Usai MPLS, Sekolah Rakyat Akan Gelar Matrikulasi 3 Bulan

ADVERTISEMENT

Usai MPLS, Sekolah Rakyat Akan Gelar Matrikulasi 3 Bulan

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 28 Jul 2025 11:00 WIB
Belum genap 10 hari berdiri, Sekolah Rakyat Menengah Atas 18 Blora, Jawa Tengah telah menorehkan prestasi.
Sekolah Rakyat. Foto: Kemensos
Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul mengatakan Sekolah Rakyat tengah mempersiapkan matrikulasi yang akan dilakukan selama tiga bulan. Pelaksanaannya dimulai setelah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) berakhir.

"Program persiapan (Sekolah Rakyat), ada MPLS dan ada matrikulasi, bahkan secara khusus awal-awal itu Pak Presiden mengatakan bisa jadi matrikulasi itu sampai tiga bulan," ujar Gus Ipul dalam laman Kemensos, dikutip pada Senin (28/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, MPLS di 63 titik Sekolah Rakyat sudah memasuki pekan ke-2. Setelah itu matrikulasi akan dilaksanakan sebagai titik krusial penyelenggaraan Sekolah Rakyat.

"Maka itu kami minta kepada tim kurikulum untuk mempersiapkan dengan baik matrikulasi yang tiga bulan itu, ya karena matrikulasi ini menjadi titik krusial yang pertama buat kita semua," demikian imbauan Gus Ipul.

ADVERTISEMENT

Persiapan Sekolah Rakyat Bangun Mental-Karakter Siswa

Lebih lanjut Gus Ipul menerangkan mengapa persiapan Sekolah Rakyat jauh lebih lama dibandingkan sekolah umum. Pasalnya, siswa Sekolah Rakyat harus didukung fondasi yang kuat secara mental, akademik, sosial, dan karakter.

"Agar transformasi anak bisa terjadi secara menyeluruh dan berkelanjutan," kata Gus Ipul.

Menurut Gus Ipul, karakter siswa Sekolah Rakyat yang menjadi alasan lain persiapan Sekolah Rakyat lebih lama. Mereka dituntut bisa beradaptasi dengan sistem asrama, disiplin yang tinggi, membangun bonding (ikatan) antar siswa dan antar guru dan tenaga kependidikan.

Selain itu, Sekolah Rakyat memerlukan pemetaan level akademik dan penguatan nilai dasar sekolah yang tepat. Gus Ipul mengajak kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan Sekolah Rakyat untuk bersabar menjalani proses ini.

"Kita tidak sedang mendirikan bangunan fisik, kita sedang membangun peradaban, dimulai dari anak-anak yang dididik dengan kasih sayang, kedisiplinan dan nilai-nilai luhur kebangsaan, untuk itu sabar terhadap kekurangan-kekurangan yang ada itu adalah menjadi hal yang sangat penting," ujarnya.

Pesan Gus Ipul kepada Kepsek-Guru Sekolah Rakyat

Gus Ipul kemudian memberikan pesan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan Sekolah Rakyat. Ia meminta para pendidik dan tenaga kependidikan selalu menciptakan lingkungan belajar yang aman, menenangkan, dan memanusiakan.

Ia mengatakan Sekolah Rakyat adalah kesempatan besar bagi siswa dan guru untuk lebih banyak belajar bersama. Tak lupa, ia juga mengingatkan kepada tiga komponen penting sekolah tersebut untuk konsisten terhadap norma, aturan, dan tindakan.

Menurutnya, kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan harus bisa menjadi role model yang baik bagi siswa. Mereka adalah kompas moral siswa selama di Sekolah.

"Anak-anak kita tidak hanya belajar tentang sains dan matematika, tetapi juga tentang empati, kolaborasi dan kemanusiaan, inilah pendidikan sejati yang menyentuh akal dan menghidupkan hati, maka itu kita hadirkan hati kita, kita mengajar dengan hati, kita mendidik dengan hati, kita mengamankan mereka dengan hati," tuturnya.

Gus Ipul kemudian memberikan motivasi bagi kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan Sekolah Rakyat. Ia berharap mereka dapat membantu penyelenggaraan sekolah siswa miskin ini dengan baik.

"Tidak ada perubahan tanpa keberanian, tidak ada keberanian tanpa cinta, Sekolah Rakyat bukti bahwa bangsa ini tidak akan membiarkan satu anak pun tertinggal karena kemiskinan," pungkasnya.




(cyu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads