Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menegaskan Sekolah Rakyat menjadi langkah awal pemerintah Indonesia dalam mengentaskan kemiskinan secara terukur, terstruktur, dan berkelanjutan. Pemerintah pun telah menyiapkan target yang cukup besar.
Saat ini, Sekolah Rakyat yang telah beroperasi tersebar pada 165 titik dari Aceh hingga Papua. Berbagai lokasi ini dipilih karena memenuhi dua kriteria utama.
"Pertama di situ menjadi bagian dari basisnya keluarga yang kurang mampu, yang kedua juga jumlah penduduknya yang banyak," tutur Mensos kepada Pemimpin Redaksi detikcom, Alfito Deannova Ginting dalam Jejak Pradana, ditulis Jumat (31/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depan, pemerintah telah menetapkan target besar dengan menghadirkan satu Sekolah Rakyat di setiap kabupaten/kota. Bahkan Presiden Prabowo Subianto menargetkan setiap tahun ada 100 Sekolah Rakyat yang dibangun secara permanen.
"Kalau sebagaimana yang diharapkan oleh Presiden itu, setiap tahun ada 100 dibangun sekolah permanen yang bisa menampung 1.000 siswa SD, SMP, dan SMA," tegasnya.
Dengan demikian, dalam jangka waktu pemerintahan 5 tahun, Indonesia akan memiliki 500 Sekolah Rakyat yang menampung 500 ribu siswa. Di mana 1 Sekolah Rakyat akan menampung 1.000 siswa.
"Jadi ini memang misi besar. Kalau sudah kapasitas penuh, maka setiap tahun itu akan ada 500 ribu siswa dan keluarganya yang naik kelas, karena memang ini tidak hanya siswanya kan tapi keluarganya ikut diberdayakan," sambung sosok yang akrab dipanggil Gus Ipul ini.
Sebaran Sekolah Rakyat di 2025
Seperti yang disebutkan sebelumnya, di 2025 Sekolah Rakyat hadir di 165 titik pada seluruh Indonesia. Sebarannya yaitu:
- Aceh: 8 Sekolah Rakyat
- Sumatera Utara (Sumut): 6 Sekolah Rakyat
- Sumatera Barat (Sumbar): 3 Sekolah Rakyat
- Bengkulu: 2 Sekolah Rakyat
- Lampung: 3 Sekolah Rakyat
- Banten: 4 Sekolah Rakyat
- Jawa Timur (Jatim): 26 Sekolah Rakyat
- Jawa Barat (Jabar): 20 Sekolah Rakyat
- Papua: 4 Sekolah Rakyat
- Maluku Utara: 4 Sekolah Rakyat
- Maluku: 3 Sekolah Rakyat
Tidak hanya siswa, keluarga mereka juga akan dapat bantuan dan diberdayakan. Berbagai upaya yang dilakukan termasuk renovasi rumah hingga layak huni, mendapatkan bantuan sosial (bansos) lengkap, termasuk masuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan mendapatkan bantuan iuran untuk kepesertaan BPJS Kesehatan.
Kemudian, anggota keluarga siswa SR juga bisa menjadi anggota Koperasi Desa Merah Putih hingga mengikuti program cek kesehatan gratis. Sehingga dalam jangka waktu lima tahun, pendidikan anak selesai dengan baik dan orang tua diharapkan bisa berdaya hingga meningkatkan status ekonominya.
(det/pal)








































.webp)













 
             
             
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 