Gigi-Mata Masalah Kesehatan Utama Siswa Sekolah Rakyat, Angka Prehipertensi Cukup Tinggi

ADVERTISEMENT

Gigi-Mata Masalah Kesehatan Utama Siswa Sekolah Rakyat, Angka Prehipertensi Cukup Tinggi

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 15 Jul 2025 08:00 WIB
Siswa Sekolah Rakyat (SR) di Sentra Handayani, Jakarta Timur jalani tes kesehatan pada Rabu (9/7/2025).
Gigi, mata, hingga prehipertensi jadi maslaah kesehatan yang ditemukan pada siswa Sekolah Rakyat. Foto: Devita Savitri/detikcom
Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ungkap gigi dan mata jadi masalah kesehatan yang paling banyak diderita Sekolah Rakyat (SR). Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pengadaan kacamata.

"Tadi saya baru cek, masalah (kesehatan siswa Sekolah Rakyat) paling banyak gigi, kemudian mata. Jadi mesti dikasih kacamata kalau nggak nanti belajarnya kasihan," ucapnya usai acara Pembukaan MPLS Sekolah Rakyat di Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Inten Suweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (14/7/2025).

Kacamata merupakan pengadaan mendesak yang perlu segera dipenuhi. Pihaknya ingin memastikan, nilai siswa Sekolah Rakyat tidak akan jelek karena kesulitan melihat dan mengikuti pembelajaran.

Angka Prehipertensi Siswa Juga Tinggi

Tidak hanya gigi dan mata, Menkes Budi mengungkap dirinya kaget karena nilai prehipertensi siswa Sekolah Rakyat cukup tinggi. Prehipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah sedikit lebih tinggi dari normal, namun belum sampai tingkat hipertensi (tekanan darah tinggi).

Angka prehipertensi menjadi tanda yang harus diperhatikan, karena hal ini merupakan tanda bila seseorang berisiko mengalami hipertensi di masa depan. Menanggapinya, Menkes menyebut pihaknya akan menangani hal ini.

"Yang kaget ada (siswa) prehipertensinya luman. Jadi, nanti anak-anak ini akan kita urus supaya gak pernah sakit. Kalau perlu selama sekolah sehat terus," tegasnya.

Sebelum memulai masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dan proses belajar-mengajar, para siswa Sekolah Rakyat, menjalani Cek Kesehatan Gratis (CKG). CKG yang dilakukan meliputi pengecekan tekanan darah, mata, telinga, kesehatan jantung, berat badan, hingga kebugaran.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk memastikan apakah siswa memiliki penyakit bawaan atau yang lainnya. Selain itu, siswa juga melakukan tes risiko penyakit menular, seperti hepatitis dan tuberkulosis (TBC).

Tes kesehatan ini wajib dilakukan oleh semua siswa Sekolah Rakyat. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebutkan bila nantinya ditemukan ada siswa yang sakit atau memiliki penyakit menular, ia akan mendapat proses penyembuhan hingga siap menjalani proses belajar mengajar.

Sebagai informasi, Kementerian Sosial (Kemensos) resmi membuka tahun ajaran baru Sekolah Rakyat (SR) 2025/2026 dengan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), Senin, (14/7/2025).

Gus Ipul menjelaskan, pada tahun ajaran 2025/2026, akan dibuka 100 Sekolah Rakyat yang terbagi menjadi dua tahap. Per 14 Juli 2025, ada 63 titik operasional SR yang dibuka dengan jumlah 6.130 siswa.

Sedangkan 37 titik operasional lainnya akan dibuka pada akhir Juli mendatang. MPLS di Sekolah Rakyat disebutkan akan berjalan selama 2 minggu yang kemudian disusul dengan program matrikulasi antara 2-3 bulan.

Setelah 100 Sekolah Rakyat beroperasi, SR akan diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada awal Agustus 2025 mendatang.


(det/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads