.webp)
Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA)10 Gandaria, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025). Kunjungan Prabowo kali ini menjadi yang perdana sejak Sekolah Rakyat resmi beroperasi pertengahan Juli 2025 lalu.
Kehadiran Prabowo di sekolah yang merupakan salah satu program prioritas pemerintah disambut hangat oleh guru maupun siswa.
Para siswa yang mengenakan seragam Pramuka tampak antusias menyambut kedatangan presiden. Prabowo pun terlihat akrab, menyalami mereka satu per satu sambil menanyakan kabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa yang kangen orang tua?," tanya Prabowo.
"Saya!," Jawab para siswa kompak.
"Tapi betah kan di sini?," tanya Prabowo lagi.
"Betah," jawab siswa-siswa itu.
Prabowo kemudian mengunjungi ruang olahraga hingga ruang kelas yang langsung disambut oleh siswa berseragam merah maroon. Mereka menyanyikan lagu dan membacakan puisi kepada Presiden Prabowo.
"Terima kasih pak presiden," ucap para siswa.
Presiden Prabowo Subianto juga menyempatkan diri meninjau sejumlah ruang kelas lain serta menyapa para siswa di kantin.
Dalam keterangannya usai kunjungan, Prabowo menyampaikan bahwa jumlah Sekolah Rakyat di Indonesia sebentar lagi akan mencapai 165 sekolah. Ia menegaskan komitmennya untuk terus memperluas akses pendidikan dengan target penambahan 100 Sekolah Rakyat pada 2026.
"Tahun depan akan kita tambah 100 lagi ya. 100 lagi terus, setiap tahun 100. Sasaran kita 500 sekolah rakyat di titik-titik kantong-kantong rakyat kita yang paling tertinggal," ungkap Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menerangkan jika siswa Sekolah Rakyat berada pada desil 1 dan 2. Namun ke depannya, ia berharap Sekolah Rakyat bisa menyasar siswa dari latar belakang ekonomi desil 3 hingga 5.
"Rakyat kita yang paling ekonominya susah. Kalau istilah statistik desil, desil 1 dan 2. Tapi saya sedang juga merencanakan untuk desil 2, 3, 4 dan 5. Ini sudah kita rencanakan, supaya semua anak-anak kita harus mengalami pendidikan dengan fasilitas yang bagus," jelasnya.
Prabowo menegaskan Indonesia tidak boleh ketinggalan dengan bangsa lain.
"Kita tidak boleh ketinggalan dengan bangsa lain. Itu cita-cita kita. Insya Allah kita akan sampai ke situ," pungkasnya.
Gedung Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 berdiri di Pusdiklat Kemensos Margaguna, Jalan Margaguna, Gandaria, Jakarta Selatan. Para siswa mendapat fasilitas tempat ibadah, kantin, hingga ruang olahraga.
(nir/pal)
