Pemerintah Provinsi dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta resmi mengeluarkan Surat Edaran mengenai peningkatan kewaspadaan di sekolah melalui SE nomor 38/SE/2025. Edaran ini beriringan dengan insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11).
Surat Edaran tersebut dikeluarkan sebagai upaya dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar yang aman, tertib, nyaman dan kondusif yang bagi satuan pendidikan diDKI Jakarta. Mulai dari peningkatan pengawasan di satuan pendidikan, penguatan deteksi dini, pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan, hingga penyediaan pendampingan psikologis.
"Dengan sinergi dan kepedulian bersama, mari ciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan," tulis Disdik DKI Jakarta dalam Instagram resminya @disdikdki dikutip Rabu (12/11/2025).
Isi SE Disdik Jakarta Soal Peningkatan Kewaspadaan Keamanan di Sekolah
Berdasarkan SE Kepala Dinas Pendidikan Nomor 38/SE/2025, sekolah wajib menerapkan:
1. Deteksi Dini
Membuka pengawasan proaktif untuk mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban.
2. Edukasi Toleransi dan Waspada
Tumbuhkan sikap saling menghormati dan kerja sama tanpa diskriminasi. Waspada terhadap provokasi yang dapat membahayakan keamanan.
3. Menciptakan Rasa Aman dan Nyaman
Berikan ruang yang nyaman sehingga siswa merasa aman untuk melaporkan hal-hal yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban.
4. Melakukan Pendampingan
Guru/wali kelas dan orang tua memastikan pendampingan yang aman, nyaman, dan sehat (fisik/mental) agar siswa tetap fokus belajar.
5. Perkuat Komunikasi dan Koordinasi
Meningkatkan kerja sama antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan pihak terkait untuk menjaga lingkungan belajar yang kondusif.
Tentang Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Insiden ledakan diSMA
N 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara terjadi saat berlangsungnya sholat Jumat pada Jumat (7/11/2025). Korban-korban terdiri dari siswa dan warga sekolah yang tengah berada di sekitar masjid.
Mengutip detikNews, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa senjata yang api mainan ditemukan di sekitar masjid. Pada sejata juga nampak ada tulisan tertentu.
Pelaku dari peledakan diduga adalah siswa dari sekolah tersebut. Ia diketahui membuat bahan peledak dengan merakitnya sendiri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan terduga peledakan hingga kini sudah sadar tetapi masih dalam perawatan. Pihaknya tengah membantu pemulihan korban terlebih dahulu.
"Disampaikan oleh Bapak Kapolri memang salah satu dugaan yang melakukan dalam kondisi ini adalah anak berhadapan dengan hukum. Masih dalam perawatan dan kondisinya sudah sadar. Termasuk saat ini kita fokus terhadap pemulihan," katanya.
Simak Video "Video: Menteri PPPA Sebut Kegiatan Belajar SMAN 72 Dimulai Lagi Senin"
(nir/nwk)