Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Bahasa Inggris-SLB Mulai 2026

ADVERTISEMENT

Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Bahasa Inggris-SLB Mulai 2026

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 31 Okt 2025 13:30 WIB
Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Bahasa Inggris-SLB Mulai 2026
Mendikdasmen Abdul Mu'ti. Foto: Cicin Yulianti
Jakarta -

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyiapkan dua program baru di tahun 2026. Program ini berupa pelatihan bagi guru-guru.

Pelatihan pertama menyasar guru bahasa Inggris SD. Pelatihan kedua, ditujukan untuk guru pendamping anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah luar biasa (SLB) serta sekolah inklusi.

Rencana tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, dalam acara peluncuran Bulan Guru Nasional 2025. Program ini sejalan dengan rencana Kemendikdasmen yang akan menjadikan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib mulai kelas 3 SD pada tahun 2027.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seiring dengan kebijakan kami dalam memberlakukan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib mulai kelas 3 SD pada tahun 2027, mulai tahun 2026 kami akan memberikan pelatihan untuk guru bahasa Inggris," katanya di SLB Negeri 01 Jakarta, Jumat (31/10/2025).

ADVERTISEMENT

Penuhi Kekurangan Guru SLB

Mu'ti menyebut pemerintah juga telah menyiapkan alokasi anggaran untuk kedua pelatihan ini, khususnya pelatihan guru SLB. Program ini menurutnya diharapkan dapat mengatasi kekurangan tenaga pendamping di sekolah-sekolah inklusif maupun SLB.

"Kami juga tahun 2026 sudah mengalokasikan dana untuk pelatihan guru pendamping bagi anak-anak berkebutuhan khusus sehingga kekurangan guru pendamping di sekolah-sekolah inklusi dan di sekolah-sekolah luar biasa perlahan-lahan dapat kami penuhi," ujarnya.

Selain untuk memenuhi kekurangan guru pendamping, baik di sekolah inklusi maupun sekolah luar biasa (SLB), Mu'ti menyebut langkah tersebut menjadi bagian dari upaya besar pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan inklusif bagi semua anak.

"Dengan pendekatan dan kebijakan ini, kami berharap dapat memenuhi visi besar kami, sekaligus melaksanakan tugas dari Bapak Presiden untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu untuk semua," ujar Mu'ti.

Ia menambahkan, alasan itulah yang melatarbelakangi peluncuran Bulan Guru Nasional 2025 digelar di SLB Negeri Jakarta. Menurutnya ini sebagai simbol komitmen terhadap pendidikan inklusif.

Mu'ti juga mengakui bahwa persoalan guru SLB di lapangan sangat kompleks dan tidak sederhana. Namun, ia optimistis kemampuan guru akan terus meningkat seiring waktu.

Guru Didorong Fokus pada Pengembangan Diri

Selain pelatihan untuk guru pendamping, Kemendikdasmen juga telah memberikan berbagai pelatihan lain seperti pembelajaran mendalam (deep learning), bimbingan dan konseling (BK), serta peningkatan kompetensi guru bidang studi.

Pemerintah juga tengah menjalankan kebijakan pengurangan beban administrasi guru agar mereka bisa lebih fokus meningkatkan kualitas diri dan menjalankan peran utama sebagai pendidik.

"Kemudian pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru bidang studi, dan juga kebijakan yang berkaitan dengan pengurangan tugas administratif para guru. Kami berharap agar para guru lebih fokus dalam peningkatan kualitas diri dan juga dalam menunaikan tugas-tugasnya sebagai pendidik," katanya.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads