Purbalingga - Salah satu program unggulan terbaru milik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memiliki manfaat yang sangat besar untuk para guru. Program tersebut adalah transfer langsung tunjangan profesi guru (TPG) ke rekening masing-masing guru.
Pada dasarnya, TPG berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan guru, terutama yang telah memiliki sertifikasi pendidik. Namun, bagi guru daerah TPG bisa bermanfaat untuk berbagai hal.
Bukan hanya untuk pribadi, tetapi juga bermanfaat bagi sesama rekan guru lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serba-serbi Penggunaan TPG Guru Daerah
Bantu Honor Sesama Rekan Guru
Praktik baik penggunaan TPG untuk membantu sesama rekan guru disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum sekaligus guru SMP Negeri 1 Purbalingga, Yohana Kristianti. Menurutnya, langkah ini merupakan salah satu bentuk syukur para guru penerima TPG.
"Kalau di tempat kami (SMPN 1 Purbalingga), bentuk syukurnya tidak makan-makan, tapi berbagi. Berbagi dengan teman-teman yang belum menerima," ujar Yohana dalam acara Press Tour Kemendikdasmen, di SMPN 1 Purbalingga Jateng, Jumat (13/6/2025).
"Terutama untuk teman-teman GTT (guru tidak tetap) dan PTT (pegawai tidak tetap) yang memang mereka tidak bisa pembiayaannya (honor) dapat dari dana BOS, maupun tidak menerima tunjangan-tunjangan seperti itu. Maka kami pun ya sedikit-sedikit berbagi," sambungnya.
Selaras dengan Yohana, guru SMP Negeri 5 Purbalingga Rina Eka Yuliyanti menyampaikan hal serupa. Ia bercerita ketika TPG cair, bendahara sekolah akan mengumumkannya di group WhatsApp.
Langkah ini, terkadang menimbulkan kecemburuan bagi mereka yang belum menerima tunjangan. Sehingga, pihak sekolah menetapkan kebijakan internal terkait hal tersebut.
"Setiap TPG cair, kita setor ke bendahara rutinnya, itu nanti dibagi-bagi ke tenaga GTT dan PTT. Jadi, pada saat TPG cair, semuanya juga merasakan, enggak kita saja," tutur Rina.
Setoran uang TPG di SMPN 5 Purbalingga merupakan kesepakatan wajib bersama yang sudah ditetapkan sejak lama. Setiap guru penerima TPG akan menyetor sebesar Rp 100 ribu yang berguna untuk honor GTT dan PTT di sekolah mereka.
Serupa tapi tak sama, Kepala Sekolah sekaligus guru SDN 1 Pagerandong Hastin Widiyanti menyebut sekolahnya punya program tersebut. Namun, jumlah nominal tidak ditetapkan dan juga tidak mewajibkan.
"Kami tidak mewajibkan, tapi semuanya merasa terpanggil untuk ikut membantu. Jadi, manfaatnya benar-benar tidak hanya dirasakan oleh penerima saja, tetapi yang di sekitar juga ikut merasakan," ungkapnya.
Peningkatan Nilai Sebagai Pendidik
Fungsi lain dari pemberian dana TPG bagi guru yang telah tersertifikasi adalah untuk peningkatan kualitas pendidikan. Menurut Yohana, setiap guru pasti sudah memanfaatkan TPG untuk meningkatkan nilai sebagai pendidik.
Pengalokasian dana TPG mungkin memang berbeda di antara satu guru dan lainnya tergantung prioritas masing-masing. Ia sendiri menggunakan TPG untuk meningkatkan kompetensi, seperti menyelesaikan pendidikan S2 hingga membeli laptop untuk media pembelajaran.
Sebagai guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), Rina menyatakan dana TPG sangat membantunya. Terutama untuk pembelian sarana dan prasarana PJOK yang tidak dibiayai dana BOS.
Selanjutnya di sekolah Rina, ada kegiatan ekstrakurikuler yang tidak masuk dalam pembelajaran. Kegiatan yang dimaksud adalah futsal.
Ia menyebutkan untuk bisa mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), seleksi harus membayar secara mandiri untuk mata lomba futsal. Tidak adanya lapangan, membuat para siswa juga harus menyewa lapangan futsal.
Dengan tambahan dana TPG yang diterimanya Rina mengaku kini bisa ikut menyenangkan siswa. Karena sekali lagi, bagi guru-guru ini TPG tidak hanya bermanfaat bagi dirinya tetapi juga orang-orang di sekitar, baik rekan, siswa, serta keluarga.
(det/nwk)