Anggota Komisi V DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri meminta Kementerian Sosial menyiapkan sarana prasarana bagi tenaga pengajar. Fasilitas ini dikhususkan bagi guru yang memiliki tempat tinggal jauh dari lokasi tempatnya mengajar.
Karena itu menurut Irine Kemensos harus segera berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan pemerintah daerah agar setiap lokasi Sekolah Rakyat memiliki infrastruktur dasar yang memadai sejak awal perencanaan.
"Baik dari sisi akomodasi, transportasi, atau mungkin ketersediaan mess untuk tenaga pengajar yang tempat tinggalnya jauh. Karena banyak yang mundur akibat masalah jarak rumah dan tempatnya mengajar berjauhan," ujar Irine dalam keterangan tertulis yang diterima detikEdu, Rabu (30/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah harus memperhatikan hal ini. Kemensos harus duduk bersama dengan Kementerian PU dan instansi terkait lain untuk memastikan sarana penunjang untuk Sekolah Rakyat dapat terpenuhi," sambung Wakil Ketua BKSAP DPR RI tersebut.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan, tujuan Sekolah Rakyat baik karena untuk memberikan pendidikan berkualitas secara gratis kepada anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, serta memutus mata rantai kemiskinan.
Sekolah Rakyat juga diharapkan memfasilitasi mereka yang tidak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan formal.
"Tapi harus ada kajian dan koordinasi yang maksimal, agar program kerakyatan tak hanya melahirkan solusi sementara. Harus ada keberlanjutan untuk program mulia seperti Sekolah Rakyat ini," kata Irine.
"Kalau dari awal fondasinya lemah, ya jangan heran kalau gurunya mundur, anak-anaknya tak bertahan, dan masyarakat kehilangan kepercayaan. Sekolah Rakyat itu ide yang baik, tapi pelaksanaannya harus serius, sistematis, dan berpihak pada masa depan anak-anak Indonesia," pungkasnya.
Mensos Sebut Pengganti Guru yang Mundur Sudah Disiapkan
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan pihaknya kini tengah mempersiapkan pengganti guru Sekolah Rakyat yang baru-baru ini banyak mengundurkan diri. Terdata, ada sebanyak 160 guru yang mundur. "Kita sudah proses dan Insya Allah penggantinya sudah ada," kata Gus Ipul dikutip dari Antara, Selasa (29/7/2025).
Gus Ipul menyebut alasan banyaknya guru Sekolah Rakyat mundur lantaran penempatan yang jauh. Jarak sekolah dari domisilinya tidak memungkinkan. "Jadi itu karena sistem yang menempatkan mereka itu, sehingga kadang-kadang membuat mereka mundur karena penempatannya terlalu jauh," tuturnya.
Ia juga mengatakan Kementerian Sosial (Kemensos) tetap menghargai keputusan guru yang mengundurkan diri. Kini, Kemensos membuka kembali kesempatan bagi guru yang ingin bersama-sama mengajar siswa dari keluarga miskin agar mereka punya masa depan lebih baik.
"Kita sudah proses kembali untuk membuka kesempatan kepada yang lain, karena masih ada ribuan guru yang belum penempatan," katanya.
Rekrutmen guru Sekolah Rakyat ini diprioritaskan untuk guru yang sudah mengikuti proses Pendidikan Profesi Guru (PPG). Kriteria ini untuk menjamin pendidikan di Sekolah Rakyat tetap bermutu.
Adapun sistem perekrutannya akan diatur oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
(pal/faz)