Pemerintah memastikan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk pelajar akan menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan secara bertahap dan ditargetkan hingga Desember 2025.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyampaikan bahwa program ini telah dimulai melalui kegiatan kick off di sejumlah sekolah, termasuk di SMAN 6 Tangerang Selatan yang dikunjunginya pada Senin (4/8/2025).
"Kalau pelaksanaannya semuanya, sekolah ini didatangi sebagai titik kick off yang kita pantau, tapi kalau pelaksanaannya di seluruh sekolah di Indonesia," ujar Hasan seperti dikutip detikEdu dari Antara, Senin (4/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak peluncuran program, tim CKG Sekolah yang terdiri atas tenaga medis dari dinas kesehatan daerah mulai bergerak mendatangi satuan-satuan pendidikan secara langsung.
Hasan menjelaskan sekolah dipilih sebagai lokasi utama karena dinilai strategis dalam membentuk budaya hidup sehat sejak dini.
Menurutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) tidak hanya bergantung pada mutu pendidikan, tapi juga pada kondisi gizi serta kemampuan mendeteksi penyakit sejak awal.
"Yang jelas, untuk peningkatan kualitas SDM kita, kita perlu berikan pendidikan yang baik, gizi juga harus baik, mengantisipasi risiko penyakit juga harus dilakukan. Kalau di sekolah ini lebih mudah," katanya.
Ia menambahkan, pendekatan jemput bola dilakukan agar cakupan layanan kesehatan bisa lebih luas.
"CKG idealnya bisa dilakukan di Puskesmas, tetapi sekarang pemerintah jemput bola supaya lebih banyak masyarakat yang dijangkau. Anak sekolah kan generasi penerus bangsa yang harus banyak diberi perhatian," kata Hasan.
Dalam pelaksanaannya, program ini diharapkan mampu mengidentifikasi berbagai potensi gangguan kesehatan pada siswa, seperti anemia, hepatitis, tekanan darah tinggi, gangguan penglihatan, hingga gangguan pendengaran.
Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kemenkes RI Prof Asnawi Abdullah menjelaskan cakupan program ini dapat dioptimalkan karena hampir seluruh wilayah Indonesia telah memiliki Puskesmas, yang selama ini juga menjalankan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
"Rata-rata sekolah SD, SMP, SMA telah memiliki kerja sama dengan Puskesmas. Insyaallah semua warga sekolah dapat dilayani dengan baik," ujarnya.
Terkait teknis pelaksanaan di sekolah, kata Asnawi, pemeriksaan dilakukan secara bergiliran agar tidak mengganggu kegiatan belajar. "Hari ini misalnya kelas 1, besok kelas berikutnya, dan seterusnya," katanya.
(pal/nwk)