Kebijakan Sekolah-Sekolah Swasta soal TKA, Semua Siswa Ikut?

ADVERTISEMENT

Kebijakan Sekolah-Sekolah Swasta soal TKA, Semua Siswa Ikut?

Trisna Wulandari - detikEdu
Senin, 22 Sep 2025 08:00 WIB
Ilustrasi siswa sma
Begini kebijakan TKA di sejumlah sekolah swasta. Foto: Getty Images/Rani Nurlaela Desandi
Jakarta -

Tes Kemampuan Akademik (TKA) mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2025/2026. Terdekat, TKA akan digelar pada jenjang SMA, SMK, MA, dan yang sederajat pada 3-9 November 2025.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) No 9 Tahun 2025 tentang Tes Kemampuan Akademik, TKA dapat diikuti oleh siswa kelas 6, 9, dan 12.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan TKA di Sekolah-Sekolah Swasta

TKA bersifat tidak wajib. Kendati demikian, hasil TKA dapat digunakan sebagai bagian syarat seleksi penerimaan murid atau mahasiswa baru, seleksi akademik lainnya, dan acuan penjaminan mutu pendidikan.

Jelang penyelenggaraan TKA, sejumlah sekolah menyampaikan kebijakan terkait TKA untuk siswa.

ADVERTISEMENT

SMP Islam Al Azhar Pusat 1 Kebayoran Baru

Lina Mariyana, MPd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Islam Al Azhar Pusat 1 Kebayoran Baru, mengatakan sekolah-sekolah di bawah Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar diwajibkan ikut TKA.

"Seluruh sekolah di bawah YPI wajib mengikuti TKA," jelas Lina pada detikEdu, ditulis Minggu (21/9/2025).

Lina menjelaskan, para murid disiapkan sesuai arahan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah YPI Al Azhar. Beberapa persiapan yang dilakukan antara lain sosialisasi pada siswa dan orang tua tentang perkiraan waktu, bidang studi yang diujikan, kisi-kisi, dan lain-lain.

"Arahannya betul untuk disiapkan. Namun, masing-masing unit memiliki kebijakan," jelasnya.

"Kami juga mengadakan beberapa tryout, pendalaman materi, dan motivasi bagi murid," imbuh Lina.

Sekolah Strada

Selaras, Wakil Direktur Pendidikan Perkumpulan Strada, Maria Imaculata Rini Agustin, mengatakan pihaknya memastikan semua siswa ikut TKA.

"Senin depan, kami koordinasikan dengan kepala sekolah SMA dan SMP untuk memastikan siswa per sekolah terdaftar. Kami memastikan secara bertahap semua murid ikut TKA," jelasnya kepada detikEdu.

Terkait persiapan TKA, Rini menjelaskan para guru akan menjalani workshop dan seminar pada Sabtu (27/9/2025) depan untuk memahami pentingnya pelaksanaan TKA. Sementara itu, siswa berlatih dengan contoh soal TKA.

Rini mengatakan, pihak Perkumpulan Strada juga melakukan pendekatan pada orang tua siswa untuk mengenalkan dampak positif mengikuti TKA bagi anak. Para siswa sekolah Strada yang akan mendaftar TKA juga dimintai surat persetujuan orang tua.

"Meskipun nggak akan ke SMP negeri, atau SMA mau ke PTN, ini jadi alternatif baik. Bisa disikapi seperti itu sehingga ke depan tetap berkesempatan mengikuti seleksi-seleksi itu (sekolah dan perguruan tinggi negeri) jika berubah pikiran," ucapnya.

"Dan TKA bersertifikat khusus. Mungkin mereka nggak daftar ke negeri, mungkin sekarang tidak ada persyaratan TKA di sekolah tujuannya. Tapi nanti sewaktu-waktu bisa muncul," imbuhnya.

Ia menambahkan, pihak Perkumpulan Strada juga berkoordinasi dengan pihak industri yang menerima siswa-siswa SMK-nya di perusahaan masing-masing agar bisa ikut TKA. Rini menjelaskan, sesuai petunjuk teknis dari Kemendikdasmen, pihaknya memastikan siswa SMK yang praktik kerja lapangan (PKL) di luar kota dapat ikut TKA di sekolah terdekat dari perusahaan magangnya.

Direktur Perkumpulan Strada, Romo Odemus Bei Witono mengatakan pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran untuk mendukung persiapan internal dan pelaksanaan TKA di sekolah-sekolahnya.

Bei mengatakan, pemahaman bagi siswa dari pihak sekolah diharapkan mendukung siswa mau ikut dengan senang hati dan tanpa beban. Berdasarkan catatannya, sekitar 50 persen siswanya lanjut kuliah ke perguruan tinggi negeri.

"Supaya TKA ini nggak menjadi suatu hal yang membebankan, tapi dilakukan dengan senang hati. Bisa mengikutinya dengan antusias, melakukannya untuk mengukur diri," jelasnya.

SMP Labschool Kebayoran

Kepala SMP Labschool Kebayoran, Jakarta Selatan Yulinda Asnita mengatakan pihaknya tidak menggelar persiapan khusus terkait TKA. Kendati demikian, guru ditekankan bahwa proses pembelajaran di kelas harus melibatkan literasi dan numerasi sebagai kebutuhan dasar siswa.

"Nggak drilling, tetapi membiasakan dalam proses di kelas. Kalaupun di kelas 9 kami adakan pendalaman materi, sifatnya hanya me-recall," terangnya kepada detikEdu.

Yulinda mengatakan, para siswa kelas 9 di sekolahnya saat ini tengah berproses mencari sekolah lanjutan. Rata-rata di antaranya melanjutkan pendidikan ke SMA swasta.

"Karena output TKA lebih banyak kepada PPDB SMA negeri, khususnya jalur akademik, bukan zonasi. Umumnya, rata-rata mereka masih melanjutkan ke SMA swasta terbaik, seperti SMA Labschool Kebayoran atau sekolah-sekolah unggulan. Jadi memang dipersiapkan, tapi alami saja, tidak perlu seperti harus bimbel," jelasnya.




(twu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads