Kemendikdasmen Bakal Salurkan Bantuan Digitalisasi Pembelajaran ke 330 Ribu Sekolah

ADVERTISEMENT

Kemendikdasmen Bakal Salurkan Bantuan Digitalisasi Pembelajaran ke 330 Ribu Sekolah

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 15 Mei 2025 16:30 WIB
Direktur SMP Dikdasmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Maulani Mega Hapsari
Direktur SMP Dikdasmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Maulani Mega Hapsari. Foto: Cicin Yulianti/detikEdu
Jakarta -

Dalam mendukung pemerataan akses digital bagi siswa dan guru, Direktur SMP Dikdasmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Maulani Mega Hapsari mengatakan pemerintah akan menyalurkan bantuan digitalisasi pembelajaran ke 330 ribu satuan pendidikan di Indonesia.

"Nantinya berdasarkan Instruksi Presiden kita akan membantu sekitar 330 ribu satuan pendidikan di semua jenjang PAUD-SMA/SMK dan sekolah khusus seperti SLB. Mereka mendapatkan bantuan terkait digitalisasi pembelajaran," kata Mega dalam diskusi Kejar Aksi "Pendidikan Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Indonesia Cemas?" di Gedung A Kemendikdasmen, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (15/5).

Distribusi bantuan digitalisasi ini akan mulai dilakukan tahun ini. Nantinya sekolah-sekolah tak hanya mendapatkan bantuan tetapi diberikan arahan langsung dalam penggunaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak hanya mengirimkan perangkatnya tetapi juga akan mengisinya dengan konten-konten pembelajaran digital," ungkapnya.

Bantuan Disalurkan untuk Dukung Pembelajaran Coding & AI

Kemudian Mega menuturkan pengadaan bantuan ini selaras dengan kebijakan baru soal mata pelajaran koding dan artificial intelligence (AI). Digitalisasi juga telah dilakukan dengan adanya platform terintegrasi seperti Rumah Belajar.

ADVERTISEMENT

"Tidak hanya itu, kami juga mulai menerapkan kurikulum AI dan keterampilan koding yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah yang kemampuannya sudah mumpuni. Bahkan, ada aplikasi Rumah Belajar yang jadi salah satu upaya yang kami banggakan dan sampai sekarang masih berkembang fitur-fiturnya," kata Mega.

Atas Instruksi Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 2025, Mega menambahkan pihaknya akan melakukan percepatan pembangunan dan revitalisasi sekolah juga termasuk mediumisasi pembelajaran yang dilakukan secara bertahap.

Salah seorang guru SMA di Bali, I Kadek Darsika Aryanta membenarkan bahwa bantuan tersebut akan sangat dibutuhkan pengajar. Ia telah membuktikan bahwa pembelajaran dengan teknologi dan AI jauh lebih menyenangkan bagi siswa.

"Setelah saya mulai mengintegrasikan teknologi ke dalam kelas-kelas, termasuk teknologi AI, dampaknya menjadi sangat positif. Siswa menjadi lebih antusias karena pembelajaran terasa lebih menarik dan interaktif. Bahkan, hasil belajarnya juga meningkat, terlihat dari partisipasi yang lebih aktif dan nilai yang lebih baik," katanya.

Transformasi Digital Penting untuk Mendorong Kreator Berprestasi

Transformasi digital ini turut dirasakan penting oleh salah satu kreator, komedian sekaligus sutradara film yang tengah naik daun "Jumbo" yakni Ryan Adriandhy. Ia tak memungkiri bahwa keberhasilannya adalah bukti dari kebermanfaatan teknologi digital.

"Sebagai seorang seniman dan sutradara, saya pun mengalami transformasi dari yang konvensional sampai harus dinamis mengikuti perkembangan teknologi, khususnya teknologi AI yang tidak bisa kita hindari. Jadi, kita harus benar-benar terbuka terhadap hal-hal seperti apa yang harus kita tanggulangi nantinya di masa yang akan datang," ucapnya.

Mega menyebut transformasi digital di sektor pendidikan ini dapat mendorong siswa menjadi sukses untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ia berharap ekosistem pendidikan nasional akan semakin inklusif, kolaboratif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Harapan itu turut dituturkan oleh pakar pendidikan yang juga merupakan Head of Program Development and Guru Binar Putera Sampoerna Foundation, Juliana. Ia menekankan kolaborasi strategis dengan pihak pemerintah dan swasta untuk perluasan infrastruktur digital.

"Kami berharap agar sistem pendidikan di Indonesia bisa semakin inklusif dan tanggap menghadapi perubahan, khususnya menyediakan solusi teknologi adaptif untuk daerah terpencil. Tidak hanya itu, kami juga berharap agar generasi pendidik di Indonesia bisa lebih melek teknologi yang siap menghadapi abad ke-21. Semua ini tentu bisa tercapai menuju
tujuan utama Indonesia Emas 2045, asalkan kolaborasi semua pihak terus diperkuat, khususnya dengan pemerintah, swasta, dan masyarakat," kata Juliana.




(cyu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads