Berbeda dengan sekolah formal lainnya, Sekolah Rakyat hadir untuk menjawab tantangan dalam menghapuskan kemiskinan yang ada di Indonesia. Bagaimana cara untuk menjadi murid Sekolah Rakyat?
Hadir di Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pengentasan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ingin mengentaskan kemiskinan secara terstruktur. Salah satu jalan yang ditempuh adalah melalui pendidikan.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menjelaskan kehadiran Sekolah Rakyat di bawah Kementerian Sosial (Kemensos) memiliki satu tujuan penting. Tujuan itu adalah mengentaskan kemiskinan secara terukur, terstruktur, dan berkelanjutan.
"Ini menjadi model nanti ke depannya. Anaknya sekolah, orang tuanya diberdayakan dengan program-program pemerintah yang ada. Tidak hanya di Kementerian Sosial tapi juga kemerintan lain juga di pemerintah daerah," tuturnya.
Hal itu disampaikan sosok yang akrab dipanggil Gus Ipul kepada Pemimpin Redaksi detikcom, Alfito Deannova Ginting dalam Jejak Pradana, ditulis Jumat (31/10/2025).
Cara Jadi Murid Sekolah Rakyat
Seperti yang diketahui, Sekolah Rakyat merupakan sekolah khusus bagi anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi miskin hingga miskin ekstrem. Jika memenuhi kriteria tersebut, bagaimana cara orang tua mendaftarkan anaknya di Sekolah Rakyat?
Menjawabnya, Gus Ipul menyatakan pihaknya tidak membuka pendaftaran Sekolah Rakyat. Proses seleksi dilakukan berbasis data.
Dalam ketentuannya, calon murid Sekolah Rakyat harus berasal dari desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Desil 1 adalah kelompok keluarga termiskin (10% terendah), dan desil 2 adalah kelompok 11-20% terendah.
Setelah memenuhi kriteria tersebut, pihak Kemensos akan melakukan survey lapangan ke rumah calon murid. Dalam survey ini seluruh data akan dicocokan sesuai atau tidak.
"Ada pendamping yang datang ke sana atau relawan, kemudian kerja sama dengan dinas sosial setempat, untuk memastikan bahwa datanya ini benar," beber Gus Ipul.
Setelah dipastikan benar, murid tersebut akan dinyatakan lolos seleksi administrasi. Mereka yang menyatakan bersedia akan langsung bersekolah di Sekolah Rakyat sesuai wilayahnya.
Orang Tua Terkadang Ragu
Mencari calon murid Sekolah Rakyat menurut Gus Ipul tidak selalu mudah. Terkadang orang tua belum memahami secara benar tentang Sekolah Rakyat ini sehingga ragu mengizinkan anaknya menempuh pendidikan.
Ia memaklumi hal ini, lantaran Sekolah Rakyat baru kembali dihadirkan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dalam menghadapi keadaan ini, Kemensos tak menyerah dan terus melakukan dialog bersama orang tua.
"Perlu waktu untuk memikirkan itu (anaknya sekolah di Sekolah Rakyat) dan tentu (terjadi) beberapa kali dialog. kalau sudah mau, tanda tangan baru kemudian masuk," ungkapnya.
Ini menjadi kendala nyata yang dihadapi tim Sekolah Rakyat. Perlu suatu proses untuk bisa meyakinkan orang tua dari murid Sekolah Rakyat agar bisa memberi izin.
Tidak hanya orang tua, murid juga memerlukan waktu penyesuaian belajar yang kemudian dianggap Gus Ipul menjadi tantangan. Ada beberapa murid yang tidak terbiasa pisah dengan orang tua begitu juga sebaliknya.
Akibatnya ada beberapa anak yang kemudian diizinkan kembali pulang kepada orang tua mereka. Pada proses ini, Kemensos akan memberikan waktu hingga keputusan akhir dibuat.
"Setelah memang benar-benar nggak bisa karena kita nggak bisa maksa, maka akhirnya ya kita ganti dengan siswa-siswa lain yang memenuhi kriteria," tandasnya.
Simak Video "Fasilitas Lengkap dan Lingkungan Nyaman, Sekolah Rakyat Bangkalan Siap Wujudkan Cita-Cita Anak Bangsa"
(det/pal)