1.500 Siswa Gaza Jalani Ujian Masuk Kampus di Tengah Gempuran Israel

ADVERTISEMENT

1.500 Siswa Gaza Jalani Ujian Masuk Kampus di Tengah Gempuran Israel

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 20 Jul 2025 17:00 WIB
Palestinian students celebrate the last day in their final high school exams, known as Tawjihi, in Gaza city on July 04, 2022.  (Photo by Majdi Fathi/NurPhoto via Getty Images)
Siswa Gaza. Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Jakarta -

Kementerian Pendidikan Palestina menggelar ujian masuk kampus bagi siswa, meskipun kondisi di negara tersebut masih dipenuhi teror Israel. Ujian ini jadi yang pertama kali sejak genosida yang dimulai Oktober 2023.

Ujian diselenggarakan pada Sabtu, 19 Juli 2025. Ada sebanyak 1.500 siswa yang mengikuti ujian ini.

Ujian menjadi gerbang bagi siswa agar bisa masuk perguruan tinggi. Kelulusan mereka diharapkan dapat mempermudah mereka dapat beasiswa dan kesempatan kuliah di luar wilayah blokade Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ujian Digelar Secara Daring

Direktur ujian di Kegubernuran Gaza Tengah Morad al-Agha mengatakan ujian digelar secara daring. Siswa bisa mengerjakan ujian dari rumah atau tempat yang jauh dari potensi serangan Israel.

"Para siswa telah mengunduh aplikasi untuk mengikuti ujian, tetapi mereka menghadapi banyak tantangan," ujarnya kepada Al Jazeera, dikutip pada Minggu (20/7/2025).

ADVERTISEMENT

Tareq Abu Azzoum, jurnalis Al Jazeera dalam pemantauannya di sekitar lokasi ujian menyampaikan ujian digelar seadanya. Mereka mengerjakan soal demi soal di luar ruangan kelas.

"Bahkan di zona perang, tanpa ruang kelas, tanpa buku, dan nyaris tanpa internet, para pelajar Gaza tetap hadir, masuk ke sekolah, dan mengikuti ujian akhir, menolak perang menghapus masa depan mereka," katanya.

Morad al-Agha menyebut seharusnya banyak dari peserta ujian sudah masuk universitas pada tahun lalu atau tahun ini. Namun, serangan Israel tak memungkinkan sistem pendidikan saat itu berjalan.

"Kami telah menyampaikan kekhawatiran ini kepada kementerian untuk memastikan masalah ini diselesaikan, sehingga para siswa dapat mengikuti ujian tanpa gangguan," katanya.

Tantangan Siswa Gaza Selama Ujian

Beberapa siswa mengaku cukup kesulitan dalam mengikuti ujian secara online. Mereka harus mencari tempat di mana listrik dan koneksi internet berada.

"Kami mengikuti ujian daring, tetapi sangat sulit. Internetnya lemah, banyak dari kami tidak memiliki perangkat dan tidak ada tempat yang aman untuk mengikuti ujian," kata salah satu siswa bernama Doha Khatab.

Sebelum ujian, siswa juga harus mengikuti ujian tiruan. Ujian itu berguna untuk menguji pengetahuan mereka serta stabilitas sistem.

"Kami juga kehilangan buku-buku kami akibat pemboman," kata Doha.

Melihat kesulitan siswa, beberapa guru telah membuka akses ke ruangan kelas meski dengan kondisi rusak. Bahkan mereka memberikan bimbingan langsung kepada siswa.

"Ini pertama kalinya kementerian melakukan hal ini secara daring dan para siswa kebingungan, jadi kami mencoba membimbing mereka langkah demi langkah," ujar guru Enam Abu Slisa.




(cyu/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads