/3/2021).
Dihubungi terpisah, Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo Widyobroto terkait kendala tersebut pihaknya akan melakukan evaluasi. Namun, pada dasarnya bila masih ada kuota kursi ujian di pusat UTBK tersebut, maka LTMPT akan membuka secara bertahap.
"Baru akan dievaluasi, prinsip kalau ruangan masih ada maka akan dibuka bertahap," ungkap Budi
Pusat UTBK, kata Budi, secara otomatis akan menawarkan kuota kursi bilamana telah tersedia. Hal ini akan dilakukan sesuai dengan urutan calon pendaftar.
"Ini kita sudah minta semua ruangan yg ditawarkan disampaikan ke LTMPT dan secara otomatis akan ditawarkan sesuai urutan dan keterisian kelas," papar dia.
Sementara itu, pendaftaran UTBK SBMPTN dilakukan secara online di laman LTMPT. Setelah pendaftaran, peserta wajib melakukan pembayaran UTBK sebesar Rp 200.000 untuk kelompok ujian Saintek dan Soshum serta Rp 300.000 untuk kelompok ujian campuran.
(pay/pal)