Akses Masuk ke SMAN di Tangsel yang Digembok Sudah Dibongkar, Hari Kedua MPLS Aman

ADVERTISEMENT

Akses Masuk ke SMAN di Tangsel yang Digembok Sudah Dibongkar, Hari Kedua MPLS Aman

Mei Amelia Rachmat, Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Selasa, 15 Jul 2025 18:00 WIB
Kemendikdasmen menyebut MPLS di wilayah Banten, termasuk di SMAN 6 Tangsel dan SMA Negeri 8 Tangsel, berjalan aman terkendali.
Foto: Humas Kemendikdasmen
Jakarta - Akses ke beberapa SMA negeri di Tangerang Selatan (Tangsel) sempat ditutup warga sekitar yang protes lantaran anaknya tak diterima di sekolah itu. Akses yang ditutup dan digembok kini sudah berhasil dibuka. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari kedua pun berjalan aman.

Beberapa SMAN Tangsel itu yakni SMAN 3, SMAN 6 dan SMAN 8. Bahkan SMAN 8 Tangsel melakukan MPLS secara online (dalam jaringan/daring) karena akses gerbang menuju sekolah digembok warga. SMAN 8 Tangsel ini berada di lingkungan perumahan di Jalan Garuda, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangsel.

Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq menyampaikan penggembokan tersebut dilakukan oleh sejumlah warga sejak beberapa hari sebelum MPLS dimulai pada Senin (14/7).

"Warga itu menggembok akses gerbang karena anak-anaknya tidak diterima di SMA tersebut. 'Kenapa kami justru warga di sini tidak diterima', akhirnya digembok," kata Bambang, Selasa (15/7/2025) dilansir dari detikNews.

Satpol PP Ciputat Timur akhirnya membongkar paksa gembok tersebut. Menurut Bambang, warga yang melakukan penggembokan tersebut belum tersosialisasi dengan adanya kebijakan baru penerimaan murid di sekolah tersebut.

"Mereka belum tersosialisasi dengan sistem baru dengan sistem nilai, makanya kemarin digembok sekolahnya," katanya.

Bambang mengatakan gembok sudah dibuka dan spanduk di lokasi sudah diturunkan oleh Satpol PP. Pembukaan akses ke sekolah oleh pihak Satpol PP didampingi anggota Polri dan TNI pada Senin (14/7) pukul 09.30-10.40 WIB kemarin.

Penutupan akses juga dialami SMAN 6 Tangsel. Peristiwa ini diunggah di IG story @metimefactory pada Senin (14/7/2025) kemarin sekitar pukul 09.00 WIB.

Murie sebagai pemilik akun IG metimefactory, yang tokonya di depan jalan masuk ke SMAN 6 Tangsel, mengonfirmasi peristiwa ini. Menurut Murie, demo itu lantaran anak-anak dari warga komplek sekitar perumahan sekolah tidak diterima padahal jarak rumah-sekolah tak lebih dari 1 kilometer.

Hari Kedua MPLS Aman

Kekisruhan SMAN di Tangsel yang didemo warga ini tak luput dari pantauan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Berdasarkan pantauan Tim Kemendikdasmen, Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah di SMAN 3, SMAN 6 dan SMAN 8 Tangerang Selatan (Tangsel) berjalan dengan normal dan kondusif.

Kemendikdasmen kembali tegaskan komitmen untuk menjamin terpenuhinya hak anak memperoleh akses pendidikan secara inklusif.

"Kami memantau dinamika yang terjadi di SMAN 3, SMAN 6 dan SMAN 8 Tangerang Selatan. Meskipun ada ketegangan yang melibatkan akses dan lahan sekolah, kami menekankan bahwa pendidikan tidak boleh menjadi korban dalam konflik administratif atau sosial. Sekolah adalah ruang aman bagi anak-anak, dan harus dijaga bersama," tutur Staf Khusus Menteri Bidang Manajemen dan Kelembagaan, Didik Suhardi yang didampingi oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan dan pihak kepolisian.

Didik menyampaikan apresiasi atas komitmen SMAN 3, SMAN 6 dan SMAN 8 Tangsel serta masyarakat sekitar dalam menjaga pelaksanaan pendidikan tetap berjalan dengan baik.

"Kami mengapresiasi keteguhan para kepala sekolah, guru, dan seluruh warga pendidikan SMAN 3, SMAN 6, dan SMAN 8 Tangsel yang mampu memastikan kegiatan MPLS Ramah berjalan lancar, meski sempat menghadapi tekanan di luar proses belajar. Ini bukti bahwa pendidikan tidak boleh berhenti karena tantangan teknis," ujar Didik dalam rilis Kemendikdasmen yang diterima Selasa (15/7/2025).

Sementara Kepala Seksi SMA Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Kota Tangsel, Niken Indah, mengatakan bahwa kondisi MPLS Ramah pada hari kedua berjalan aman di masing-masing sekolah.

"Seluruh pemangku kepentingan juga sudah berdiskusi dan melakukan koordinasi terhadap aspirasi yang disampaikan oleh warga sekitar sekolah. Sehingga MPLS Ramah di beberapa sekolah tersebut di wilayah Tangsel telah berlangsung semakin kondusif dan terkendali," jelas Niken.

Ditambahkan Kepala SMAN 3 Tangsel, Aan Sri Analiah, pelaksanaan MPLS Ramah dilakukan selama 5 hari di sekolah tersebut.

"Kami melaksanakan MPLS Ramah selama 5 hari. Walaupun pada hari pertama masuk sekolah ada sedikit kendala, namun di hari ini (hari kedua) sudah berjalan lancar seperti biasa. Karena kami turut menampung aspirasi yang disampaikan oleh warga sekitar sekolah dan telah kami teruskan kepada pihak terkait," ungkap Aan.


(nwk/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads