Ini 3 Masalah Kesehatan Terbanyak Berdasarkan CKG Sekolah Rakyat

ADVERTISEMENT

Ini 3 Masalah Kesehatan Terbanyak Berdasarkan CKG Sekolah Rakyat

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 31 Jul 2025 12:00 WIB
Siswa Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi telah menjalani serangkaian kegiatan cek kesehatan gratis.
CKG Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi. Foto: Dok. Kemensos
Jakarta -

Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak sekolah akan dimulai pada 4 Agustus 2025. Program ini akan menyasar 53 juta siswa Indonesia jenjang SD hingga SMA, tak terkecuali madrasah.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno melalui konferensi pers terkait kick-off CKG secara daring pada Kamis (31/7/2025) mengatakan program ini tak sekadar untuk mengetahui potensi sakit apa yang dialami oleh siswa.

"Yang lebih penting adalah bagaimana menjaga kesehatan anak-anak kita," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga Masalah Utama Kesehatan Anak

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan CKG untuk siswa didahulukan di Sekolah Rakyat. Pelaksanaan CKG Sekolah Rakyat sendiri sudah dilakukan sejak 14 Juli 2025 lalu.

ADVERTISEMENT

Menurut Menkes masalah kesehatan gigi menjadi yang paling banyak ditemukan.

"Masalahnya anak-anak ini gigi nomor satu," kata Menkes Budi.

Ia memaparkan tiga masalah utama kesehatan yang dialami peserta didik, khususnya berdasarkan CKG yang telah dilaksanakan di Sekolah Rakyat.

Masalah terbanyak adalah kesehatan gigi 49%, diikuti kurang bugar 33%, dan anemia 26%.

Khususnya terkait masalah kebugaran, Menkes Budi menyampaikan akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) karena baru saja meluncurkan gerakan senam Anak Indonesia Hebat.

Selain ketiga masalah kesehatan tersebut, Kemenkes juga menemukan masalah kesehatan mata, anemia, hingga penyakit menular seperti TBC.

Kemenkes juga melakukan cek kesehatan jiwa. Dari CKG yang dilakukan di Sekolah Rakyat sebelumnya, ditemukan cukup banyak anak yang mengalami gangguan kecemasan.

"Kita melihat bahwa ternyata cukup banyak yang mengalami kecemasan, depresi, mungkin terlalu banyak lihat gadget, baca di sosial media," kat Menkes.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads